Dosen Telkom University Sasar Pesantren untuk Berbagi Ilmu Ini

Sabtu, 28 November 2020 - 00:04 WIB
loading...
Dosen Telkom University Sasar Pesantren untuk Berbagi Ilmu Ini
Telkom University (Tel-U) mendorong pengembangan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke pesantren. Foto/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Telkom University (Tel-U) mendorong pengembangan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke pesantren. Langkah ini diharapkan membantu pesantren mengetahui tantangan dan potensi TIK.

Upaya Tel-U tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tel-U masuk pesantren yang digelar beberapa waktu lalu. Di mana, tim innovilage Tel-U berbagi ilmu secara daring kepada santri Pesantren LP3iA Narukan, Rembang pimpinan Gus Baha. Para mentor, adalah dosen dari bendera fakultas di Tel-U. (Baca juga: UGM Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia versi QS Asia University 2021 )

Mereka adalah Muhammad Sufyan Abdurrahman, Aditya Ali, Choiria Anggraini, dan Asas Putra dari FKB, Anggar Erdhina Adi (FIK), dan Brahmantya Aji Pramudita (FTE). Materi yang disampaikan di antaranya tenang Vlog, pembelajaran daring, serta komunikasi visual dan public relations.

Menurut Rektor Telkom (Tel-U) University Adiwijaya, pesantren di Indonesia memiliki banyak konten menarik dan bermanfaat. Namun pesantren harus terus berubah dan menguasai akses dan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Telkom University, kata dia, mencoba hadir dan berbagi ilmu kepada pesantren. Menurut dia, sebaik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada orang lain. Terutama dengan berbagi ilmu yang bermanfaat bagi sesama. (Baca juga: 27 Kampus akan Adu Tanding di Kontes Mobil Hemat Energi )

"Sebab ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah, supaya berbuah maka teman dosen kami ingin amalkan ilmunya, terutama yang bermanfaat bagi ummat," katanya saat memberi sambutan dalam Program Pengabdian Masyarakat Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang.

Menurut dia, untuk menghadapi perubahan, diperlukan proses peningkatan kompetensi unsur pesantren dalam memberikan ilmu ke masyarakat. Seagai seseorang yang terdidik, harus dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi yang mampu bermanfaat bagi banyak orang.

Lebih lanjut dia menjelaskan, program ini bertujuan melahirkan talenta-talenta digital. Selain itu, mendukung rencana strategis pemerintah dalam rangka mendukung proses digital transformasi nasional menuju Smart Nation. Kegiatan itu, kata dia, mendukung program-program desa inovasi yang mana terdapat 100 program pada 29 provinsi dengan melibatkan civitas akademika Tel-U. (Baca juga: Naik 34 Peringkat, ITS Ranking 164 di QS Asia University Rangkings 2021 )

Melalui program ini, diharapkan dapat memberdayakan potensi di desa dan bisa memberikan inspirasi guna meningkatkan kontribusi ekonomi. “Program ini dapat menggugah semua kalangan yang sedang berada di kampung halaman karena pandemi Covid-19 untuk terlibat langsung membantu kesulitan masyarakat desa mereka melalui inovasi-inovasi digital yang aplikatif sehingga tercipta peningkatan kemanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi. Insya allah program ini akan memberikan manfaat yang besar, baik bagi Telkom, Tel-U, dan masyarakat luas,” ucapnya.

Gus Mamad, salah seorang guru di LP3iA sekaligus Adik Gus Baha mengatakan, program peningkatan TIK sangat mereka nantikan karena sangat bermanfaat. "Dengan menguasai teknologi kekinian, maka bisa makin meningkatkan manfaat pesantren kepada ummat. Ujungnya adalah sama seperti Pak Rektor, kita ingin menjadi manusia terbaik yang terbanyak memberi manfaat," katanya.

Dia mengatakan, strategi tersebut juga diharapkan bisa menciptakan santri dan santriwati yang berkarakter religius-nasionalis, atau sebaliknya nasionalis-religius, sehingga ladang amal bagi pesantren bisa lebih optimal diberikan.

Ketua Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang Muhammad Zakiyullah Romdlony mengatakan, kebutuhan komunikasi publik makin dirasakan penting di era new media saat ini.

"Dari banyak tawaran-tawaran Innovillage sekitar sebulan lalu kepada pihak pesantren, semula di bidang ekonomi bisnis dan engineering, kebutuhan Pesantren LP3iA itu di bidang komunikasi publik dan media. Apalagi kami amati belum ada official account di media baru dari pesantren tersebut khususnya Gus Baha," katanya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)