Tim Mahasiswa IPB Kenalkan Metode Pembelajaran Efektif selama Pandemi

Minggu, 22 Agustus 2021 - 00:21 WIB
loading...
Tim Mahasiswa IPB Kenalkan...
Tim Mahasiswa IPB University mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dari Kemendikbudristek. Foto/Dok/Humas IPB
A A A
JAKARTA - Tim Mahasiswa IPB University yaitu Imam Mujaddid dan Nurwansyah dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Habib Furqony Andrianus dan Annisa Yolanda Aulia dari Departemen Ilmu Ekonomi serta Muhammad Ahsanul Hadi dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan berhasil mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dari Kemendikbudristek.

Kelima mahasiswa tersebut dibimbing langsung oleh Dr Soni Trison, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan.



Imam Mujaddid menjelaskan, program yang diusung berjudul play to learn with observation method: pembelajaran efektif saat pandemi COVID-19 pada siswa sekolah dasar. Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan oleh Sekolah Dasar (SD) Bustanul Ulum di Desa Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

“Sekolah ini merupakan sekolah gratis bagi warga sekitar yang dibiayai oleh program CSR Semen Padang. Pada tahun 2017, sekolah ini menjadi satu-satunya peraih penghargaan SD Adiwiyata Mandiri Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,” ujar Mujaddid melansir laman resmi IPB di ipb.ac.id, Sabtu (21/8/2021).

Namun demikian, Mujaddid menjelaskan, di tengah pandemi saat ini, sistem PBM di SD Bustanul Ulum tidak dapat berjalan dengan optimal. Pembelajaran daring membuat kewalahan seluruh lapisan stakeholders dari sekolah, baik dari siswa, guru maupun wali murid sendiri.



Siswa mengalami kejenuhan karena sistem pembelajaran yang monoton, guru yang kesulitan dalam membuat media pembelajaran daring, dan orang tua yang kesulitan dalam mendampingi anak-anaknya karena harus bekerja.

“Kami mencoba mencari alternatif yang dapat memfasilitasi kebutuhan para siswa tetapi tetap menaati regulasi dari pemerintah. Solusi tersebut adalah dengan belajar langsung di alam terbuka dengan protokol kesehatan ketat (Play to Learn with Observation Method),” ujar Mujaddid.

Melalui program tersebut, siswa diajak belajar di alam terbuka seperti di pinggir sungai, di bawah pepohonan, saung, dan lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang.

“Kegiatan Play to Learn ini terdiri dari delapan rangkaian sub-program yaitu, membaca asik, motivasi asik, jungle library, jelajah literasi, lomba cerdas tangkas, be brave, nobar asik, dan bimbel asyik,” ujar Mujaddid.

Selain pelajaran formal, lanjut Mujaddid, para siswa juga diajarkan untuk mengerti dampak kerusakan lingkungan bagi kehidupan melalui metode-metode yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar. Dengan demikian, regenerasi penerus program Adiwiyata dari sekolah dapat tetap berlangsung walaupun ada hambatan yang menghadang.

Sejauh ini, kegiatan pembelajaran dilakukan sekali seminggu bagi siswa kelas lima dan enam, karena pertimbangan kontrol untuk protokol kesehatan. Pembelajaran dilakukan dengan durasi satu sampai dua jam.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
250 Mahasiswa UIN Suska...
250 Mahasiswa UIN Suska Riau Diajari Melek Sektor Keuangan
Panduan Lengkap Rute...
Panduan Lengkap Rute ke Lokasi UTBK 2025 di IPB University: Kampus Dramaga & Sekolah Vokasi
Prodi Sains Komunikasi...
Prodi Sains Komunikasi MNC University Gelar Kuliah Praktisi, Mahasiswa Diajak Asah Kreativitas dan Kembangkan Ide Konten di Media Sosial
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Kader Hima Persis Diajak...
Kader Hima Persis Diajak Manfaatkan Aplikasi Resmi Organisasi
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Rekomendasi
Susunan Pemain Indonesia...
Susunan Pemain Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Sudirman 2025
Guru Besar IPB : Kepastian...
Guru Besar IPB : Kepastian Hukum atas Tanah, Kunci Tarik Investasi dan Stabilitas Nasional
MUI Jabar Tegaskan Vasektomi...
MUI Jabar Tegaskan Vasektomi Tanpa Faktor Kedaruratan Medis Hukumnya Haram!
Family Time! Mulai Besok...
Family Time! Mulai Besok Ada Petualang Cantik yang Ajak Kamu Bertualang Jelajahi Surga Tersembunyi di GTV!
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
Angga Raka Prabowo Dianggap...
Angga Raka Prabowo Dianggap Layak Jadi Pengganti Hasan Nasbi, Ini Alasannya
Berita Terkini
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
1 jam yang lalu
MNC University Sukses...
MNC University Sukses Jalani Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
1 jam yang lalu
Apa Itu Kampus Berdampak...
Apa Itu Kampus Berdampak yang Diluncurkan Kemendikti pada Hari Pendidikan Nasional 2025?
5 jam yang lalu
Apa Tema Hari Pendidikan...
Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya
8 jam yang lalu
8 Fakta Menarik Ki Hajar...
8 Fakta Menarik Ki Hajar Dewantara yang Wajib Kamu Tahu di Hari Pendidikan Nasional
8 jam yang lalu
10 Pantun yang Cocok...
10 Pantun yang Cocok Dibagikan ke Guru di Hari Pendidikan Nasional 2025
9 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved