Sekolah Cendekia Harapan Ciptakan Ekosistem Pendidikan Berbasis Teknologi
loading...

Sekolah Cendekia Harapan menerima penghargaan bergengsi sebagai Sekolah dengan Ekosistem Digital Terintegrasi dan Bot Terbanyak dari LEPRID. Foto/Istimewa.
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Cendekia Harapan kembali mencatatkan prestasi. Kali ini sekolah tersebut menerima penghargaan bergengsi sebagai Sekolah dengan Ekosistem Digital Terintegrasi dan Bot Terbanyak dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).
Penghargaan ini menjadi sorotan utama dalam perayaan ulang tahun ke-21 sekolah, mengukuhkan posisi Cendekia Harapan sebagai pelopor dalam menciptakan ekosistem pendidikan berbasis teknologi yang luar biasa.
Baca juga: Sekolah Gratis SD-SMA Negeri dan Swasta di Jakarta Mulai Tahun Depan
“Ini adalah momen besar bagi kami,” ungkap Timothy Dillan, Head of Data dan AI Sekolah Cendekia Harapan, melalui siaran pers, Minggu (3/11/2024).
“Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kerja keras kami, tetapi juga bukti bahwa teknologi dan pendidikan dapat berjalan selaras dengan cara yang benar-benar transformatif. Dengan lebih dari 100 bot yang diintegrasikan untuk mendukung proses belajar-mengajar, kami memastikan efisiensi dan personalisasi bagi setiap siswa,” tambahnya.
Baca juga: Sekolah Kharisma Bangsa Siapkan Siswanya untuk Jadi Juara Kompetisi Internasional
Bot-bot ini memiliki peran penting dalam berbagai fungsi akademis dan administrasi, mulai dari memberikan umpan balik otomatis pada tugas siswa, menyampaikan notifikasi tentang jadwal dan pengingat, hingga mendukung diskusi berbasis data yang relevan dengan pelajaran.
Kehadiran bot ini juga sangat meringankan beban administratif guru, memungkinkan mereka lebih fokus pada pengajaran dan pengembangan siswa tanpa terganggu oleh tugas-tugas rutin. “Bot-bot ini didesain dengan prinsip machine learning dan pemrosesan bahasa alami, sehingga siswa tidak hanya belajar tetapi juga terbiasa berinteraksi dengan teknologi canggih yang mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan,” jelas Timothy.
Tidak hanya sekadar memiliki teknologi mutakhir, Cendekia Harapan juga unggul dalam mengintegrasikan teknologi tersebut secara seamless ke dalam proses pembelajaran. Dengan ekosistem digital terintegrasi berbasis CH Qbit Learning Management System, siswa dan guru dapat mengakses materi pelajaran, video pembelajaran, diskusi daring, dan evaluasi kapan saja dan di mana saja.
“Integrasi ini memudahkan pemantauan perkembangan siswa dan memungkinkan penyesuaian pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kebutuhan setiap anak,” tambah Timothy.
Penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-21 Sekolah Cendekia Harapan yang mengangkat teknologi sebagai tema utama. Di antara berbagai kegiatan yang diadakan, lomba robotik dan pemrograman permainan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 12 menjadi daya tarik tersendiri. Kompetisi ini tidak hanya memamerkan keterampilan siswa dalam teknologi, tetapi juga mendukung misi sekolah untuk membentuk generasi unggul di bidang sains, teknologi, dan inovasi.
“Melalui lomba-lomba ini, siswa dari berbagai tingkat mendapatkan kesempatan untuk mengasah kreativitas dan kemampuan mereka dalam pemrograman dan robotika,” ujar Ketua Panitia CH Anniversary, Ni Kadek Emi Ardiani, yang juga guru kelas 1 SD Cendekia Harapan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa merasakan langsung keseruan dan relevansi teknologi. Mulai dari kelas 1 yang membuat permainan sederhana hingga kelas 12 yang menciptakan robot canggih, setiap level memberikan tantangan unik.”
Kepala UPT Disdikpora Kuta Selatan, I Gusti Made Mustika, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini. “Sekolah Cendekia Harapan telah membawa inovasi pendidikan ke tingkat baru. Mereka membuktikan bahwa pendidikan berbasis teknologi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan esensial yang akan membentuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Dengan penghargaan ini, Sekolah Cendekia Harapan kembali menegaskan komitmennya untuk memimpin transformasi pendidikan yang berakar pada teknologi, mempersiapkan generasi masa depan yang siap beradaptasi dalam dunia yang terus berubah.
