Menag Resmikan STAHN Jawa Dwipa dan Luncurkan Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas
loading...
A
A
A
SOLO - Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa Klaten Jawa Tengah di Pura Mangkunegaran Surakarta, Selasa (9/7/2024) malam sekaligus meluncurkan Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas.
Dua agenda besar yang menjadi program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) tersebut dirangkai dengan satu event besar yaitu festival keagamaan Hindu Utsawa Dharmagita (UDG) Nasional XV 2024.
STAHN Jawa Dwipa yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) ini saat ini telah resmi menjadi menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri (PTKHN) pertama di Pulau Jawa.
Dalam sambutannya, Menag mengatakan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan bangsa. “Dengan adanya STAHN Jawa Dwipa, kita berharap akan lahir generasi muda Hindu yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan spiritualitas yang kuat,” tutur Menag di Solo, Selasa (8/7/2024) malam melalui keterangan resminya, Rabu (9/7/2024)
Menag mengatakan bahwa STAHN Jawa Dwipa diharapkan mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa.
“Dengan kurikulum yang integratif dan inovatif, serta dukungan dari tenaga pengajar yang kompeten, saya yakin STAHN Jawa Dwipa akan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Menag
Menurut Menag, peresmian juga menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan agama, termasuk agama Hindu.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal dan mendukung perkembangan STAHN Jawa Dwipa, agar mampu mencapai visi dan misinya dengan baik,” katanya.
Selain meresmikan STAHN Jawa Dwipa, Menag juga meluncurkan secara resmi Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas. Menag mengungkapkan bahwa, Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan inklusivitas.
Dua agenda besar yang menjadi program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) tersebut dirangkai dengan satu event besar yaitu festival keagamaan Hindu Utsawa Dharmagita (UDG) Nasional XV 2024.
STAHN Jawa Dwipa yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) ini saat ini telah resmi menjadi menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri (PTKHN) pertama di Pulau Jawa.
Dalam sambutannya, Menag mengatakan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan bangsa. “Dengan adanya STAHN Jawa Dwipa, kita berharap akan lahir generasi muda Hindu yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan spiritualitas yang kuat,” tutur Menag di Solo, Selasa (8/7/2024) malam melalui keterangan resminya, Rabu (9/7/2024)
Menag mengatakan bahwa STAHN Jawa Dwipa diharapkan mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa.
“Dengan kurikulum yang integratif dan inovatif, serta dukungan dari tenaga pengajar yang kompeten, saya yakin STAHN Jawa Dwipa akan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Menag
Menurut Menag, peresmian juga menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan agama, termasuk agama Hindu.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal dan mendukung perkembangan STAHN Jawa Dwipa, agar mampu mencapai visi dan misinya dengan baik,” katanya.
Selain meresmikan STAHN Jawa Dwipa, Menag juga meluncurkan secara resmi Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas. Menag mengungkapkan bahwa, Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan inklusivitas.