Pertama di Indonesia, UBM Luncurkan Prodi Kecerdasan Buatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Bunda Mulia meluncurkan program studi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Program Studi ini adalah prodi Artificial Intelligence (AI) yang pertama di Indonesia.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Prof. Dr. Toni Toharudin menyampaikan, ini menjadi tonggak sejarah bagi pendidikan tinggi karena perguruan tinggi swasta baru Universitas Bunda Mulia (UBM) membuka program studi Artificial Intelligence yang pertama di Indonesia.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Siswa SMK, Platform AI Diluncurkan di Solo
“Ini menjadi sebuah bukti bahwa Universitas Bunda Mulia (UBM) berada di garis terdepan dalam berinovasi untuk menjawab tantangan zaman saat ini,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (11/7/2024).
Program Studi Kecerdasan Buatan di UBM akan menawarkan kurikulum yang komprehensif, mencakup mata kuliah seperti Dasar-Dasar Kecerdasan Buatan, Algoritma Pembelajaran Mesin, Pemrosesan Bahasa Alami, Sistem Pakar, Etika dan Tanggung Jawab dalam AI.
Baca juga: Google Ungkap Rahasia: 25% Kode Baru Buatan AI, Gimana Nasib Programmer?
Seluruh pencapaian akademik tersebut nantinya akan dilengkapi dengan sertifikasi IBM AI Engineer, dan Google AI Specialist guna menciptakan lulusan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan prodi Kecerdasan Buatan, yang merupakan respons kami terhadap permintaan pasar akan tenaga ahli di bidang ini," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik UBM Kandi Sofia Senastri Dahlan.
"Kami percaya bahwa dengan program ini, kami dapat melahirkan dan produk Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkarier di bidang yang berkembang pesat ini,” ucapnya.
Baca juga: Kembangkan Facebook dan Instagram, Mark Zuckerberg Andalkan AI Super Cerdas
Dia menjelaskan, sebagai kampus yang terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi, UBM menciptakan BIEM-AI yakni education consultant berbasis kecerdasan buatan pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk seluruh masyarakat.
Dia mengatakan, BIEM AI ini adalah sebuah hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa UBM dengan Digital Place Vision Singapore yang akan mengubah cara masyarakat mendapatkan informasi terkait pendidikan, khususnya bagi calon mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Universitas Bunda Mulia.
BIEM AI dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai Universitas Bunda Mulia. Mulai dari informasi mengenai program studi yang ditawarkan, kehidupan kampus, hingga kegiatan akademik dan non-akademik, semuanya dapat dijawab dengan cepat dan mudah melalui sistem ini.
Misalnya, apabila seorang calon mahasiswa ingin mengetahui program studi apa yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka, detail mengenai materi di program studi tersebut, atau bagaimana prospek karir setelah lulus dari program studi yang mereka pertimbangkan, BIEM AI mampu memberikan jawaban yang relevan.
Proses pengembangan BIEM AI ini juga diperkaya oleh antusiasme dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang terlibat langsung dalam proyek ini. Mereka bekerja sama dengan tim R&D engineer kami di Digital Place Vision dalam mengatasi berbagai tantangan teknis yang muncul selama pengembangan sistem, dan menunjukkan semangat belajar yang tinggi serta kemampuan problem solving yang sangat baik.
Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis, tetapi juga keinginan yang kuat untuk belajar dari praktik langsung di lapangan” ujar Bapak Gede Artha selaku VP Research & Development Digital Place Vision Pte. Ltd.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kecerdasan buatan atau AI , UBM juga menyelenggarakan Talkshow bertajuk “Empowering Infinite Possibilities” yang dihadiri oleh para pakar terkemuka di bidang Artificial Intelligence (AI) seperti Prof. Erik Cambria yang merupakan Professor of Artificial Intelligence and Data Science di Nanyang Technological University Singapore, Dr. Fransiskus Adikara yang merupakan dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia.
