Lolos Seleksi PKKM Kemendikbudristek, President University Punya Rencana Ini

Minggu, 27 Juni 2021 - 12:01 WIB
loading...
Lolos Seleksi PKKM Kemendikbudristek, President University Punya Rencana Ini
(Ki-ka) Adhi Setyo Santoso, Ketua Program PKKM PresUniv; Handa S Abidin, Warek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Maria Jacinta A, Dekan Fakultas Bisnis; Retnowati, Direktur LRPM. Foto/ist
A A A
JAKARTA - President University (PresUniv) lolos seleksi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

PKKM adalah program pengembangan perguruan tinggi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi perguruan tinggi melalui pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Tujuannya, agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa.



Kompetisi ini terbagi dalam tiga liga, yaitu liga-1 (untuk perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa di atas 18.000 dan mengikutsertakan lima program studi), liga-2 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 5.001-18.000 dan tiga program studi), dan liga-3 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 1.000-5.000 dan dua program studi).

PresUniv sendiri ikut dalam kompetisi liga-3 dengan menyertakan dua program studi, yaitu Business Administration dan Information Technology. Atas keberhasilannya lolos seleksi, PresUniv akan mendapatkan dana hibah Kampus Merdeka Rp3 miliar setiap tahun selama tiga tahun.

Proses seleksi PKKM diawali dengan pengiriman proposal. Setelah itu proposal diseleksi dalam tiga tahap, yaitu evaluasi administratif, evaluasi kualitas dan kelayakan proposal, serta verifikasi kelayakan berupa kunjungan secara online lantaran masih pandemi.



Proses verifikasi ini dilakukan oleh tiga asesor, pada Kamis (29/4). Mereka adalah Prof Hamim Sudarsono dari Universitas Lampung, Hartati dari Universitas Airlangga, dan Suharman Hamzah dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Kunjungan aseseor diterima langsung oleh Rektor PresUniv Prof Jony Oktavian Haryanto, Handa S Abidin (Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Adhi Setyo Santoso (Ketua Program PKKM PresUniv), Retnowati (Direktur Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat PresUniv), Maria Jacinta Arquisola (Dekan Fakultas Bisnis), dan Donald Samuel (Kepala Biro Kemahasiswaan PresUniv).

Donald menjelaskan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat kelayakan dan kondisi PresUniv terkait dengan delapan IKU. PresUniv telah mengajukan 11 kegiatan untuk program ini. “Kami mengajukan sebelas kegiatan dalam proposal dan mendapatkan beberapa feedback dari asesor untuk direvisi. Jadi, akan ada kegiatan yang dipadatkan,” kata Donald.



Adapun PresUniv mengajukan dua prodi untuk mengikuti PKKM, yaitu Prodi Business Administration dan Information Technology. Di mana dua prodi ini telah terakreditasi A dan sedang mengajukan akreditasi internasional. “Hibah ini diberikan agar kami bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka secara baik,” katanya.

PresUniv sendiri telah menyiapkan empat aktivitas untuk itu, yakni aktivitas pada stream profesional, entrepreneurship, scholarship, dan internasionalisasi institusi. Detailnya berupa internasionalisasi program studi dengan fokus pada bidang pariwisata, bisnis digital, bisnis global, dan ritel melalui impactful capacity building dengan menyelenggarakan pendidikan bertaraf dunia.

Program IT
Nur Hadisukmana, Kepala Prodi IT, mengatakan, prodinya telah diakui pemerintah sebagai salah satu Prodi IT terbaik di Indonesia melalui akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada 2019.

Prodi TI telah menyiapkan beberapa rencana melalui program ini. Pertama, meningkatkan kerja sama dengan universitas dalam dan luar negeri untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka. Salah satunya dengan program pertukaran mahasiswa.

“Kedua, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dan mahasiswa melalui program sertifikasi. Ketiga, meningkatkan dan mengintegrasikan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi dengan melibatkan pihak terkait,” papar Nur.

Keempat, mendorong dan mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa untuk menjadi entrepreneur yang andal di bidang IT, serta mendorong dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program digitalisasi desa binaan dan UMKM.

Sementara, Suresh Kumar, Kepala Prodi BA, mengungkapkan, sejak 2020 prodinya telah menyesuaikan kurikulumnya sesuai amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang bernafaskan Kampus Merdeka.

“Kami sudah membuat program 2+1. Artinya, mahasiswa kuliah selama dua tahun di prodi dan satu tahun sisanya mereka dapat memilih kegiatan yang sesuai passion-nya dan rencana masa depan mereka, yakni apakah ingin menjadi entrepreneur, eksekutif profesional, maupun peneliti,” ujarnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)