Menag dan Dubes AS Teken MoU Program Fulbright untuk Perluas Akses Beasiswa di Indonesia

Rabu, 08 Januari 2025 - 21:42 WIB
loading...
Menag dan Dubes AS Teken...
Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S Lakhdhir menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam perluasan Program Fulbright Departemen Luar Negeri AS. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersama Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kamala S Lakhdhir menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk bekerja sama dalam perluasan Program Fulbright Departemen Luar Negeri AS. Fulbright merupakan program beasiswa dari Pemerintah AS, lembaga dan individu binaan Kementerian Agama (MORA).

“Hari ini saya menandatangani MoU dengan Dubes AS untuk perluasan program Fulbright di Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya Kemenag untuk terus memperluas akses beasiswa bagi siswa dan santri pada lembaga pendidikan menengah binaan Kemenag serta sivitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk kuliah di Amerika. Saya termasuk salah satu penerima Fulbright Scholar dan merasakan langsung manfaat program ini,” ujar Nasaruddin di Jakarta, Rabu (8/1/2025).



MoU ini membuka kesempatan bagi para siswa, santri, mahasiswa, dan akademisi di lembaga pendidikan menengah atau tinggi binaan Kementerian Agama untuk mendapat beasiswa studi atau penelitian baik bergelar atau nongelar di Amerika Serikat.

MoU juga membuka kesempatan bagi para akademisi dan mahasiswa Amerika untuk mengajar atau melakukan penelitian bersama di lembaga-lembaga binaan Kementerian Agama.

Melalui MoU ini, madrasah atau pesantren dapat mengundang Asisten Pengajar Bahasa Inggris (ETA) Fulbright AS untuk mengajar bersama Bahasa Inggris di lembaga mereka. Dosen lembaga pendidikan tinggi keagamaan binaan Kementerian Agama juga dapat mengajukan permohonan beasiswa penelitian di perguruan tinggi Amerika Serikat yang menjadi mitra.

Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan binaan Kemenag juga dapat mengajukan permohonan beasiswa untuk studi gelar tingkat pascasarjana di perguruan tinggi Amerika Serikat.

“Kami sangat gembira atas kemitraan ini. Saya berharap dapat melihat dampak program Fulbright terhadap lembaga-lembaga dan para akademisi Kementerian Agama baik di AS maupun Indonesia serta dampak jangka panjangnya yang tak terelakkan akan terjadi pada kedua negara,” ujar Duta Besar AS Lakhdhir.

Program Fulbright adalah program pertukaran akademik dari Pemerintah AS yang beroperasi sejak 1947. Program ini aktif di lebih dari 160 negara. Program Fulbright di Indonesia telah beroperasi terus-menerus sejak 1952, dan telah dikelola sejak 1992 oleh American Indonesian Exchange Foundation atau AMINEF/Fulbright Indonesia. Ini merupakan sebuah yayasan bilateral yang didirikan oleh kedua pemerintah dan dikelola Dewan Manajemen bilateral.

Beasiswa Indonesia Bangkit

Selama ini, Kementerian Agama juga memberikan beasiswa melalui Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Sampai dengan saat ini, Kemenag masih memberikan beasiswa kepada 4.031 untuk jenjang S1.

Jumlah ini terdiri atas 549 beasiswa reguler, 51 beasiswa prestasi, 99 beasiswa tahfidz, dan 3.318 beasiswa Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam (PJJ PAI) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Selain itu, ada 14 mahasiswa yang mendapat beasiswa S1 pada perguruan tinggi di luar negeri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)