Ketua STABN Raden Wijaya dan Tokoh Buddha Dorong Pendirian Dhammasekha di Palembang

Sabtu, 07 September 2024 - 17:37 WIB
loading...
Ketua STABN Raden Wijaya...
Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Sulaiman (kiri) dan sejumlah tokoh di Palembang Sumatera Selatan mendorong pendirian Dhammasekha, sekolah agama formal bagi umat Buddha. Foto/Ist
A A A
PALEMBANG - Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Sulaiman dan sejumlah tokoh di Palembang Sumatera Selatan mendorong pendirian Dhammasekha, sekolah agama formal bagi umat Buddha.

Dengan adanya Dhammasekha, diharapkan generasi muda Buddha mendapatkan pengetahuan secara lebih komprehensif karena model pendidikan yang dijalankan adalah memadukan antara ilmu keagamaan dan ilmu umum.

"Lewat pendirian Dhammasekha ini saya optimistis kualitas pendidikan umat Buddha di Sumatera Selatan akan semakin berkualitas. Dhammasekha mampu mengokohkan nilai-nilai spiritual Buddha sekaligus membangun pengetahuan yang berstandar akademik dan modern," ujar Sulaiman pada acara peletakan batu pertama perluasan Maha Wihara Dharmakirti di Kota Palembang, Kamis (5/9/2024).

Anggota monastik yang banyak berkiprah dan memberikan perhatian besar pada pendidikan agama serta keagamaan di Sumatera Selatan dan sekitarnya ini menilai, dengan jalur pengetahuan yang dibangun formal, maka akan memudahkan akses umat dalam bersekolah.



Lebih dari itu, pendidikan formal akan memberikan banyak keuntungan karena terdata resmi dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini berdampak positif pada institusi, tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa sendiri.

Sulaiman menjelaskan, merujuk Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha, Dhammasekha terbagi menjadi empat jenjang.

Yakni Nava Dhammasekha (Pendidikan Usia Dini), Mula Dhammasekha (Pendidikan Dasar), Muda Dhammasekha (Pendidikan Menengah Pertama), dan Uttama Dhammasekha (Pendidikan Menengah Kejuruan).

"Dhammasekha ini sangat strategis untuk menciptakan generasi muda Buddha yang memiliki pengetahuan komprehensif. Kuat secara spiritual maupun akademiknya," tandas Sulaiman yang juga Pembina Yayasan Buddhakirti, yayasan yang menaungi pembangunan perluasan Maha Wihara Dharmakirti.

Dorongan serupa juga diungkapkan Pembimas Buddha Provinsi Sumatera Selatan Aris Cayanto. Aris menilai kehadiran Dhammasekha yang lebih banyak di Palembang akan membantu umat Buddha mendapatkan hak-hak pendidikan secara lebih baik.

“Pendirian Dhammasekha yang merupakan pendidikan agama formal Buddha ini telah memiliki regulasi jelas dari Kementerian Agama yakni Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014, terutama pasal 4, ayat 1. Untuk itu umat Buddha dapat mempersiapkan pembinaan umat melalui pendirian pendidikan formal Dhammasekha,” harap Aris.

Sementara itu, Maha Wihara Dharmakirti merupakan wihara pertama di Kota Palambang yang pengelolaannya di bawah naungan Yayasan Buddhakirti.

Perluasan ini menjadi potret adanya kolaborasi baik antara yayasan, pemerintah, dan masyarakat, yang semuanya memiliki peran dalam mendukung pengembangan sarana keagamaan.

Acara peletakan batu pertama vihara juga dihadiri Ketua Umum Yayasan Buddhakirti Zewwy Salim dan Ketua Pembina Yayasan Buddhakirti YM Bhiksu Aryamaitri Mahasthavira.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2658 seconds (0.1#10.140)