Pandemi Corona, Kemendikbud Diminta Benahi Sistem Belajar Jarak Jauh

Selasa, 19 Mei 2020 - 15:15 WIB
loading...
Pandemi Corona, Kemendikbud...
Dunia pendidikan tengah gamang menentukan langkah di tengah pandemi virus Corona. Tantangan di depan mata yang harus dihadapi adalah memulai tahun ajaran baru. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dunia pendidikan tengah gamang menentukan langkah di tengah pandemi Covid-19 atau virus Corona. Tantangan di depan mata yang harus dihadapi adalah memulai tahun ajaran baru, siswa-siswi masuk sekolah atau tetap di rumah.

(Baca juga: Pemerhati Pendidikan Sebut Sebaiknya Ajaran Baru Diundur Mulai Awal 2021)

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyarankan tahun ajaran baru pada Juli nanti tetap menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ini memang tidak ideal dalam kegiatan belajar mengajar. Guru tidak bisa menghadirkan kondisi normal dalam PJJ.

"Pemerintah harus bekerja dari sekarang. Jangan kaget-kaget enggak ada listrik. Nadiem masa tidak tahu ada daerah yang enggak ada listriknya. Kelamaan di luar negeri sih. Kami juga kaget lihat menteri kayak gitu," ujar Wasekjen FSGI Satriwan Salim saat dihubungi SINDOnews, Selasa (19/5/2020).

(Baca juga: IPB Ciptakan Software Covid Solver untuk Pantau Pandemi Corona)

FSGI meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengebut perbaikan permasalahan PJJ pada semester ini. Pemerintah harus memenuhi dulu jaringan internet ke daerah-daerah. Mungkin bisa bekerja sama dengan provider telekomunikasi.

Satriwan mengatakan, untuk daerah-daerah yang tidak ada jaringan internet dan listrik itu bisa guru-gurunya datang ke rumah-rumah muridnya. Ini pilihan sulit memang karena memperbaiki dan membangun jaringan listrik dan internet membutuh waktu lama dan biaya besar.

"Tapi gurunya harus dikasih insentif biar semangat. Dia kan mengeluarkan ongkos untuk ke rumah siswa. Ada guru di Kabupaten bima yang datang ke rumah siswa dan mereka memberikan sembako. Kenapa? Orang tuanya miskin, enggak ada internet. Yang memberikan pendidikan langsung ke rumah harus diapresiasi," terangnya.

Sementara itu, sistem PJJ tak lepas dari masalah, antara lain, penguasaan teknologi yang lemah dari guru dan siswa yang tak memiliki gawai. Satriwan mengatakan Kemendikbud tidak melepaskan semuanya ke daerah

"Dia wajib memberikan pelatihan agar guru-guru tidak gaptek. Harus berikan pelatihan dan pendampingan. Jangan kebanyakan kaget," tegasnya.

Kemendikbud pun harus membuat format untuk pengenalan lingkungan sekolah (PLS) yang biasa dilakukan pada tahun ajaran baru. FSGI mengusulkan dua skema, yakni daring dan di luar jaringan (luring). Yang daring, PLS-nya melalui virtual.

Satriwan memprediksi untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan atas (SMA) di perkotaan metode ini tidak akan bermasalah. Sementara itu, untuk di daerah yang tidak ada jaringan internet dan listrik, boleh melakukan pengenalan guru dan siswa dengan protokol kesehatan. "Jangan dipaksakan seperti yang daring," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Ini Dua Model Pembangunan...
Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
MNC University dan Gaoxin...
MNC University dan Gaoxin Education Group Jajaki Peluang Kerja Sama
Rekomendasi
Menkes Wajibkan Calon...
Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna
Holding Ultra Mikro...
Holding Ultra Mikro BRI Berdayakan 14,4 Juta Wanita Pengusaha
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Momen George Foreman...
Momen George Foreman Habisi 5 Petinju Brutal dalam Satu Malam
Eks Penyidik KPK Anggap...
Eks Penyidik KPK Anggap Febri Diansyah Tak Bisa Dampingi Hasto, Guntur Romli: Ada Upaya Kotor
Asma binti Yazid, Muslimah...
Asma binti Yazid, Muslimah si Penyuara Hak-hak Wanita
Berita Terkini
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
3 jam yang lalu
Cara Tarik Dana PIP...
Cara Tarik Dana PIP di Teller Bank: Syarat, Dokumen, dan Prosedur Lengkap
1 hari yang lalu
Dipantau Ketat, Itera...
Dipantau Ketat, Itera Siapkan 196 Pengawas untuk UTBK SNBT 2025
1 hari yang lalu
Ambulan atau Ambulans,...
Ambulan atau Ambulans, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
1 hari yang lalu
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
1 hari yang lalu
Pendidikan Raja Charles...
Pendidikan Raja Charles III: Lulusan Sekolah Elit, Kini Raja Inggris Tertua Sepanjang Sejarah
1 hari yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved