Persiapan Ajaran Baru, Begini Cara Buat Surat Izin Sakit untuk Siswa dan Contohnya
loading...
Sakit adalah hal yang bisa menimpa semua orang termasuk siswa. Seorang siswa yang sakit dan tidak bisa masuk sekolah maka diwajibkan membuat surat izin sakit agar tidak dihitung bolos. Foto ilustrasi/Ist
A
A
A
JAKARTA - Ini informasi contoh surat izin sakit untuk siswa beserta cara membuatnya. Tahun ajaran baru 2024/2025 sudah diambang mata tak terkecuali bagi siswa di Indonesia.
Sakit adalah hal yang bisa menimpa semua orang termasuk siswa. Seorang siswa yang sakit dan tidak bisa masuk sekolah maka diwajibkan membuat surat izin sakit agar tidak dihitung bolos.
Adapun penerima surat bisa ditujukan kepada guru mata pelajaran, wali kelas, atau kepala sekolah. Artikel kali ini akan membahas 5 contoh surat izin sakit untuk siswa beserta cara membuatnya, simak ya!
Mengutip buku Keterampilan Menulis Surat bagi Pendidik dan Umum oleh Sri Dinanta dan Bambang Nur Alamsyah (2019), berikut cara membuat surat izin sakit untuk siswa:
Kenali terlebih dahulu karakteristik dari surat izin sakit yakni sebagai berikut:
- Tidak menggunakan kop surat/kepala surat.
- Tidak menggunakan nomor surat.
- Salam pembuka dan penutup surat bervariasi menggunakan bahasa resmi.
- Penggunaan bahasa resmi atau bahasa baku karena berfungsi untuk menyampaikan suatu keadaan yang resmi.
- Penerima surat (misalnya ibu/bapak guru).
Sakit adalah hal yang bisa menimpa semua orang termasuk siswa. Seorang siswa yang sakit dan tidak bisa masuk sekolah maka diwajibkan membuat surat izin sakit agar tidak dihitung bolos.
Adapun penerima surat bisa ditujukan kepada guru mata pelajaran, wali kelas, atau kepala sekolah. Artikel kali ini akan membahas 5 contoh surat izin sakit untuk siswa beserta cara membuatnya, simak ya!
Cara Membuat Surat Izin Sakit
Mengutip buku Keterampilan Menulis Surat bagi Pendidik dan Umum oleh Sri Dinanta dan Bambang Nur Alamsyah (2019), berikut cara membuat surat izin sakit untuk siswa:
Kenali terlebih dahulu karakteristik dari surat izin sakit yakni sebagai berikut:
- Tidak menggunakan kop surat/kepala surat.
- Tidak menggunakan nomor surat.
- Salam pembuka dan penutup surat bervariasi menggunakan bahasa resmi.
- Penggunaan bahasa resmi atau bahasa baku karena berfungsi untuk menyampaikan suatu keadaan yang resmi.
Siapkan satu lembar kertas jika surat ditulis menggunakan tulisan tangan. Tulis/ketik informasi sebagai berikut:
- Tempat dan waktu dibuatnya surat.- Penerima surat (misalnya ibu/bapak guru).
Lihat Juga :
