23 Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Nomor 5 Kakek Anies Baswedan

Minggu, 10 November 2024 - 18:24 WIB
loading...
23 Pahlawan Nasional...
Sebanyak 23 pahlawan nasional berasal dari Persyarikatan Muhammadiyah. Foto/Muhammadiyah.
A A A
JAKARTA - Sebanyak 23 pahlawan nasional berasal dari Persyarikatan Muhammadiyah. Ada sosok pendiri Muhammadiyah, kakek Anies Baswedan , hingga mantan menteri.

Hingga 2023, Indonesia memiliki 206 pahlawan nasional dengan rincian 190 pahlawan berjenis kelamin laki-laki dan 16 pahlawan perempuan.

Baca juga: Riwayat Pendidikan H Agus Salim, Pahlawan Nasional Indonesia yang Mahir 9 Bahasa

Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada seseorang yang memenuhi syarat umum dan syarat khusus, serta telah diusulkan dan ditetapkan oleh Presiden.

Pahlawan nasional berasal dari berbagai macam latar belakang. Salah satunya dari Muhammadiyah yang mempunyai 23 tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Baca juga: RM Margono Kakek Prabowo Layak Jadi Pahlawan Nasional, Mensos Gus Ipul Ungkap Alasannya

Dengan proporsi 11% dari 206 Pahlawan Nasional, kiprah yang diberikan kader-kader Muhammadiyah merentang dari beragam latar belakang; ulama, cendekiawan, politisi, hingga militer.

Mereka memegang peran kunci pada situasi genting seperti saat persiapan kemerdekaan, proklamasi, agresi militer, hingga pasca kemerdekaan.

Memperingati Hari Pahlawan 2024, dikutip dari laman Muhammadiyah, Minggu (10/11/2024), berikut 23 pahlawan nasional dari Muhammadiyah.

23 Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah

1. KH Ahmad Dahlan


KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, merintis berbagai langkah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembangunan sumber daya manusia, pemerataan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga keagamaan. Ia juga menjadi pelopor pemikiran Islam modern yang adaptif, dinamis, dan progresif.

Baca juga: 4 Contoh Teks Amanat Peringatan Upacara Hari Pahlawan, Menggugah Rasa Cinta Tanah Air

Kehadiran banyak Pahlawan Nasional yang lahir dari Muhammadiyah menunjukkan keberhasilan perjuangannya. Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Pemerintah mengangkat KH Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 657 tahun 1961.

2. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)


Siti Walidah, atau Nyai Ahmad Dahlan, istri dari KH Ahmad Dahlan, memiliki peran besar dalam perjuangan Muhammadiyah dengan merintis pembaruan peran perempuan yang lebih modern dan aktif dalam ranah publik, keagamaan, dan perjuangan nasional.

Ia memperjuangkan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan membebaskan mereka dari batasan konservatisme serta peran domestik semata. Demi tujuan tersebut, Siti Walidah mendirikan organisasi Aisyiyah. Atas kontribusinya, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 22 September 1971 melalui Keputusan Presiden No. 042/TK/1971.

3. Jenderal Soedirman


Jenderal bintang lima pertama di Indonesia ini adalah anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah dan guru HIS (SD) Muhammadiyah di Cilacap. Ia digelari sebagai Bapak TNI karena memimpin TKR dalam pertempuran Ambarawa, memimpin PETA melucuti senjata Jepang, mendirikan BKR, dan memimpin gerilya selama Agresi Militer II tahun 1948-1949.

Pemerintah memberi gelar Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964 lewat Keppres No.314 Tahun 1964.

4. Adam Malik


Anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah ini adalah sosok yang menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI ke-3, Menlu dan Ketua Majelis Umum PBB.
Adam Malik merupakan salah satu pendiri ASEAN dan Kantor Berita ANTARA. Melalui Keppres No.107/TK/1998 pada 6 November 1998, Adam Malik diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

5. AR Baswedan


Mubalig Muhammadiyah kelahiran Ampel, Surabaya ini adalah anggota BPUPKI, BP-KNIP, parlemen dan Dewan Konstituante. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan Indonesia ke-2 era Kabinet Sjahrir.

Misi diplomatiknya ke Arab menghasilkan pengakuan kemerdekaan Indonesia secara de jure dan de facto dari Mesir. AR Baswedan ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.123/TK/ 2018.

6. Buya Hamka

Ulama kharismatik Muhammadiyah ini adalah sastrawan, jurnalis, juga pejuang politik dan gerilya melawan pasukan Belanda dan Jepang di Sumatera Barat.

Menjabat sebagai Ketua MUI pertama, Buya Hamka dianugerahi gelar Pahlawan Nasional lewat SK No.113/TK/2011.

7. Otto Iskandar Dinata


Dijuluki Si Jalak Harupat, Otto merupakan seorang guru di SMA Muhammadiyah Kramat Jakarta. Pernah menjadi anggota BPUPKI dan mempersiapkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Usulnya agar Sukarno-Hatta dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden diterima secara aklamasi dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945. Otto dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.088/TK/1973, 6 November 1973.

8. Haji Agus Salim


Di masa KH Ahmad Dahlan, Agus Salim adalah anggota Muhammadiyah. Perannya sangat banyak dalam perjuangan kemerdekaan. Selain menjadi anggota BPUPKI, Agus Salim memimpin sejumlah misi diplomatik ke Timur Tengah (1947) dan mewakili Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. B

Agus Salim juga beberapa kali menjabat Menteri Luar Negeri. Agus Salim dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.657 pada 27 Desember 1961.