Penghargaan ini menjadi sorotan utama dalam perayaan ulang tahun ke-21 sekolah, mengukuhkan posisi Cendekia Harapan sebagai pelopor dalam menciptakan ekosistem pendidikan berbasis teknologi yang luar biasa.
Baca juga: Sekolah Gratis SD-SMA Negeri dan Swasta di Jakarta Mulai Tahun Depan
“Ini adalah momen besar bagi kami,” ungkap Timothy Dillan, Head of Data dan AI Sekolah Cendekia Harapan, melalui siaran pers, Minggu (3/11/2024).
“Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kerja keras kami, tetapi juga bukti bahwa teknologi dan pendidikan dapat berjalan selaras dengan cara yang benar-benar transformatif. Dengan lebih dari 100 bot yang diintegrasikan untuk mendukung proses belajar-mengajar, kami memastikan efisiensi dan personalisasi bagi setiap siswa,” tambahnya.
Baca juga: Sekolah Kharisma Bangsa Siapkan Siswanya untuk Jadi Juara Kompetisi Internasional
Bot-bot ini memiliki peran penting dalam berbagai fungsi akademis dan administrasi, mulai dari memberikan umpan balik otomatis pada tugas siswa, menyampaikan notifikasi tentang jadwal dan pengingat, hingga mendukung diskusi berbasis data yang relevan dengan pelajaran.
Kehadiran bot ini juga sangat meringankan beban administratif guru, memungkinkan mereka lebih fokus pada pengajaran dan pengembangan siswa tanpa terganggu oleh tugas-tugas rutin. “Bot-bot ini didesain dengan prinsip machine learning dan pemrosesan bahasa alami, sehingga siswa tidak hanya belajar tetapi juga terbiasa berinteraksi dengan teknologi canggih yang mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan,” jelas Timothy.
Tidak hanya sekadar memiliki teknologi mutakhir, Cendekia Harapan juga unggul dalam mengintegrasikan teknologi tersebut secara seamless ke dalam proses pembelajaran. Dengan ekosistem digital terintegrasi berbasis CH Qbit Learning Management System, siswa dan guru dapat mengakses materi pelajaran, video pembelajaran, diskusi daring, dan evaluasi kapan saja dan di mana saja.
“Integrasi ini memudahkan pemantauan perkembangan siswa dan memungkinkan penyesuaian pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kebutuhan setiap anak,” tambah Timothy.
Penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-21 Sekolah Cendekia Harapan yang mengangkat teknologi sebagai tema utama. Di antara berbagai kegiatan yang diadakan, lomba robotik dan pemrograman permainan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 12 menjadi daya tarik tersendiri. Kompetisi ini tidak hanya memamerkan keterampilan siswa dalam teknologi, tetapi juga mendukung misi sekolah untuk membentuk generasi unggul di bidang sains, teknologi, dan inovasi.
“Melalui lomba-lomba ini, siswa dari berbagai tingkat mendapatkan kesempatan untuk mengasah kreativitas dan kemampuan mereka dalam pemrograman dan robotika,” ujar Ketua Panitia CH Anniversary, Ni Kadek Emi Ardiani, yang juga guru kelas 1 SD Cendekia Harapan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa merasakan langsung keseruan dan relevansi teknologi. Mulai dari kelas 1 yang membuat permainan sederhana hingga kelas 12 yang menciptakan robot canggih, setiap level memberikan tantangan unik.”
Kepala UPT Disdikpora Kuta Selatan, I Gusti Made Mustika, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini. “Sekolah Cendekia Harapan telah membawa inovasi pendidikan ke tingkat baru. Mereka membuktikan bahwa pendidikan berbasis teknologi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan esensial yang akan membentuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Dengan penghargaan ini, Sekolah Cendekia Harapan kembali menegaskan komitmennya untuk memimpin transformasi pendidikan yang berakar pada teknologi, mempersiapkan generasi masa depan yang siap beradaptasi dalam dunia yang terus berubah.
Lihat Juga :
(nnz)