Pemerintah akan Bantu Asesmen Nasional di Sekolah dengan Fasilitas Terbatas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asesmen nasional akan dilakukan September-Oktober sebagai pemetaan awal sekolah. Bagi sekolah yang sarana komputernya masih terbatas Kemendikbud dan pemda akan melakukan koordinasi agar asesmen nasional bisa dilakukan.
Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Asrijanty mengatakan, beda dengan Ujian Nasional (UN) yang bisa dilakukan dengan memakai kertas maka asesmen nasional ini seluruhnya memakai komputer. Dia menjelaskan, asesmen nasional akan dibagi dua moda yakni semi online dan online.
Asrijanty menuturkan, memang sebagian sekolah di Indonesia sarana dan infrastrukturnya masih ada yang belum mendukung. Dalam hal ini akan ada koordinasi untuk membantu sekolah yang sarananya belum mendukung.
"Jadi nanti akan ada usaha-usaha koordinasi yang akan dilakukan oleh dinas pendidikan setempat dan juga kantor Kemenag dan Kemendikbud untuk mengatasi bagaimana ini bisa dilakukan," katanya pada Talkshow dan Awarding Rangkaian Acara HUT 12 YPA-MDR yang disiarkan daring, Selasa (26/1/2021).
Selain itu, terang Asrijanty, untuk sekolah yang belum mempunyai komputer maka bisa melaksanakan asesmen nasional di sekolah lain. Hal ini bisa diatur, sehingga bisa menjadi salah satu solusi jika sekolah itu belum memiliki fasilitas yang memadai.
"Jadi nanti untuk sekolah yang tidak punya komputer itu nanti akan diatur untuk mengikuti atau untuk melaksanakan asesmen nasional di sekolah lain," terangnya.
Dia menuturkan, asesmen nasional pada tahun ini akan dilakukan sebagai baseline atau pemetaan awal pendidikan. "Kita ingin memperoleh data awal seperti apa. Ini yang diharapkan menjadi umpan balik atau informasi yang digunakan oleh sekolah, dinas pendidikan, Kemendikbud dan Kemenag untuk melakukan tindak lanjut atau perbaikan," ucapnya.
Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Asrijanty mengatakan, beda dengan Ujian Nasional (UN) yang bisa dilakukan dengan memakai kertas maka asesmen nasional ini seluruhnya memakai komputer. Dia menjelaskan, asesmen nasional akan dibagi dua moda yakni semi online dan online.
Asrijanty menuturkan, memang sebagian sekolah di Indonesia sarana dan infrastrukturnya masih ada yang belum mendukung. Dalam hal ini akan ada koordinasi untuk membantu sekolah yang sarananya belum mendukung.
"Jadi nanti akan ada usaha-usaha koordinasi yang akan dilakukan oleh dinas pendidikan setempat dan juga kantor Kemenag dan Kemendikbud untuk mengatasi bagaimana ini bisa dilakukan," katanya pada Talkshow dan Awarding Rangkaian Acara HUT 12 YPA-MDR yang disiarkan daring, Selasa (26/1/2021).
Selain itu, terang Asrijanty, untuk sekolah yang belum mempunyai komputer maka bisa melaksanakan asesmen nasional di sekolah lain. Hal ini bisa diatur, sehingga bisa menjadi salah satu solusi jika sekolah itu belum memiliki fasilitas yang memadai.
"Jadi nanti untuk sekolah yang tidak punya komputer itu nanti akan diatur untuk mengikuti atau untuk melaksanakan asesmen nasional di sekolah lain," terangnya.
Dia menuturkan, asesmen nasional pada tahun ini akan dilakukan sebagai baseline atau pemetaan awal pendidikan. "Kita ingin memperoleh data awal seperti apa. Ini yang diharapkan menjadi umpan balik atau informasi yang digunakan oleh sekolah, dinas pendidikan, Kemendikbud dan Kemenag untuk melakukan tindak lanjut atau perbaikan," ucapnya.
(mpw)