UNJ akan Kembangkan Sport Science, Sport Tourism dan Sport Industry
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) akan mengembangkan fasilitas sport science, sport tourism dan sport industry untuk berkontribusi pada dunia olahraga di Indonesia.
Rektor UNJ Komarudin mengatakan, kampusnya akan mengembangkan sport science, sport tourism dan sport industry. Menurutnya, sport science ini perlu dikembangkan apalagi setelah UNJ memiliki GOR baru. Dia menjelaskan, tim kecil akan dibentuk untuk mengembangkan ketiga fasilitas untuk dunia keolahragaan ini. (Baca juga: Para Profesor IPB University Bedah Strategi Menjadi Guru Besar )
"Setelah tim terbentuk langsung ada aksi nyata untuk pengembangan sport science, sport tourism dan sport industry," katanya pada diskusi Prestasi dan Keunggulan UNJ (1 Tahun Kinerja Rektor UNJ) di kampus UNJ, Kamis (22/10).
Rektor menjelaskan, untuk sport science kampusnya bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sehingga bisa memberikan kontribusi untuk dunia olahraga secara nasional. Untuk sport industry juga diperlukan kerja sama dengan pihak lain untuk proses hilirasi. Dia mencontohkan, untuk skoring di cabang olahraga panahan UNJ memang memiliki teknologinya namun untuk menjadikan teknologi ini diproduksi massal maka mereka tidak memiliki dana untuk itu.
Hal ini juga berlaku untuk sport tourism, Komarudin menjelaskan, UNJ memang menguasai konsep-konsep olahraga untuk pariwisata akan tetapi UNJ tidak bisa berjalan sendiri untuk mengembangkannya lebih jauh untuk dunia olahraga. "Kita harus godok konsepnya. Kita akan segera bentuk tim untuk sport tourism dan juga sport industry dan juga galang kerja sama dengan pihak lain seperti perusahaan untuk pengembangan sport industry," jelasnya. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Terkait dengan olahraga, ujarnya, pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September lalu UNJ pun panen penghargaan yang diberikan pemerintah. Tercatat ada enam penghargaan yang diterima yakni penghargaan kategori dosen atau dosen berprestasi yang dia raih. Lalu ada juga kategori guru, pelatih, kategori wasit dan juga kategori pelatih fisik panjat tebing.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UNJ Abdul Syukur mengatakan, UNJ sendiri memiliki gedung olah raga (GOR) yang megah yang dihibahkan dari Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan, UNJ memperoleh hibah GOR ini karena tidak dapat dipungkiri UNJ telah memberi kontribusi prestasi gemilang dari para atlet yang juga merupakan mahasiswa UNJ di berbagai pekan olahraga baik nasional dan internasional.
Abdul Syukur menjelaskan, GOR ini tidak hanya dipakai untuk tempat latihan saja namun ada untuk teknologi disana untuk sport science. "Misalnya ada kolam renang. Meskipun ukurannya kecil tapi itu kolam renang laboratorium yang bisa mengukur kecepatan atlet, alat untuk biomekanik dan lainnya. Jadi meskipun kolam renang kecil tapi manfaatnya luar biasa," ungkap Warek III.
Sedangkan untuk fasilitas sport tourism, jelas Abdul Syukur, pihaknya juga sedang mengembangkan sumber daya manusia (SDM)nya melalui program studi olahraga rekreasi. Dia menuturkan bahwa program studi olahraga rekreasi yang dimiliki UNJ ini pula merupakan program studi pertama yang beroperasi di Indonesia. Selain itu juga ada program studi kepelatihan yang dibuka oleh perguruan tinggi negeri eks IKIP ini.
Rektor UNJ Komarudin mengatakan, kampusnya akan mengembangkan sport science, sport tourism dan sport industry. Menurutnya, sport science ini perlu dikembangkan apalagi setelah UNJ memiliki GOR baru. Dia menjelaskan, tim kecil akan dibentuk untuk mengembangkan ketiga fasilitas untuk dunia keolahragaan ini. (Baca juga: Para Profesor IPB University Bedah Strategi Menjadi Guru Besar )
"Setelah tim terbentuk langsung ada aksi nyata untuk pengembangan sport science, sport tourism dan sport industry," katanya pada diskusi Prestasi dan Keunggulan UNJ (1 Tahun Kinerja Rektor UNJ) di kampus UNJ, Kamis (22/10).
Rektor menjelaskan, untuk sport science kampusnya bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sehingga bisa memberikan kontribusi untuk dunia olahraga secara nasional. Untuk sport industry juga diperlukan kerja sama dengan pihak lain untuk proses hilirasi. Dia mencontohkan, untuk skoring di cabang olahraga panahan UNJ memang memiliki teknologinya namun untuk menjadikan teknologi ini diproduksi massal maka mereka tidak memiliki dana untuk itu.
Hal ini juga berlaku untuk sport tourism, Komarudin menjelaskan, UNJ memang menguasai konsep-konsep olahraga untuk pariwisata akan tetapi UNJ tidak bisa berjalan sendiri untuk mengembangkannya lebih jauh untuk dunia olahraga. "Kita harus godok konsepnya. Kita akan segera bentuk tim untuk sport tourism dan juga sport industry dan juga galang kerja sama dengan pihak lain seperti perusahaan untuk pengembangan sport industry," jelasnya. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Terkait dengan olahraga, ujarnya, pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September lalu UNJ pun panen penghargaan yang diberikan pemerintah. Tercatat ada enam penghargaan yang diterima yakni penghargaan kategori dosen atau dosen berprestasi yang dia raih. Lalu ada juga kategori guru, pelatih, kategori wasit dan juga kategori pelatih fisik panjat tebing.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UNJ Abdul Syukur mengatakan, UNJ sendiri memiliki gedung olah raga (GOR) yang megah yang dihibahkan dari Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan, UNJ memperoleh hibah GOR ini karena tidak dapat dipungkiri UNJ telah memberi kontribusi prestasi gemilang dari para atlet yang juga merupakan mahasiswa UNJ di berbagai pekan olahraga baik nasional dan internasional.
Abdul Syukur menjelaskan, GOR ini tidak hanya dipakai untuk tempat latihan saja namun ada untuk teknologi disana untuk sport science. "Misalnya ada kolam renang. Meskipun ukurannya kecil tapi itu kolam renang laboratorium yang bisa mengukur kecepatan atlet, alat untuk biomekanik dan lainnya. Jadi meskipun kolam renang kecil tapi manfaatnya luar biasa," ungkap Warek III.
Sedangkan untuk fasilitas sport tourism, jelas Abdul Syukur, pihaknya juga sedang mengembangkan sumber daya manusia (SDM)nya melalui program studi olahraga rekreasi. Dia menuturkan bahwa program studi olahraga rekreasi yang dimiliki UNJ ini pula merupakan program studi pertama yang beroperasi di Indonesia. Selain itu juga ada program studi kepelatihan yang dibuka oleh perguruan tinggi negeri eks IKIP ini.
(mpw)