Wisuda 44 Siswa, SD LPI At Taufiq Cempaka Putih Lahirkan Pecinta Alquran

Sabtu, 25 Mei 2024 - 18:54 WIB
loading...
Wisuda 44 Siswa, SD...
SD Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, melakukan sejumlah terobosan, salah satunya dengan melahirkan Tahfidz Quran di usia dini. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - SD Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, melakukan sejumlah terobosan .Salah satunya adalah dengan melahirkan Tahfidz Quran di usia dini.

Hal itu terungkap dari gelaran Wisuda Tahfidzh SD LPI At Taufiq, Sabtu (25/5/2024) di Hotel Daily Inn, Jakarta. Sebanyak 44 siswa, mulai dari kelas tiga hingga enam, yang mampu menghafal dua juz Alquran yakni juz 29 dan 30 diwisuda.

Direktur Lembaga Pendidikan Islam At Taufiq, Reny Feby mengatakan, sekolahnya menargetkan para murid dari jenjang 1 sampai 6 SD dapat menghafal ayat suci Alquran sebanyak tiga juz.

Langkah ini diharapkan menjadi fondasi untuk mempermudah si anak meneruskan hafalannya ketika berada di jenjang SMP. “Dulu anak-anak hanya menghafal beberapa surat pendek saja, sekarang kami bikin terobosan. Dari murid kelas satu itu menghafal tiga juz, dan sekarang baru sampai dua juz untuk kelas tiga SD,” kata Reny usai wisuda.



Menurutnya, tidak menutup kemungkinan para murid itu bisa menghafal lebih dari tiga juz yang ditargetkan sekolah. Pasalnya di jenjang tiga SD saja, mereka sudah mampu menghafal dua juz Alquran. “Bisa jadi tahun depan menghafal tiga juz, tahun depannya lagi empat juz, bahkan bisa lima juz,” ujar Reny.

Tidak hanya berdampak positif bagi tumbuh kembang si anak, menghafal Alquran juga menguntungkan bagi mereka. Para pelajar bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan hanya menghafal lima juz Alquran.

“Kalau hafal lima juz, itu bisa masuk PTN tanpa tes, apalagi kalau hafal 10 juz. Saya di sini memfokuskan agar anak-anak di sekolah bisa menjadi penghafal Quran,” ucapnya.

Reny yang baru dua tahun menjadi Direktur Lembaga Pendidikan ini juga menginginkan siswa menguasai Bahasa Inggris secara aktif. Karena itu, dia menerapkan program bilingual atau memadukan Kurikulum Nasional dan bahasa asing.

“Tahun depan kami sudah bilingual, jadi kami bangga bahwa sekolah ini sekarang bukan hanya bicara Kurikulum Merdeka saja, tetapi berbicara ke depan. Ada Tahfidz dan ada bilingual, sehingga sekolah benar-benar komplit kurikulumnya,” jelas Reny.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3214 seconds (0.1#10.140)