Menristek: Pentingnya Kolaborasi Riset Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro hadir sebagai Keynote Speaker pada pembukaan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020 yang dilaksanakan secara daring, Senin (24/08).
Dalam kesempatan tersebut Menteri Bambang menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir untuk dapat merubah paradigma dari ekonomi berbasis industrialisasi menjadi ekonomi berbasis inovasi sebagai upaya peningkatan inovasi untuk melewati middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.
Awal Juli lalu, Bank Dunia telah menetapkan peringkat Indonesia menjadi upper middle income atau negara berpendapatan menengah ke atas. Menteri Bambang menekankan Indonesia tidak boleh langsung senang dengan hal ini. Sebab, ini justru menjadi tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona upper middle income. (Baca juga: Mahasiswa Ubaya Juara II National Accounting Paper Competition 2020 )
“Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya di tahun 2045, mau tidak mau inovasi menjadi kata kunci. Belajar dari negara-negara yang berhasil melewati melewati middle income trap, menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil membawa ekonominya dari tadinya yang berpendapatan rendah naik ke menengah, kemudian yang paling sulit adalah dari menengah ke atas adalah inovasi,” katanya melalui siaran pers, Senin (25/8).
Menteri Bambang mengapresiasi perhatian khusus Universitas Mercu Buana kepada kegiatan riset yang berkelanjutan, melalui kegiatan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020. Menurut Menteri Bambang diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju di 2045, terutama pendidikan tinggi. Menteri Bambang berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari middle income trap. (Baca juga: 15 Perguruan Tinggi Masuk Klaster 1, Ini Harapan Kemendikbud )
“Kolaborasi riset di perguruan tinggi tidak cukup dilakukan antar fakultas di dalamnya, namun juga dibutuhkan sistem kolaborasi yang mendukung agar inovasi di dunia pendidikan dapat menembus dunia industri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Melalui Sinergi Triple Helix yang diharapkan mampu menjadi solusi agar Indonesia lolos dari midle income trap, dengan penerapan ekonomi yang berbasis inovasi,” jelas Menteri Bambang.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Bambang menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir untuk dapat merubah paradigma dari ekonomi berbasis industrialisasi menjadi ekonomi berbasis inovasi sebagai upaya peningkatan inovasi untuk melewati middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.
Awal Juli lalu, Bank Dunia telah menetapkan peringkat Indonesia menjadi upper middle income atau negara berpendapatan menengah ke atas. Menteri Bambang menekankan Indonesia tidak boleh langsung senang dengan hal ini. Sebab, ini justru menjadi tantangan agar Indonesia tidak terjebak lama dalam zona upper middle income. (Baca juga: Mahasiswa Ubaya Juara II National Accounting Paper Competition 2020 )
“Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya di tahun 2045, mau tidak mau inovasi menjadi kata kunci. Belajar dari negara-negara yang berhasil melewati melewati middle income trap, menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil membawa ekonominya dari tadinya yang berpendapatan rendah naik ke menengah, kemudian yang paling sulit adalah dari menengah ke atas adalah inovasi,” katanya melalui siaran pers, Senin (25/8).
Menteri Bambang mengapresiasi perhatian khusus Universitas Mercu Buana kepada kegiatan riset yang berkelanjutan, melalui kegiatan Pekan Ristek Universitas Mercu Buana 2020. Menurut Menteri Bambang diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju di 2045, terutama pendidikan tinggi. Menteri Bambang berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan tinggi dan industri dapat menjadi solusi agar Indonesia lolos dari middle income trap. (Baca juga: 15 Perguruan Tinggi Masuk Klaster 1, Ini Harapan Kemendikbud )
“Kolaborasi riset di perguruan tinggi tidak cukup dilakukan antar fakultas di dalamnya, namun juga dibutuhkan sistem kolaborasi yang mendukung agar inovasi di dunia pendidikan dapat menembus dunia industri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Melalui Sinergi Triple Helix yang diharapkan mampu menjadi solusi agar Indonesia lolos dari midle income trap, dengan penerapan ekonomi yang berbasis inovasi,” jelas Menteri Bambang.
(mpw)