UNS akan Gelar PTM Secara Bersyarat dan Bertahap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan kesiapannya untuk menggelar Perkuliahan Tatap Muka (PTM) pada semester ganjil ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, usai mendapat lampu hijau dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Prof. Jamal mengatakan, koordinasi antara UNS dengan Pemerintah Kota Surakarta sudah dilakukan. Bahkan, Gibran Rakabuming Raka langsung menemuinya di Gedung Rektorat dr. Prakosa untuk berkoordinasi perihal diberlakukannya PTM di UNS pada Jumat pekan lalu.
“Karena levelnya sudah dari level 4 ke 3 dan sudah ada SE dari Pak Wali Kota yang sebelum keluar SE-nya, paginya Jumat datang ke sini. Intinya, kalau sudah diperbolehkan pembelajaran dengan tatap muka ya kita siap. Setidak-tidaknya hari Senin,” ujar Prof. Jamal melansir laman resmi UNS di uns.ac.id, Kamis (2/9/2021).
Prof. Jamal yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyampaikan, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, untuk membahas dimulainya PTM UNS pada pekan depan.
Nantinya, UNS akan tetap mengutamakan prinsip bersyarat dan bertahap. Prinsip bersyarat artinya memperoleh izin dari pemerintah daerah/ Satgas Covid-19, mahasiswa mendapat izin dari orang tua, dan telah dinyatakan negatif Covid-19 atau sudah tervaksinasi Covid-19.
Sedangkan, prinsip bertahap yang dimaksud Prof. Jamal adalah diterapkannya sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas bagi mahasiswa yang datang ke kampus.
Dalam hal ini, Prof. Jamal menegaskan 1 ruang perkuliahan hanya boleh diisi maksimal 30 persen dari kapasitas normal. Selain itu, 1 mata kuliah durasinya maksimal hanya 1 jam.
Ia menyampaikan, UNS telah menyusun jadwal perkuliahan per fakultas. Dan, dalam 1 hari hanya ada 3-4 fakultas yang diperbolehkan menggelar PTM.
Prof. Jamal mengatakan, koordinasi antara UNS dengan Pemerintah Kota Surakarta sudah dilakukan. Bahkan, Gibran Rakabuming Raka langsung menemuinya di Gedung Rektorat dr. Prakosa untuk berkoordinasi perihal diberlakukannya PTM di UNS pada Jumat pekan lalu.
“Karena levelnya sudah dari level 4 ke 3 dan sudah ada SE dari Pak Wali Kota yang sebelum keluar SE-nya, paginya Jumat datang ke sini. Intinya, kalau sudah diperbolehkan pembelajaran dengan tatap muka ya kita siap. Setidak-tidaknya hari Senin,” ujar Prof. Jamal melansir laman resmi UNS di uns.ac.id, Kamis (2/9/2021).
Prof. Jamal yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyampaikan, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, untuk membahas dimulainya PTM UNS pada pekan depan.
Nantinya, UNS akan tetap mengutamakan prinsip bersyarat dan bertahap. Prinsip bersyarat artinya memperoleh izin dari pemerintah daerah/ Satgas Covid-19, mahasiswa mendapat izin dari orang tua, dan telah dinyatakan negatif Covid-19 atau sudah tervaksinasi Covid-19.
Sedangkan, prinsip bertahap yang dimaksud Prof. Jamal adalah diterapkannya sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas bagi mahasiswa yang datang ke kampus.
Dalam hal ini, Prof. Jamal menegaskan 1 ruang perkuliahan hanya boleh diisi maksimal 30 persen dari kapasitas normal. Selain itu, 1 mata kuliah durasinya maksimal hanya 1 jam.
Ia menyampaikan, UNS telah menyusun jadwal perkuliahan per fakultas. Dan, dalam 1 hari hanya ada 3-4 fakultas yang diperbolehkan menggelar PTM.