Mahasiswa FKG UI Juarai Kompetisi Mahasiswa Kedokteran Gigi se-Asia Pasifik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) berhasil meraih “1st Winner” Case Report Competition Asia Pasific Dental Student Association (APDSA). Kompetisi ini diikuti 46 tim partisipan dari berbagai negara.
Tim mahasiswa FKG UI pada kompetisi mahasiswa kedokteran gigi se-Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Association of Asia Pacific Dental Students Association (APDSA) secara daring ini terdiri dari Mikail (2016), Farih Aminah (2017), dan Margaretha Claresta (2017).
Mereka berhasil meraih “1st Winner Case Report Competition” di bawah supervisi Dr. drg. Vera Julia Sp.BM(K), drg. Wenny Yulvie, Sp.BM(K), dan drg. Bayu Rahadian, MKM, Sp.BM.
Setelah terpilih dari 46 tim partisipan yang berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan Kamboja, tim FKG UI melewati seleksi abstrak dan maju ke tahap presentasi kasus.
Kasus yang dipresentasikan oleh tim berjudul “Treatment of a Rare Large Dentigerous Cyst in a 13-year-old Boy”, membahas mengenai tatalaksana perawatan kasus yang jarang terjadi yakni Kista Dentigerous berukuran besar pada anak usia 13 tahun. Kista Dentigerous pada kasus terjadi akibat impaksi gigi molar 3 (M3) atau gigi geraham bungsu.
Tim juri yang menguji pada lomba ini terdiri dari Dr. Pravinkumar G. Patil (Programmer Director of PG-Diploma in Prosthodontics and Head of Implant Research-Cluster in International Medical University School of Dentistry and Faculty of Examiner in RCS-Edinburgh Malaysia), Dr. Ren-Yeong Huang (Head at the Division of Periodontics in Tri-service General Hospital, Taiwan), dan Dr. James Handojo, Prosthodontics Specialist (Assistant Professor at Prosthodontics Department and Head Coordinator of Fixed Partial Denture Subdepartement at Trisakti University).
Mikail mengatakan, Case Report Competition ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi timnya. Mereka belajar lebih mendalam mengenai kasus-kasus klinik terutama kasus yang mereka angkat merupakan kasus yang tidak umum ditemukan.
Dari kasus ini, ujarnya, mereka belajar memahami bagaimana menegakkan diagnosa secara akurat dan mempertimbangkan pilihan perawatan yang diberikan kepada pasien guna menerapkan prinsip patient-centered.
“Kami berharap dapat menambah pengetahuan dan skill yang akan berguna bagi kehidupan profesional di masa yang akan datang,” ujar Mikail melalui siaran pers, Kamis (27/5).
Kepala Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI Dr. Vera Julia drg., Sp.BM(K) berharap, dengan aktifnya mahasiswa dalam kompetisi internasional adalah membawa semangat baru.
Menurutnya, ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi. Tetapi juga untuk membangun komunikasi antar mahasiswa lintas negara yang mungkin ke depannya bisa menjadi kegiatan virtual student exchange.
“Dengan capaian prestasi ini, merupakan wujud nyata dari usaha dan kesungguhan mereka bisa meraih ini semua. Sebagai dosen pembimbing, kami merasa bangga. Jangan cepat puas dalam menuntut ilmu, kejar suksesmu dengan perjuangan yang tanpa henti,” ujarnya.
APDSA adalah asosiasi yang terdiri dari mahasiswa kedokteran gigi se-Asia Pasifik yang setiap tahunnya mengadakan pertemuan dan berbagai macam mata lomba dan acara.
Kompetisi yang diselenggarakan APDSA tahun ini telah berlangsung dari 25 April 2021 hingga seleksi final pada 6 Mei 2021. APDSA merupakan sebuah gagasan dari Asia Pacific Dental Federation (APDF) dengan tujuan mempersatukan dan mempererat hubungan kerja sama antara mahasiswa kedokteran gigi di wilayah Asia Pasifik sebagai komponen yang efektif dan berpengaruh dalam dunia internasional.
Kongres APDSA pertama kali dilaksanakan pada 1 Agustus 1968 di Tokyo, Jepang. Kongres APDSA merupakan rangkaian acara tahunan antar mahasiswa kedokteran gigi dari beberapa negara-negara anggota di wilayah Asia Pasifik, dan sampai saat ini, Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah.
