Cerita Shabilla, Anak Pekerja Serabutan yang Berhasil Wujudkan Cita Jadi Tentara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini kisah inspiratif dari Muhammad Shabilla Alhaqim. Seorang anak pekerja serabutan yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi seorang prajurit TNI AD .
Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, ST, MM mengatakan, Shabilla yang akan memiliki pangkat Prajurit Dua (Prada) ini merupakan alumnus SMKN 2 Sragen jurusan mesin yang telah dua kali mengikuti seleksi prajurit TNI AD.
Shabilla merupakan anak dari ayah yang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan menjadi pekerja serabutan. Ayahnya bernama Jumakir Ahmad Purwadi dan ibunya Nurniasih.
Baca juga: Mengharukan! Doa Orang Tua Antarkan Penyadap Karet jadi Prajurit TNI AD
Kadang ia dipanggil untuk menjadi kuli bangunan dan juga menggembala sapi di kampungnya. Sementara ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.
"Meski pernah gagal, berkah usaha yang gigih ditambah doa dan restu orang tua dia berhasil lulus seleksi dan mewujudkan cita-citanya menjadi abdi negara yaitu prajurit TNI AD," ucap Sapta, dikutip dari laman TNI AD, Rabu (3/4/2024).
Sementara Shabilla mengungkapkan, ia ingin menjadi tentara karena ingin membanggakan kedua orang tuanya. Menurutnya, dengan menjadi seorang abdi negara akan bisa mengangkat derajat keluarganya yang sederhana.
Dia menuturkan, menjadi seorang prajurit adalah cita-citanya sejak kecil. Ingin menjadi seorang yang gigi, tangguh, dan pemberani.
Oleh karena ingin wujudkan asanya itu maka Shabilla pun aktif berorganisasi. Dia pun ikut kepramukaan yang menjadi bekal untuk mendaftar sebagai tentara.
Baca juga: 4 Anak Petani yang Sukses Gapai Mimpi Jadi Perwira Tinggi TNI, 3 di Antaranya Jabat Panglima TNI
"Saya terus memperbaiki kekurangan dan berlatih, Alhamdulillah setelah mendaftar dua kali saya lolos," tutur pemuda usia 19 tahun itu.
Jumakir yang tak kuasa menahan haru saat anaknya dilantik sebagai tentara menuturkan, ini adalah hari paling bersejarah bagi ia dan keluarga kecilnya karena Shabilla telah resmi dilantik jadi abdi negara.
"Karena dari dulu, saya bercita-cita anak saya menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara, agama serta keluarga," terangnya.
Kesederhanaan Jumakir terlihat dari sepatu yang digunakan telihat belum disol dengan baik dan jas yang digunakan merupakan pinjaman tetangganya.
"Semoga ke depan , menjadi inspirasi bagi yang lain, biarpun kami dari keluarga sederhana,"pungkasnya.
Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, ST, MM mengatakan, Shabilla yang akan memiliki pangkat Prajurit Dua (Prada) ini merupakan alumnus SMKN 2 Sragen jurusan mesin yang telah dua kali mengikuti seleksi prajurit TNI AD.
Shabilla merupakan anak dari ayah yang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan menjadi pekerja serabutan. Ayahnya bernama Jumakir Ahmad Purwadi dan ibunya Nurniasih.
Baca juga: Mengharukan! Doa Orang Tua Antarkan Penyadap Karet jadi Prajurit TNI AD
Kadang ia dipanggil untuk menjadi kuli bangunan dan juga menggembala sapi di kampungnya. Sementara ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.
"Meski pernah gagal, berkah usaha yang gigih ditambah doa dan restu orang tua dia berhasil lulus seleksi dan mewujudkan cita-citanya menjadi abdi negara yaitu prajurit TNI AD," ucap Sapta, dikutip dari laman TNI AD, Rabu (3/4/2024).
Sementara Shabilla mengungkapkan, ia ingin menjadi tentara karena ingin membanggakan kedua orang tuanya. Menurutnya, dengan menjadi seorang abdi negara akan bisa mengangkat derajat keluarganya yang sederhana.
Dia menuturkan, menjadi seorang prajurit adalah cita-citanya sejak kecil. Ingin menjadi seorang yang gigi, tangguh, dan pemberani.
Oleh karena ingin wujudkan asanya itu maka Shabilla pun aktif berorganisasi. Dia pun ikut kepramukaan yang menjadi bekal untuk mendaftar sebagai tentara.
Baca juga: 4 Anak Petani yang Sukses Gapai Mimpi Jadi Perwira Tinggi TNI, 3 di Antaranya Jabat Panglima TNI
"Saya terus memperbaiki kekurangan dan berlatih, Alhamdulillah setelah mendaftar dua kali saya lolos," tutur pemuda usia 19 tahun itu.
Jumakir yang tak kuasa menahan haru saat anaknya dilantik sebagai tentara menuturkan, ini adalah hari paling bersejarah bagi ia dan keluarga kecilnya karena Shabilla telah resmi dilantik jadi abdi negara.
"Karena dari dulu, saya bercita-cita anak saya menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara, agama serta keluarga," terangnya.
Kesederhanaan Jumakir terlihat dari sepatu yang digunakan telihat belum disol dengan baik dan jas yang digunakan merupakan pinjaman tetangganya.
"Semoga ke depan , menjadi inspirasi bagi yang lain, biarpun kami dari keluarga sederhana,"pungkasnya.
(nnz)