Sabet 9 Gelar, ITS Pertahankan Juara Umum Kontes Robot Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada tahun ketiga capaiannya menjadi Juara Umum pada Kontes Robot Indonesia (KRI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengantongi total sembilan penghargaan pada gelaran nasional yang dilaksanakan secara virtual mulai 16-23 November.
KRI merupakan kompetisi tahunan skala nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Karena adanya pandemi Covid-19, KRI 2020 kali ini dilaksanakan dengan format daring. Dalam gelaran ini, ITS mengirimkan lima tim robot yang bertanding pada delapan kategori lomba. Antara lain adalah Tim Rival, Tim Ichiro, Tim Iris, Tim Vi-Rose, dan Tim Abinara-1. (Baca juga: Unpad Jadi Kampus Terbaik Hasilkan Artikel Ilmiah Umum dan Kesehatan )
Dari kedelapan kategori lomba yang diikuti, ITS berhasil menyabet sembilan gelar juara dari tujuh kategori. Mempertahankan prestasi tahun sebelumnya, Tim Iris kembali meraih juara pertama pada kategori lomba Robot Sepak Bola Beroda. Tim Iris pun berhasil mendapatkan penghargaan atas Strategi Terbaik.
Selain itu, ada juga Tim Vi-Rose yang mempertahankan prestasinya pada peringkat tiga besar dengan meraih gelar juara kedua pada kategori lomba Robot Seni Tari Indonesia. Ada pula Tim Ichiro yang berhasil masuk peringkat atas pada ketiga kategori lomba yang diikuti. Antara lain, juara kedua pada kategori lomba Robot Humanoid Menggiring Bola, juara kedua pada kategori lomba Kerjasama Robot Humanoid, serta juara ketiga kategori lomba Lari Robot Humanoid.
Pada kategori lomba Robot ABU Indonesia, Tim Rival sukses menyandang gelar juara pertama dan dinobatkan sebagai peraih penghargaan Strategi Terbaik. Tim Rival pun menyandang gelar juara kategori Praktis dan Aman pada kategori lomba yang khusus dirancang pada masa pandemi ini, yaitu Robot Tematik Penanganan Covid-19. (Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud Apresiasi Perjuangan Guru di Tengah Pandemi )
Dari semua penghargaan yang diraih, ITS berhasil menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang terbanyak mengoleksi gelar Juara Umum sepanjang sejarah KRI diselenggarakan.
Dosen Pembimbing Tim Rival Muhammad Lukman Hakim mengutarakan, sedari awal Tim Robotika ITS telah bertujuan untuk meraih prestasi sebanyak mungkin dan menjadi Juara Umum untuk kali ketiga pada KRI 2020 ini. Dalam hal ini, tim telah melakukan persiapan sebaik-baiknya dan selalu meningkatkan standar perolehan poin tim.
“Oleh karena lomba dilaksanakan secara daring, kami tidak berhadapan dengan lawan secara langsung sehingga yang dapat kami lakukan adalah melawan diri sendiri,” katanya melalui siaran pers, Rabu (25/11/2020).
Dosen Departemen Teknik Mesin Industri tersebut mengakui setiap capaian yang diperoleh pada latihan minggu sebelumnya, akan coba dikalahkan pada minggu setelahnya. Ia dan tim menganggap capaian sebelumnya tersebut menjadi capaian lawan yang harus diungguli. “Dengan prinsip tersebut, tim kami menjadi tidak cepat puas dan tetap melakukan perbaikan dan improvisasi sampai hari pertandingan tiba,” akunya.
Pada kesempatan yang sama, Muhtadin selaku Pembina Tim Ichiro mengharapkan pada tahun mendatang kompetisi ini semakin ramai dan dapat bekerja sama dengan tim kampus lain untuk memajukan robotika Indonesia agar mampu berlomba di kancah internasional.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat bekerja sama dalam mengimplementasikan teknologi robotika untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Indonesia secara umum dan khusus,” pungkasnya.
KRI merupakan kompetisi tahunan skala nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Karena adanya pandemi Covid-19, KRI 2020 kali ini dilaksanakan dengan format daring. Dalam gelaran ini, ITS mengirimkan lima tim robot yang bertanding pada delapan kategori lomba. Antara lain adalah Tim Rival, Tim Ichiro, Tim Iris, Tim Vi-Rose, dan Tim Abinara-1. (Baca juga: Unpad Jadi Kampus Terbaik Hasilkan Artikel Ilmiah Umum dan Kesehatan )
Dari kedelapan kategori lomba yang diikuti, ITS berhasil menyabet sembilan gelar juara dari tujuh kategori. Mempertahankan prestasi tahun sebelumnya, Tim Iris kembali meraih juara pertama pada kategori lomba Robot Sepak Bola Beroda. Tim Iris pun berhasil mendapatkan penghargaan atas Strategi Terbaik.
Selain itu, ada juga Tim Vi-Rose yang mempertahankan prestasinya pada peringkat tiga besar dengan meraih gelar juara kedua pada kategori lomba Robot Seni Tari Indonesia. Ada pula Tim Ichiro yang berhasil masuk peringkat atas pada ketiga kategori lomba yang diikuti. Antara lain, juara kedua pada kategori lomba Robot Humanoid Menggiring Bola, juara kedua pada kategori lomba Kerjasama Robot Humanoid, serta juara ketiga kategori lomba Lari Robot Humanoid.
Pada kategori lomba Robot ABU Indonesia, Tim Rival sukses menyandang gelar juara pertama dan dinobatkan sebagai peraih penghargaan Strategi Terbaik. Tim Rival pun menyandang gelar juara kategori Praktis dan Aman pada kategori lomba yang khusus dirancang pada masa pandemi ini, yaitu Robot Tematik Penanganan Covid-19. (Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud Apresiasi Perjuangan Guru di Tengah Pandemi )
Dari semua penghargaan yang diraih, ITS berhasil menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang terbanyak mengoleksi gelar Juara Umum sepanjang sejarah KRI diselenggarakan.
Dosen Pembimbing Tim Rival Muhammad Lukman Hakim mengutarakan, sedari awal Tim Robotika ITS telah bertujuan untuk meraih prestasi sebanyak mungkin dan menjadi Juara Umum untuk kali ketiga pada KRI 2020 ini. Dalam hal ini, tim telah melakukan persiapan sebaik-baiknya dan selalu meningkatkan standar perolehan poin tim.
“Oleh karena lomba dilaksanakan secara daring, kami tidak berhadapan dengan lawan secara langsung sehingga yang dapat kami lakukan adalah melawan diri sendiri,” katanya melalui siaran pers, Rabu (25/11/2020).
Dosen Departemen Teknik Mesin Industri tersebut mengakui setiap capaian yang diperoleh pada latihan minggu sebelumnya, akan coba dikalahkan pada minggu setelahnya. Ia dan tim menganggap capaian sebelumnya tersebut menjadi capaian lawan yang harus diungguli. “Dengan prinsip tersebut, tim kami menjadi tidak cepat puas dan tetap melakukan perbaikan dan improvisasi sampai hari pertandingan tiba,” akunya.
Pada kesempatan yang sama, Muhtadin selaku Pembina Tim Ichiro mengharapkan pada tahun mendatang kompetisi ini semakin ramai dan dapat bekerja sama dengan tim kampus lain untuk memajukan robotika Indonesia agar mampu berlomba di kancah internasional.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat bekerja sama dalam mengimplementasikan teknologi robotika untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Indonesia secara umum dan khusus,” pungkasnya.
(mpw)