Pakar IPB Ungkap Alasan Ilmiah Kenapa Tak Ada Kucing Jantan Belang Tiga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena genetik yang menjadi misteri pada kucing belang tiga atau dalam dunia perkucingan dikenal sebagai kucing Calico. Pada kucing Calico, yang menariknya adalah tidak adanya kucing jantan yang belang tiga, mengapa? Ternyata, Fenomena ini secara ilmiah bisa dijelaskan oleh Guru Besar IPB University sekaligus Geneticist, Pemerhati Pendidikan dan Budaya, Prof Ronny Rachman Noor.
Menurut Prof Ronny, kucing domestik memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah. Kromosom ini di setiap sel tubuhnya ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang. Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini, ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome). Pasangan kromosom ini didapat separuhnya dari pejantan dan separuhnya lagi dari induknya.
Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya dinotasikan sebagai XY), sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; dinotasikan sebagai XX).
“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” ujarnya.
Kedua kelompok warna ini dalam ilmu genetika pewarisannya dikenal dengan sex linked co-dominant. Artinya warna merah dan hitam ini adanya di kromosom sex dan pewarisannya tidak saling mendominasi.
Jadi variasi warna kucing jantan hanya ada dua saja yaitu merah (orange, kuning dan cream) dan hitam (coklat, tabby dan biru) saja, karena hanya memiliki satu kromosom sex saja.
Sedangkan kucing betina dapat saja memiliki warna merah (orange, kuning dan cream), warna hitam (coklat, tabby dan biru) dan warna tortoiseshell jika dalam keadaan heterosigot.
Bagaimana dengan kucing belang tiga?
Kemunculan warna belang tiga disamping melibatkan cara pewarisan sifat terpaut kelainan (sex linked) juga melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih. Ada tiga kombinasi pola warna yang dihasilkan oleh gen ini yaitu polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).
Menurut Prof Ronny, kucing domestik memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah. Kromosom ini di setiap sel tubuhnya ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang. Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini, ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome). Pasangan kromosom ini didapat separuhnya dari pejantan dan separuhnya lagi dari induknya.
Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya dinotasikan sebagai XY), sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; dinotasikan sebagai XX).
“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” ujarnya.
Kedua kelompok warna ini dalam ilmu genetika pewarisannya dikenal dengan sex linked co-dominant. Artinya warna merah dan hitam ini adanya di kromosom sex dan pewarisannya tidak saling mendominasi.
Jadi variasi warna kucing jantan hanya ada dua saja yaitu merah (orange, kuning dan cream) dan hitam (coklat, tabby dan biru) saja, karena hanya memiliki satu kromosom sex saja.
Sedangkan kucing betina dapat saja memiliki warna merah (orange, kuning dan cream), warna hitam (coklat, tabby dan biru) dan warna tortoiseshell jika dalam keadaan heterosigot.
Bagaimana dengan kucing belang tiga?
Kemunculan warna belang tiga disamping melibatkan cara pewarisan sifat terpaut kelainan (sex linked) juga melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih. Ada tiga kombinasi pola warna yang dihasilkan oleh gen ini yaitu polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).