Literasi Digital Bantu Siswa dan Kalangan Pendidik Hindari Berbagai Penipuan

Sabtu, 28 September 2024 - 18:58 WIB
loading...
Literasi Digital Bantu...
Dengan literasi digital bisa menghindarkan pelajar dan kalangan pendidikan dari berbagai ancaman penipuan di dunia maya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pentingnya menjaga keamanan akun media digital dapat mengurangi risiko pencurian data. Dengan menjaga keamanan data, kita dapat mengurangi risiko adanya pencurian identitas yang bisa berdampak pada reputasi atau bahkan kerugian finansial.

”Menjaga keamanan akun media digital adalah kunci aman dan nyaman di ruang digital,” ujar musisi sekaligus penyiar radio Danin Sibilo, dalam nobar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (26/9/2024).

Mengangkat tema ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, diskusi virtual yang diikuti pelajar dan tenaga kependidikan di wilayah Kabupaten Sumbawa itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Danin mengatakan, kebocoran data dapat berawal dari kelengahan kita menjaga keamanan akun media digital. Akibatnya, data diri seperti SIM, KTP, passport, hingga PIN atau password dapat bocor ke orang lain.

”Pengguna digital wajib memperhatikan kelengkapan data diri, nama ibu kandung, PIN dan password saat berada di ruang digital,” jelas Danin.



Literasi digital, menurut Danin, dapat membantu pengguna digital menghindari segala bentuk penipuan. Selain itu, meningkatkan pengetahuan dan skill terkait virus, malware, fraud, dan phising, dapat membantu pengguna aman saat berada di ruang digital.

”Pahami fitur-fitur keamanan di platform digital (double verification), ganti password secara berkala, gunakan platform digital hanya untuk aktivitas yang positif, pelajari fitur yang penting untuk keamanan,” rinci Danin Sibilo di hadapan pelajar dan tenaga pendidik yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah yang menggelar nobar untuk mengikuti diskusi kali ini, di antaranya: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4 dan SMPN 1 Sumbawa Besar. Kemudian, MAN 1 Sumbawa, SMAN 1 Alas, SMAN 1 Utan, SMAN 1 Alas Barat, dan SMAN 1 Rhee.

Narasumber lain. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Junaidi berpesan kepada pelajar peserta diskusi agar menerapkan etik digital saat berada di dunia maya. Penerapan etika digital penting untuk menghindari penyalahgunaan teknologi.

”Selain itu, pentingnya etika digital dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan di internet, serta membangun citra diri yang positif di dunia digital,” jelas Junaidi.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin meminta pengguna digital memperkaya wawasan kebangsaan, menjaga kesopansantunan, dan berpartisipasi aktif dalam menyebarkan konten yang mengedepankan budaya Nusantara.

”Agar dunia digital tidak jadi panggung budaya asing, pengguna sebaikya mulai menyebarluaskan konten-konten yang bermuatan budaya Nusantara, atau promosi produk buatan negeri sendiri,” pungkas Muhammad Amin.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2297 seconds (0.1#10.140)