Peserta Tunanetra UTBK 2024 di UI Ini Belajar dari Buku Soal dan Internet agar Lulus SNBT
loading...
A
A
A
DEPOK - 120 peserta difabel mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2024 di Universitas Indonesia (UI). UI telah menyediakan beragam fasilitas guna memudahkan peserta difabel mengikuti ujian.
Lokasi UTBK 120 peserta difabel ini berada di Lab Fasilkom Gd. Lama, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat yang berlangsung pada Kamis (2/5/2024). 120 peserta difabel yang terdiri atas 10 peserta tunanetra, 109 peserta tunadaksa, dan 1 peserta tunanetra tunadaksa meningkat dari tahun 2023 yang hanya 77 peserta.
Baca juga: UTBK 2024 di UB, 176 Peserta Absen hingga Panitia Dilobi untuk Mundurkan Jadwal Tes
Salah seorang peserta difabel tunanetra yang hadir mengikuti ujian UTBK di UI adalah Makhsun Intikhon yang berasal dari SLB-A Pembina Tingkat Nasional (SLB-A PTN) Jakarta.
Ia mengaku, kali ini merupakan tahun keduanya mengikuti ujian UTBK di UI. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya para pendamping, petugas, maupun fasilitas lainnya yang telah disediakan oleh UI.
“Saya bersyukur, walaupun soal ujian terasa sulit khususnya Matematika dan Bahasa Inggris, tetapi saya dapat mengerjakannya dengan lancar. Selain fasilitas yang menunjang, petugas di sini juga sigap membantu saya,” ujar Makhsun, dikutip Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Ditemani Kakaknya sejak Pagi, Peserta UTBK 2024 Ini Berjuang Agar Diterima di UPNVJ
Jauh sebelum pelaksanaan UTBK 2024 berlangsung, Makhsun telah melakukan berbagai persiapan salah satunya dengan membeli buku latihan soal. Melalui buku tersebut yang dibantu bacakan oleh ibunya, ia belajar memahami soal dan berlatih menjawab soal.
Dari kegiatan ini, ia dapat mengukur kemampuannya dan melakukan evaluasi terutama pada soal yang masih sulit ia jawab. Selain buku, Makhsun juga belajar melalui internet.
Menurutnya, dengan mendengarkan penjelasan dari berbagai video pembelajaran dapat membantunya untuk lebih memahami suatu materi dan menjawab soal-soal ujian. Meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan sejak kecil, hal ini tidak menghalangi Makhsun untuk terus menuntut ilmu dan meraih cita-citanya.
“Saya hanya menyampaikan sedikit bagi teman-teman semua, terutama penyandang disabilitas, yang saat ini mungkin sedang berjuang juga untuk melanjutkan pendidikannya ataupun yang sedang menjalani pendidikan, tetap semangat dan selalu optimis. Jangan pernah berputus asa dan lelah menuntut ilmu, teruslah berkarya,” pungkasnya.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia mengatakan bahwa UI telah menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra.
“Masih sama seperti tahun sebelumnya, UI telah menyediakan aplikasi Non Visual Desktop Access (NVDA) yang merupakan software atau aplikasi pembaca yang membantu peserta tunanetra untuk menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian,” kata Amelita.
Ameital menambahkan, ada sedikit perbedaan dalam aplikasi NVDA dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada tampilan soal ujian sudah tidak ditampilkan pada layar komputer. Selain itu, pada saat ujian berlangsung, para peserta difabel tunanetra juga diberikan headset dan reglet yang merupakan alat tulis untuk difabel.
Sementara itu, di dalam ruang ujian terdapat satu pendamping dan satu teknisi ruangan yang siap membantu para peserta difabel tunanetra apabila mengalami kendala selama pengerjaan. Mereka juga akan melakukan pendampingan kepada para peserta difabel tunanetra jika peserta memiliki kebutuhan untuk keluar ruangan, seperti ke toilet atau membutuhkan sarana kesehatan.