Saat ini, anggota APDSA dari Indonesia ada delapan institusi, yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Uiversitas Hassanudin, Universitas Hang Tuah, dan Universitas Prof Dr Soetomo (Beragama).
Tim mahasiswa FKG UI pada kompetisi mahasiswa kedokteran gigi se-Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Association of Asia Pacific Dental Students Association (APDSA) secara daring ini terdiri dari Mikail (2016), Farih Aminah (2017), dan Margaretha Claresta (2017).
Mereka berhasil meraih “1st Winner Case Report Competition” di bawah supervisi Dr. drg. Vera Julia Sp.BM(K), drg. Wenny Yulvie, Sp.BM(K), dan drg. Bayu Rahadian, MKM, Sp.BM.
Setelah terpilih dari 46 tim partisipan yang berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan Kamboja, tim FKG UI melewati seleksi abstrak dan maju ke tahap presentasi kasus.
Kasus yang dipresentasikan oleh tim berjudul “Treatment of a Rare Large Dentigerous Cyst in a 13-year-old Boy”, membahas mengenai tatalaksana perawatan kasus yang jarang terjadi yakni Kista Dentigerous berukuran besar pada anak usia 13 tahun. Kista Dentigerous pada kasus terjadi akibat impaksi gigi molar 3 (M3) atau gigi geraham bungsu.
Tim juri yang menguji pada lomba ini terdiri dari Dr. Pravinkumar G. Patil (Programmer Director of PG-Diploma in Prosthodontics and Head of Implant Research-Cluster in International Medical University School of Dentistry and Faculty of Examiner in RCS-Edinburgh Malaysia), Dr. Ren-Yeong Huang (Head at the Division of Periodontics in Tri-service General Hospital, Taiwan), dan Dr. James Handojo, Prosthodontics Specialist (Assistant Professor at Prosthodontics Department and Head Coordinator of Fixed Partial Denture Subdepartement at Trisakti University).
Mikail mengatakan, Case Report Competition ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi timnya. Mereka belajar lebih mendalam mengenai kasus-kasus klinik terutama kasus yang mereka angkat merupakan kasus yang tidak umum ditemukan.
Dari kasus ini, ujarnya, mereka belajar memahami bagaimana menegakkan diagnosa secara akurat dan mempertimbangkan pilihan perawatan yang diberikan kepada pasien guna menerapkan prinsip patient-centered.
“Kami berharap dapat menambah pengetahuan dan skill yang akan berguna bagi kehidupan profesional di masa yang akan datang,” ujar Mikail melalui siaran pers, Kamis (27/5).
Kepala Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI Dr. Vera Julia drg., Sp.BM(K) berharap, dengan aktifnya mahasiswa dalam kompetisi internasional adalah membawa semangat baru.
Menurutnya, ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi. Tetapi juga untuk membangun komunikasi antar mahasiswa lintas negara yang mungkin ke depannya bisa menjadi kegiatan virtual student exchange.
“Dengan capaian prestasi ini, merupakan wujud nyata dari usaha dan kesungguhan mereka bisa meraih ini semua. Sebagai dosen pembimbing, kami merasa bangga. Jangan cepat puas dalam menuntut ilmu, kejar suksesmu dengan perjuangan yang tanpa henti,” ujarnya.
APDSA adalah asosiasi yang terdiri dari mahasiswa kedokteran gigi se-Asia Pasifik yang setiap tahunnya mengadakan pertemuan dan berbagai macam mata lomba dan acara.
Kompetisi yang diselenggarakan APDSA tahun ini telah berlangsung dari 25 April 2021 hingga seleksi final pada 6 Mei 2021. APDSA merupakan sebuah gagasan dari Asia Pacific Dental Federation (APDF) dengan tujuan mempersatukan dan mempererat hubungan kerja sama antara mahasiswa kedokteran gigi di wilayah Asia Pasifik sebagai komponen yang efektif dan berpengaruh dalam dunia internasional.
Kongres APDSA pertama kali dilaksanakan pada 1 Agustus 1968 di Tokyo, Jepang. Kongres APDSA merupakan rangkaian acara tahunan antar mahasiswa kedokteran gigi dari beberapa negara-negara anggota di wilayah Asia Pasifik, dan sampai saat ini, Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah.
Saat ini, anggota APDSA dari Indonesia ada delapan institusi, yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Uiversitas Hassanudin, Universitas Hang Tuah, dan Universitas Prof Dr Soetomo (Beragama).
(mpw)