9. Fatmawati


Aktivis Nasyiatul Aisyiyah Bengkulu ini merupakan istri Sukarno. Bapak-ibunya juga aktivis militan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Fatmawati adalah orang pertama yang menjahit bendera Merah Putih yang kemudian dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2000 melalui Keppres RI No.118/TK/2000.

10. Sukarno


Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu ini merupakan proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia. Di tingkat internasional, Sukarno memiliki pengaruh besar dengan Gerakan Non-Blok (GNB) di konferensi Asia-Afrika.

Pemerintah memberinya anugerah pahlawan proklamator pada 1986 dan gelar pahlawan nasional pada 2012.

11. Soetomo


Pendiri Budi Utomo ini merupakan anggota PKO dan penasihat urusan kesehatan Muhammadiyah sejak 1925. Soetomo turut mendirikan RS Muhammadiyah Surabaya.
Pemerintah mengangkatnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No.657/1961.

12. Andi Sultan Daeng Radja


Pegiat Muhammadiyah Bulukumba ini adalah peserta Kongres Pemuda 1928 dan pemrakarsa PPNI. Ia menjadi wakil Sulsel dalam sidang PPKI. Riwayat hidupnya penuh dengan aksi militan melawan kolonialisme di Indonesia.

Pemerintah mengangkat Andi Sultan Daeng Radja sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.085/TK/2006.

13. Mas Mansur


Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1937-1942) ini adalah anggota Empat Serangkai bersama dengan Hatta, Sukarno, dan Ki Hajar Dewantara. Mas Mansur pernah menjadi pemimpin Putera pada masa pendudukan Jepang. Mas Mansyur ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.162 Tahun 1964 pada 26 Juni 1964.

14. Nani Wartabone


Tokoh Muhammadiyah asal Gorontalo ini merupakan pejuang militan melawan penjajah Belanda. Nani mendirikan Jong Gorontalo di Surabaya pada tahun 1923, menjadi Ketua PNI cabang Gorontalo, dan mendirikan Komite 12 pada 1941, sebuah untuk menghadapi Perang Pasifik.

Nani Wartabone dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK No.085/TK/2003.

15. Lafran Pane


Dibesarkan dengan pendidikan Muhammadiyah, Lafran Pane tumbuh menjadi aktivis politik. Lafran Pane ikut terlibat dalam penculikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mempersiapkan proklamasi.

Dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lafran Pane dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 115/TK/2017.

16. Gatot Mangkupraja


Wakil Ketua PP Muhamadiyah ini merupakan anggota BPUPKI dan juga merintis pendirian pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA). Gatot memperoleh anugerah gelar Pahlawan Nasional lewat SK Presiden No.089/TK/2004.

17. Abdul Kahar Muzakkir


Abdul Kahar Muzakkir adalah anggota PP Muhammadiyah. Meski perjuangannya banyak di bidang pendidikan dan juga terlibat dalam keanggotaan Panitia Sembilan jelang proklamasi 1945.

Di masa revolusi, dia ikut membina mental milisi Angkatan Perang Sabil (APS). Gelar Pahlawan Nasional dia dapatkan lewat Keppres No.120/TK/2019.

18. Kasman Singodimedjo


Kasman merupakan Ketua Muhammadiyah Cabang Jakarta dan anggota PP Muhammadiyah. Di bidang militer dia pernah menjadi Komandan PETA dan BKR. Di bidang politik, menjabat sebagai anggota PPKI, Ketua KNIP, menjadi Jaksa Agung pertama RI, dan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II. Kasman dianugerahi gelar pahlawan nasional berdasarkan Keppres No.123/TK/Tahun 2018 .

19. Ki Bagus Hadikusumo


Ketua PP Muhammadiyah (1942-1953) merupakan anggota BPUPKI dan PPKI, dan menjadi tokoh kunci penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Terlibat dalam penyusunan pembukaan UUD 1945. Pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional lewat Keppres No.116/TK/2015.

20. Teuku H Muhammad Hasan


Mantan Mendikbud RI dalam Kabinet Darurat 1948-1949 ini adalah Konsul pertama Muhammadiyah di Kutaraja Aceh, 1927. Pernah menjadi wakil ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres No.085/TK/2006.

21. Djuanda Kartawidjaja


Digelari sebagai Bapak Maritim lewat Deklarasi Djuanda. Dengan latar belakang pengurus Muhammadiyah Tasikmalaya dan guru SMA Muhammadiyah Kramat, Jakarta, Djuanda juga memelopori dunia penerbangan nasional.

Ia pernah menjabat sebagai Menhub, Menkeu, Menhan, dan Menteri PU. Djuanda diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional lewat Keppres No.244 Tahun 1963.

22. Haji Fachrodin


Haji Fachrodin adalah tokoh pers, pendiri Suara Muhammadiyah. Ia juga perintis Badan Penolong Haji Indonesia. Aktif dalam aktivisme politik di CDI dan PSI, serta pernah menjabat Sekretaris PP Muhammadiyah. Pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional lewat Keppres No.162 Tahun 1964.

23. Letkol Mohammad Sroedji


Letkol Sroedji merupakan anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah. Ia gugur dalam peperangan melawan pasukan Belanda di desa Karang Kedawung Kedawung, Jember, 1949. Almarhum mendapatkan penghormatan Bintang Mahaputra lewat Keppres No.91/TK/2016.

Demikian 23 pahlawan nasional dari Muhammadiyah . Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)