Selain akademisi, turut hadir para praktisi seperti Chandra Hermawan selaku Chief Information Officer Alfagift, Irvan Bastian Arief selaku VP of Data Science, Machine Learning Engineering, Tech Infrastructure, and Information Security di tiket.com, dan Irzan Raditya selaku Co-Founder & CEO Kata.ai.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Prof. Dr. Toni Toharudin menyampaikan, ini menjadi tonggak sejarah bagi pendidikan tinggi karena perguruan tinggi swasta baru Universitas Bunda Mulia (UBM) membuka program studi Artificial Intelligence yang pertama di Indonesia.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Siswa SMK, Platform AI Diluncurkan di Solo
“Ini menjadi sebuah bukti bahwa Universitas Bunda Mulia (UBM) berada di garis terdepan dalam berinovasi untuk menjawab tantangan zaman saat ini,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (11/7/2024).
Program Studi Kecerdasan Buatan di UBM akan menawarkan kurikulum yang komprehensif, mencakup mata kuliah seperti Dasar-Dasar Kecerdasan Buatan, Algoritma Pembelajaran Mesin, Pemrosesan Bahasa Alami, Sistem Pakar, Etika dan Tanggung Jawab dalam AI.
Baca juga: Google Ungkap Rahasia: 25% Kode Baru Buatan AI, Gimana Nasib Programmer?
Seluruh pencapaian akademik tersebut nantinya akan dilengkapi dengan sertifikasi IBM AI Engineer, dan Google AI Specialist guna menciptakan lulusan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan prodi Kecerdasan Buatan, yang merupakan respons kami terhadap permintaan pasar akan tenaga ahli di bidang ini," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik UBM Kandi Sofia Senastri Dahlan.
"Kami percaya bahwa dengan program ini, kami dapat melahirkan dan produk Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkarier di bidang yang berkembang pesat ini,” ucapnya.
Baca juga: Kembangkan Facebook dan Instagram, Mark Zuckerberg Andalkan AI Super Cerdas
Dia menjelaskan, sebagai kampus yang terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi, UBM menciptakan BIEM-AI yakni education consultant berbasis kecerdasan buatan pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk seluruh masyarakat.
Dia mengatakan, BIEM AI ini adalah sebuah hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa UBM dengan Digital Place Vision Singapore yang akan mengubah cara masyarakat mendapatkan informasi terkait pendidikan, khususnya bagi calon mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Universitas Bunda Mulia.
BIEM AI dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai Universitas Bunda Mulia. Mulai dari informasi mengenai program studi yang ditawarkan, kehidupan kampus, hingga kegiatan akademik dan non-akademik, semuanya dapat dijawab dengan cepat dan mudah melalui sistem ini.
Misalnya, apabila seorang calon mahasiswa ingin mengetahui program studi apa yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka, detail mengenai materi di program studi tersebut, atau bagaimana prospek karir setelah lulus dari program studi yang mereka pertimbangkan, BIEM AI mampu memberikan jawaban yang relevan.
Proses pengembangan BIEM AI ini juga diperkaya oleh antusiasme dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang terlibat langsung dalam proyek ini. Mereka bekerja sama dengan tim R&D engineer kami di Digital Place Vision dalam mengatasi berbagai tantangan teknis yang muncul selama pengembangan sistem, dan menunjukkan semangat belajar yang tinggi serta kemampuan problem solving yang sangat baik.
Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis, tetapi juga keinginan yang kuat untuk belajar dari praktik langsung di lapangan” ujar Bapak Gede Artha selaku VP Research & Development Digital Place Vision Pte. Ltd.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kecerdasan buatan atau AI , UBM juga menyelenggarakan Talkshow bertajuk “Empowering Infinite Possibilities” yang dihadiri oleh para pakar terkemuka di bidang Artificial Intelligence (AI) seperti Prof. Erik Cambria yang merupakan Professor of Artificial Intelligence and Data Science di Nanyang Technological University Singapore, Dr. Fransiskus Adikara yang merupakan dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia.
Selain akademisi, turut hadir para praktisi seperti Chandra Hermawan selaku Chief Information Officer Alfagift, Irvan Bastian Arief selaku VP of Data Science, Machine Learning Engineering, Tech Infrastructure, and Information Security di tiket.com, dan Irzan Raditya selaku Co-Founder & CEO Kata.ai.
(nnz)