Program 'Seniman Masuk Sekolah' Bakal Diperluas ke Skala Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid mengatakan, ada rencana memperluas skala cakupan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) sampai level nasional. Selama ini GSMS cakupannya hanya sebatas di lingkungan provinsi, kabupaten, maupun kota tertentu.
“Saya berharap program ini bisa menasional, tidak terbatas kabupaten/kota tertentu saja, tetapi semua bisa ikut,” kata Hilmar pada taklimat media Program 'Gerakan Seniman Masuk Sekolah' 2020 secara daring, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Kemendikbud: 210 Seniman akan Mengajar Siswa di 16 Kabupaten )
Hilmar menjelaskan, GSMS penting untuk ditarik menjadi program yang bersifat nasional. karena merupakan bagian dari pendidikan karakter yang menjadi fokus Kemendikbud. “Ini menyangkut metode pendidikan karakter yang akan ditingkatkan oleh kementerian (Kemendikbud) secara keseluruhan,” jelasnya.
Program GSMS ini tuturnya, selain mempertemukan siswa langsung dengan seniman, juga menjadi metode pendidikan karakter dan mengekspresikan diri bagi siswa dengan cara-cara artistik.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud, Restu Gunawan menjelaskan, saat ini GSMS masih menyasar ke daerah-daerah. Untuk tahun ini saja ada 16 Dinas Pendidikan yang berasal dari provinsi, kabupaten dan kota, dan melibatkan 210 seniman. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
Untuk rencana membuat GSMS ini berskala nasional, perlu adanya komunikasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah dan keterlibatan seniman.“Ini nanti akan dirumuskan pada waktunya. Pasti akan melibatkan banyak aspek, pembiayaan, regulasi dan sebagainya,” jelasnya.
Tahun ini GSMS di masa pandemi COVID-19 proses pembelajaran dilaksanakan dengan berbeda, yakni perpaduan luring (luar jaringan) atau secara fisik dan daring (dalam jaringan), melalui video pembelajaran yang sudah disiapakan oleh para seniman.
“Saya berharap program ini bisa menasional, tidak terbatas kabupaten/kota tertentu saja, tetapi semua bisa ikut,” kata Hilmar pada taklimat media Program 'Gerakan Seniman Masuk Sekolah' 2020 secara daring, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Kemendikbud: 210 Seniman akan Mengajar Siswa di 16 Kabupaten )
Hilmar menjelaskan, GSMS penting untuk ditarik menjadi program yang bersifat nasional. karena merupakan bagian dari pendidikan karakter yang menjadi fokus Kemendikbud. “Ini menyangkut metode pendidikan karakter yang akan ditingkatkan oleh kementerian (Kemendikbud) secara keseluruhan,” jelasnya.
Program GSMS ini tuturnya, selain mempertemukan siswa langsung dengan seniman, juga menjadi metode pendidikan karakter dan mengekspresikan diri bagi siswa dengan cara-cara artistik.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud, Restu Gunawan menjelaskan, saat ini GSMS masih menyasar ke daerah-daerah. Untuk tahun ini saja ada 16 Dinas Pendidikan yang berasal dari provinsi, kabupaten dan kota, dan melibatkan 210 seniman. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
Untuk rencana membuat GSMS ini berskala nasional, perlu adanya komunikasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah dan keterlibatan seniman.“Ini nanti akan dirumuskan pada waktunya. Pasti akan melibatkan banyak aspek, pembiayaan, regulasi dan sebagainya,” jelasnya.
Tahun ini GSMS di masa pandemi COVID-19 proses pembelajaran dilaksanakan dengan berbeda, yakni perpaduan luring (luar jaringan) atau secara fisik dan daring (dalam jaringan), melalui video pembelajaran yang sudah disiapakan oleh para seniman.
(mpw)