Sebelum para peserta selesai mengerjakan ujiannya, para petugas terlihat sudah bersiap di luar ruangan untuk mendampingi para peserta difabel menuju jalan keluar dan menemui keluarganya yang telah menunggu.
Lokasi UTBK 120 peserta difabel ini berada di Lab Fasilkom Gd. Lama, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat yang berlangsung pada Kamis (2/5/2024). 120 peserta difabel yang terdiri atas 10 peserta tunanetra, 109 peserta tunadaksa, dan 1 peserta tunanetra tunadaksa meningkat dari tahun 2023 yang hanya 77 peserta.
Baca juga: UTBK 2024 di UB, 176 Peserta Absen hingga Panitia Dilobi untuk Mundurkan Jadwal Tes
Salah seorang peserta difabel tunanetra yang hadir mengikuti ujian UTBK di UI adalah Makhsun Intikhon yang berasal dari SLB-A Pembina Tingkat Nasional (SLB-A PTN) Jakarta.
Ia mengaku, kali ini merupakan tahun keduanya mengikuti ujian UTBK di UI. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya para pendamping, petugas, maupun fasilitas lainnya yang telah disediakan oleh UI.
“Saya bersyukur, walaupun soal ujian terasa sulit khususnya Matematika dan Bahasa Inggris, tetapi saya dapat mengerjakannya dengan lancar. Selain fasilitas yang menunjang, petugas di sini juga sigap membantu saya,” ujar Makhsun, dikutip Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Ditemani Kakaknya sejak Pagi, Peserta UTBK 2024 Ini Berjuang Agar Diterima di UPNVJ
Jauh sebelum pelaksanaan UTBK 2024 berlangsung, Makhsun telah melakukan berbagai persiapan salah satunya dengan membeli buku latihan soal. Melalui buku tersebut yang dibantu bacakan oleh ibunya, ia belajar memahami soal dan berlatih menjawab soal.
Dari kegiatan ini, ia dapat mengukur kemampuannya dan melakukan evaluasi terutama pada soal yang masih sulit ia jawab. Selain buku, Makhsun juga belajar melalui internet.
Menurutnya, dengan mendengarkan penjelasan dari berbagai video pembelajaran dapat membantunya untuk lebih memahami suatu materi dan menjawab soal-soal ujian. Meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan sejak kecil, hal ini tidak menghalangi Makhsun untuk terus menuntut ilmu dan meraih cita-citanya.
“Saya hanya menyampaikan sedikit bagi teman-teman semua, terutama penyandang disabilitas, yang saat ini mungkin sedang berjuang juga untuk melanjutkan pendidikannya ataupun yang sedang menjalani pendidikan, tetap semangat dan selalu optimis. Jangan pernah berputus asa dan lelah menuntut ilmu, teruslah berkarya,” pungkasnya.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia mengatakan bahwa UI telah menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra.
“Masih sama seperti tahun sebelumnya, UI telah menyediakan aplikasi Non Visual Desktop Access (NVDA) yang merupakan software atau aplikasi pembaca yang membantu peserta tunanetra untuk menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian,” kata Amelita.
Ameital menambahkan, ada sedikit perbedaan dalam aplikasi NVDA dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada tampilan soal ujian sudah tidak ditampilkan pada layar komputer. Selain itu, pada saat ujian berlangsung, para peserta difabel tunanetra juga diberikan headset dan reglet yang merupakan alat tulis untuk difabel.
Sementara itu, di dalam ruang ujian terdapat satu pendamping dan satu teknisi ruangan yang siap membantu para peserta difabel tunanetra apabila mengalami kendala selama pengerjaan. Mereka juga akan melakukan pendampingan kepada para peserta difabel tunanetra jika peserta memiliki kebutuhan untuk keluar ruangan, seperti ke toilet atau membutuhkan sarana kesehatan.
Sebelum para peserta selesai mengerjakan ujiannya, para petugas terlihat sudah bersiap di luar ruangan untuk mendampingi para peserta difabel menuju jalan keluar dan menemui keluarganya yang telah menunggu.
(nnz)