Jadi Generasi Emas, Gen Alpha Butuh Hal Ini untuk Perbanyak Peluang di Era Digital
loading...
A
A
A
BALI - Bagi gen Alpha, generasi termuda yang lahir antara awal tahun 2010 sampai akhir 2025, dunia semakin mudah digenggam. Disebut juga dengan generasi zoomer, generasi ini sangat erat dan lebih cakap menguasai gawai dan beragam perangkat digital.
”Selain mudah menerima perubahan, Gen Alpha juga cakap mengaplikasikan perangkat digital saat belajar di sekolah. Juga, bertransaksi dan mengembangkan banyak potensi budaya dan ilmu pengetahuan,” ujar pemerhati telematika dan multimedia KRMT Roy Suryo dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa (14/5/2024). Webinar kali ini mengusung tema ”Welcoming Gen Alpha: Chance & Challenge in Digital Era.”
Roy Suryo menambahkan, gen Alpha akan menjadi generasi emas dan tulang punggung bangsa Indonesia. Sebab, merujuk data We Are Social, dari populasi 278 juta penduduk Indonesia, populasi mereka dominan. Mereka kebanyakan yang mengoperasikan internet secara aktif.
”Tinggal bagaimana mereka dilatih agar makin cakap dan bijak, sehingga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi ini sebagai tools yang bisa menjadi modal untuk menangkap banyak kesempatan dan meraih tantangan (chance and challenge). Agar peran sebagai generasi emas nanti jadi nyata. Jangan sanpai salah ambil tools,” kata mantan Menpora ini.
Webinar untuk segmen pendidikan ini berlangsung semarak. Diikuti ratusan siswa dan tenaga pendidik di Klungkung Bali secara interaktif dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMPN 1, SMPN 3 dan 6 Nusa Penida, SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 dan SMPN 3 Semarapura, SMPN 3 Dawan serta SMPN 2 Banjarangkang.
Menjawab pertanyaan Ni Komang Rahayu, siswi SMPN 1 Semarapura, tentang awalan yang baik bagi pelajar seumurannya dalam meraih peluang di ruang digital, musisi Danin Sibilo selaku key opinion leader menyarankan kaum remaja untuk tidak membayangkan yang berat-berat saat beraktivitas di ruang digital. Mulailah dari apa yang siswa sukai seperti menari, menyanyi atau memasak.
”Jadikan itu konten yang menarik. Ajak tetangga, keluarga, empu tari atau chef yang jago masak agar kontenmu lebih menantang dan menarik. Bisa juga kalian review barang unik yang bermanfaat. Bikin video pendek agar tak membosankan,” urai Danin Sibilo, dalam webinar yang dipandu moderator Khadafi.
Kalau konten video itu menarik, produsen barang yang jeli akan melihat dan menawari kalian bantuan untuk jual produknya. ”Kalian akan dapat komisi penjualan. Ini cara cerdas memburu cuan di era digital,” saran Danin yang juga seorang konten kreator.
Dari susut pandang lain, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung I Ketut Sujana memberikan tips agar konten yang dibuat siswa mudah viral dan banyak yang like. Salah satunya, jangan lupa ikuti selera pasar dan tren lewat aplikasi yang bisa diintip dari Google.
”Yang penting, hati-hati saat mengakses internet di ruang publik. Kalau terima konten viral atau kemungkinan hoaks, bersikaplah bijak dan jangan emosi. Dahulukan cek dan ricek informasinya. Kalau ada info meragukan di grup WA, ajak teman mendiskusikan kebenarannya. Jangan buru-buru sharing. Tidak semua yang viral itu bermanfaat,” ujar I Ketut Sujana.
Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Kabupaten Klungkung, Bali, ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat, menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
”Selain mudah menerima perubahan, Gen Alpha juga cakap mengaplikasikan perangkat digital saat belajar di sekolah. Juga, bertransaksi dan mengembangkan banyak potensi budaya dan ilmu pengetahuan,” ujar pemerhati telematika dan multimedia KRMT Roy Suryo dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa (14/5/2024). Webinar kali ini mengusung tema ”Welcoming Gen Alpha: Chance & Challenge in Digital Era.”
Roy Suryo menambahkan, gen Alpha akan menjadi generasi emas dan tulang punggung bangsa Indonesia. Sebab, merujuk data We Are Social, dari populasi 278 juta penduduk Indonesia, populasi mereka dominan. Mereka kebanyakan yang mengoperasikan internet secara aktif.
”Tinggal bagaimana mereka dilatih agar makin cakap dan bijak, sehingga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi ini sebagai tools yang bisa menjadi modal untuk menangkap banyak kesempatan dan meraih tantangan (chance and challenge). Agar peran sebagai generasi emas nanti jadi nyata. Jangan sanpai salah ambil tools,” kata mantan Menpora ini.
Webinar untuk segmen pendidikan ini berlangsung semarak. Diikuti ratusan siswa dan tenaga pendidik di Klungkung Bali secara interaktif dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMPN 1, SMPN 3 dan 6 Nusa Penida, SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 dan SMPN 3 Semarapura, SMPN 3 Dawan serta SMPN 2 Banjarangkang.
Menjawab pertanyaan Ni Komang Rahayu, siswi SMPN 1 Semarapura, tentang awalan yang baik bagi pelajar seumurannya dalam meraih peluang di ruang digital, musisi Danin Sibilo selaku key opinion leader menyarankan kaum remaja untuk tidak membayangkan yang berat-berat saat beraktivitas di ruang digital. Mulailah dari apa yang siswa sukai seperti menari, menyanyi atau memasak.
”Jadikan itu konten yang menarik. Ajak tetangga, keluarga, empu tari atau chef yang jago masak agar kontenmu lebih menantang dan menarik. Bisa juga kalian review barang unik yang bermanfaat. Bikin video pendek agar tak membosankan,” urai Danin Sibilo, dalam webinar yang dipandu moderator Khadafi.
Kalau konten video itu menarik, produsen barang yang jeli akan melihat dan menawari kalian bantuan untuk jual produknya. ”Kalian akan dapat komisi penjualan. Ini cara cerdas memburu cuan di era digital,” saran Danin yang juga seorang konten kreator.
Dari susut pandang lain, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung I Ketut Sujana memberikan tips agar konten yang dibuat siswa mudah viral dan banyak yang like. Salah satunya, jangan lupa ikuti selera pasar dan tren lewat aplikasi yang bisa diintip dari Google.
”Yang penting, hati-hati saat mengakses internet di ruang publik. Kalau terima konten viral atau kemungkinan hoaks, bersikaplah bijak dan jangan emosi. Dahulukan cek dan ricek informasinya. Kalau ada info meragukan di grup WA, ajak teman mendiskusikan kebenarannya. Jangan buru-buru sharing. Tidak semua yang viral itu bermanfaat,” ujar I Ketut Sujana.
Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Kabupaten Klungkung, Bali, ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat, menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
(wyn)