Edukasi Literasi Digital, Siswa Diminta Jaga Keamanan Privasi Data Pribadi di Media Sosial
loading...
A
A
A
BULELENG - Menjaga keamanan privasi digital kini menjadi prioritas utama saat berada di dunia digital. Penerapan keamanan data yang efektif dinilai sangat penting untuk mengurangi risiko pencurian data. Dengan menjaga keamanan data, kita dapat mengurangi risiko adanya pencurian identitas yang bisa berdampak pada reputasi dan keuangan.
Penyiar radio sekaligus musisi Danin Sibilo mengungkapkan hal itu saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng, Kamis (11/7/2024).
Lalu, apa saja yang perlu dilindungi di dunia digital? Menurut Danin, yang perlu mendapat perlindungan di dunia digital, yakni: kelengkapan data diri, penggunaan nama ibu kandung, personal identification number (PIN) dan password.
”Data pribadi seperti nama ibu kandung, PIN dan password bersifat personal dan wajib dilindungi. Agar aman, data pribadi hendaknya tidak sembarangan diumbar ke media sosial ataupun media digital,” ujar Danin Sibilo dalam webinar program Makin Cakap Digital yang dipandu moderator Fifien Ervianti.
Terkait topik webinar: ”Tips and Trik Menjaga Keamanan Privasi Secara Digital”, Danin menambahkan, untuk menjaga keamanan privasi digital bisa dimulai dengan cara menghargai privasi orang lain. ”Jika ingin privasi kita dihargai, kita harus terlebih dulu paham untuk bisa menghormati privasi orang lain,” tegasnya.
Tips berikutnya, lanjut Danin Sibilo, yakni: tidak menggunakan identitas palsu, mengganti password secara berkala, dan rajin literasi diri untuk menghadapi segala bentuk penipuan.
”Untuk kepentingan tertentu, jangan gunakan identitas palsu atau bahkan mengambil identitas orang lain. Update kemampuan diri dengan literasi mengenai virus, malware, fraud, phising, beserta motifnya. Ingat, yang bisa melindungi privasi kita adalah diri kita sendiri,”katanya.
Dalam kegiatan yang menyasar guru dan tenaga kependidikan sebagai peserta ini, MC profesional Tissa Carolina menggarisbawahi pentingnya pengamanan dan perlindungan privasi serta data pribadi.
Dengan menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon, kita dapat mengendalikan siapa yang memiliki akses terhadap informasi tersebut dan mencegah penyalahgunaan.
”Cara menjaga keamanan privasi digital: gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan otentifikasi dua faktor, perbarui perangkat lunak secara rutin, waspadai phising, gunakan jaringan yang aman, kelola izin aplikasi, hapus data pribadi dari perangkat yang tidak digunakan, dan waspadai informasi yang dibagikan di media sosial,” rinci Tissa.
Dari sudut pandang budaya digital, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata menyebut pentingnya mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital.
”Dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan berdigital, kita akan memahami hak dan tanggung jawab menjaga reputasi orang lain di ranah digital. Implikasinya, akan terjaga juga keamanan dan ketertiban privasi,” jelas Ida.
Webinar seperti digelar di Kabupaten Buleleng ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Penyiar radio sekaligus musisi Danin Sibilo mengungkapkan hal itu saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng, Kamis (11/7/2024).
Lalu, apa saja yang perlu dilindungi di dunia digital? Menurut Danin, yang perlu mendapat perlindungan di dunia digital, yakni: kelengkapan data diri, penggunaan nama ibu kandung, personal identification number (PIN) dan password.
”Data pribadi seperti nama ibu kandung, PIN dan password bersifat personal dan wajib dilindungi. Agar aman, data pribadi hendaknya tidak sembarangan diumbar ke media sosial ataupun media digital,” ujar Danin Sibilo dalam webinar program Makin Cakap Digital yang dipandu moderator Fifien Ervianti.
Terkait topik webinar: ”Tips and Trik Menjaga Keamanan Privasi Secara Digital”, Danin menambahkan, untuk menjaga keamanan privasi digital bisa dimulai dengan cara menghargai privasi orang lain. ”Jika ingin privasi kita dihargai, kita harus terlebih dulu paham untuk bisa menghormati privasi orang lain,” tegasnya.
Tips berikutnya, lanjut Danin Sibilo, yakni: tidak menggunakan identitas palsu, mengganti password secara berkala, dan rajin literasi diri untuk menghadapi segala bentuk penipuan.
”Untuk kepentingan tertentu, jangan gunakan identitas palsu atau bahkan mengambil identitas orang lain. Update kemampuan diri dengan literasi mengenai virus, malware, fraud, phising, beserta motifnya. Ingat, yang bisa melindungi privasi kita adalah diri kita sendiri,”katanya.
Dalam kegiatan yang menyasar guru dan tenaga kependidikan sebagai peserta ini, MC profesional Tissa Carolina menggarisbawahi pentingnya pengamanan dan perlindungan privasi serta data pribadi.
Dengan menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon, kita dapat mengendalikan siapa yang memiliki akses terhadap informasi tersebut dan mencegah penyalahgunaan.
”Cara menjaga keamanan privasi digital: gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan otentifikasi dua faktor, perbarui perangkat lunak secara rutin, waspadai phising, gunakan jaringan yang aman, kelola izin aplikasi, hapus data pribadi dari perangkat yang tidak digunakan, dan waspadai informasi yang dibagikan di media sosial,” rinci Tissa.
Dari sudut pandang budaya digital, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata menyebut pentingnya mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital.
”Dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan berdigital, kita akan memahami hak dan tanggung jawab menjaga reputasi orang lain di ranah digital. Implikasinya, akan terjaga juga keamanan dan ketertiban privasi,” jelas Ida.
Webinar seperti digelar di Kabupaten Buleleng ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
(wyn)