6 Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris Kolaborasi Riset Varian Covid-19

Sabtu, 27 Februari 2021 - 14:35 WIB
loading...
6 Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris Kolaborasi Riset Varian Covid-19
6 Perguruan Tinggi Indonesia dan Inggris menggalang kerja sama dalam program UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS). foto/IPB University
A A A
JAKARTA - IPB University , Universitas Gadjah Mada ( UGM ) dan Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan 3 perguruan tinggi di Inggris dalam program UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS). Keenamnya terlibat dalam pengembangan riset varian Covid-19.

Tiga perguruan tinggi dari Inggris yang terlibat dalam kerjasama ini adalah Universitas Warwick, Conventry University dan Universitas Nottingham.



Kerja sama ini diapresiasi oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional , Prof Bambang PS Brodjonegoro. Bambang mengatakan, kerja sama penelitian internasional ini tidak hanya memperbaiki riset tetapi juga akan mempromosikan riset yang berasal dari Indonesia.

Kerja sama ini juga merupakan strategi Indonesia untuk menghasilkan inovasi baru. Skema UKICIS sangat unik yang diinisiasi oleh diaspora Indonesia dengan tiga universitas di Inggris. Saya berharap UKICIS dapat berfungsi dan berdampak signifikan,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (27/2).

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, ia banyak belajar dari pengembangan riset di Inggris dan mendapatkan referensi dari UKRI (United Kingdom Research and Innovation). Ia berharap kerjasama ini dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang sains dan inovasi.



Sementara itu, Rektor IPB University Prof Arif Satria menyampaikan, bagi IPB University merupakan sebuah kehormatan dapat terlibat dalam kerjasama penelitian yang terjalin antara kedua negara melalui UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS).

Konsorsium ini sangat istimewa karena akademisi Diaspora Indonesia di Inggris memainkan peran penting selama pembentukannya. Dan Arif pun sepakat, melalui peranannya akan dapat membangun ketahanan global terhadap pandemi.

Rector berharap melalui kerjasama ini ada kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan implementasi kebijakan vaksinasi yang membutuhkan jaringan yang kuat dari pemerintah, swasta, akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3381 seconds (0.1#10.140)