UN akan Diterapkan Lagi, Gus Yahya: Masyarakat Belum Cukup Dilibatkan dalam Diskusi

Jum'at, 03 Januari 2025 - 16:25 WIB
loading...
UN akan Diterapkan Lagi,...
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyoroti wacana penerapan kembalinya Ujian Nasional (UN). Foto/Binti Mufarida
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyoroti wacana penerapan kembalinya Ujian Nasional (UN). Dia mengatakan bahwa masyarakat belum cukup dilibatkan dalam diskusi mengenai kebijakan yang berpotensi membawa dampak signifikan bagi sistem pendidikan nasional.

"Mengenai Ujian Nasional ya, ini pertama soal kebijakan pemerintah. Sejauh ini, saya kira masyarakat pasti belum cukup mendengar atau dilibatkan dalam diskusi mengenai seluk-beluk gagasan mengenai opsi Ujian Nasional ini," ujar Gus Yahya saat Konferensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Gus Yahya juga menyoroti perlunya integrasi sistem pendidikan domestik dengan standar pendidikan internasional. Menurutnya, lulusan lembaga pendidikan Indonesia, termasuk Madrasah Aliyah yang berada di bawah naungan pemerintah dan swasta, sering kali menghadapi tantangan saat mendaftar di universitas internasional seperti Al-Azhar.



"Lulusan-lulusan madrasah aliyah kita, yang ini pengalaman NU sendiri. Baik madrasah aliyah negeri yang di bawah pemerintah maupun swasta bahkan yang dikelola oleh NU sendiri, ini ketika mendaftar ke universitas-universitas internasional atau di luar negeri seperti Al-Azhar misalnya, itu kita masih harus mengejar standar ke sana," jelasnya.

Gus Yahya menyebut bahwa wacana UN dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan keseragaman dan kualitas lulusan. "Saya kira hal-hal ini mungkin sudah dipertimbangkan ketika berpikir tentang perlunya Ujian Nasional sedemikian rupa sehingga sistem pendidikan kita ini lebih terintegrasi dengan sistem pendidikan global yang sekarang berkembang di seluruh dunia. Saya kira itu satu hal yang memang menjadi concern," ujarnya.

Gus Yahya juga menekankan bahwa meski wacana penerapan kembali UN memiliki dasar yang legitimate, prosesnya harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, agar kebijakan tersebut dapat diterima dan berjalan optimal.



Gagasan ini, lanjut Gus Yahya, merupakan hasil dari pengalaman NU yang selama ini melakukan engagement dengan berbagai lembaga perguruan tinggi internasional. Sehingga, akan dapat membangun standar pendidikan nasional yang mampu bersaing ditingkat global.

"Cuma nanti bentuknya seperti apa, nah itu tentu membutuhkan pengelolaan-pengelolaan lebih lanjut. Tapi saya kira konsennya legitimate dan memang ini satu hal yang harus kita pikirkan. Dan ini menjadi pengalaman itu sendiri ketika kita melakukan engagement dengan berbagai lembaga perguruan tinggi internasional,” pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Ini Dua Model Pembangunan...
Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
MNC University dan Gaoxin...
MNC University dan Gaoxin Education Group Jajaki Peluang Kerja Sama
LPP Unindra Kunjungi...
LPP Unindra Kunjungi MNC University, Jajaki Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Rekomendasi
Berkah Ramadan, JICT...
Berkah Ramadan, JICT Berikan Santunan untuk Anak Yatim hingga Pekerja Bongkar Muat
Pilihan Utama Menjaga...
Pilihan Utama Menjaga Kesehatan Tubuh: NK Health Hadirkan Layanan Fisioterapi Berkualitas di Bintaro
Menlu Prancis Temui...
Menlu Prancis Temui Prabowo di Istana, Bahas Rencana Kedatangan Macron
Bongkar Liquid Vape...
Bongkar Liquid Vape Narkoba, Polres Jakpus Tangkap 2 Pelaku dan Buru 1 WN China
Tata Cara Bayar Zakat...
Tata Cara Bayar Zakat Online, Simak Ya!
IHSG Meroket 3,80% Jelang...
IHSG Meroket 3,80% Jelang Libur Panjang ke Level 6.472
Berita Terkini
5 Ucapan Selamat Idulfitri...
5 Ucapan Selamat Idulfitri 1446 H untuk Guru, Penuh Doa dan Makna
1 jam yang lalu
IPB Masuk 50 Besar Dunia...
IPB Masuk 50 Besar Dunia dalam QS WUR 2025, Peringkat 1 di ASEAN
2 jam yang lalu
10 Jurusan D4 Paling...
10 Jurusan D4 Paling Ketat di SNBP 2025, Keperawatan Anestesiologi Hanya Terima 0,94% Pendaftar!
4 jam yang lalu
Dana BOS Madrasah dan...
Dana BOS Madrasah dan BOP RA 2025 Mulai Dicairkan, Simak Mekanismenya
4 jam yang lalu
Keren Banget, Siswi...
Keren Banget, Siswi Berusia 15 Tahun Ini Berhasil Lulus SNBP 2025 di Unair
5 jam yang lalu
Beasiswa Semesta 2025...
Beasiswa Semesta 2025 Resmi Dibuka! Bisa Kuliah Gratis, Gaji Bulanan, Kontrak Kerja
6 jam yang lalu
Infografis
Penjual Es yang Dihina...
Penjual Es yang Dihina Gus Miftah akan Diberangkatkan Umrah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved