My Farm, Sistem Pertanian Hidroponik Canggih Karya Mahasiswa UNY
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan sistem pertanian hidroponik, yang diberinama My Farm. Sistem ini memanfaatkan energi surya untuk mensuplai air bagi tanaman dan kolam ikan di bawah media tanam hidropik serta dilengkapi Internet of Things (IoT) untuk mengontrol pH air.
Lima mahasiswa UNY itu, yakni Khakam Ma’ruf, Assadullah Al Kafah Alam dan Muhammad Yusri Dzal Yahya (prodi Pendidikan Teknik Mesin), Riza Alfiyatun (prodi Kimia) serta Verlenda Sarma Qur’aini (prodi Teknik Elektronika).
Khakam Ma’ruf mengatakan pengembangan sistem pertanian hidroponik My Farm ini, karena metode pertanian sistem lahan sempit memiliki beberapa kelemahan di antaranya proses penyiraman yang masih manual, masih memakai pupuk atau pestisida kimia, banyak menyita tenaga atau waktu dan kurangnya inovasi teknologi yang diterapkan sehingga kurang menarik untuk dilakukan oleh masyarakat. Sehingga perlu solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
“Itulah ide awal kami mengembangkan sistem hidroponik My Farm ini,” paparnya.
Khakam Ma’ruf menjelaskan sistem pertanian ini menggunakan prinsip hidroponik sebagai media tanamnya, terpadu dengan kolam ikan yang berada di bawah hidroponik sehingga mudah diterapkan pada lahan yang terbatas.
“My Farm memanfaatkan energi sinar matahari sebagai penyuplai air pada hidroponik. Pada bagian bawah My Farm terdapat kolam ikan dan pada bagian atasnya merupakan media tanam hidroponik. Sistemnya nanti air dari bawah kolam ikan akan di sirkulasi ke tanaman sebagai sistem penyiraman,” katanya.
Selain itu My farm memanfaatkan pupuk alami dari kotoran ikan yang terfilter sehingga kotoran ikan dapat termanfaatkan dan tidak menggangu pertumbuhan ikan.
Assadullah Al Kafah Alam menambahkan, sistem ini juga mengembangkan budi daya perikanan sekaligus sistem filtrasi pengolahan airnya.
“Pada My Farm juga di lengkapi sistem monitoring dengan Internet of Things (IoT) seperti monitoring pH, suhu air dan kadar oksigen terlarut sehingga memiliki kualitas air yang bagus” ungkapnya.
Sedangkan prinsip kerja dari My Farm yaitu dengan membuat suatu konsep pertanian sederhana yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar tempat tinggal.
My Farm sendiri merupakan penggabungan antara media tanam sayuran menggunakan media hidroponik yang terintegrasi dengan kolam ikan dengan memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti dan alternatif energi yang dipakai.
Menurut Muhammad Yusri Dzal Yahya dibandingankan metode hidroponik umumya, dengan inovasi memanfaatkan IoT, My Farm memiliki keunggulan dapat diatur menggunakan smartphone. Seperti pengecekan dan pemberian nutrisi tanaman, pemberian pakan, dan pengecekan energi yang tersimpan membuat My Farm mudah untuk digunakan masyarakat.
Farm juga tidak membuat pengguna repot membersihkan kolam karena dikonsepkan memiliki penyaring kotoran otomatis dan memiliki sonar bloom sehingga merangsang tanaman agar tumbuh subur
“Melalui My Farm ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan lahan yang minim dan praktis serta ekonomis,” terangnya.
Gagasan mereka juga meraih medali emas dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) yang dihelat oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di UNY secara daring 17-21 Agutus 2021.
Lima mahasiswa UNY itu, yakni Khakam Ma’ruf, Assadullah Al Kafah Alam dan Muhammad Yusri Dzal Yahya (prodi Pendidikan Teknik Mesin), Riza Alfiyatun (prodi Kimia) serta Verlenda Sarma Qur’aini (prodi Teknik Elektronika).
Khakam Ma’ruf mengatakan pengembangan sistem pertanian hidroponik My Farm ini, karena metode pertanian sistem lahan sempit memiliki beberapa kelemahan di antaranya proses penyiraman yang masih manual, masih memakai pupuk atau pestisida kimia, banyak menyita tenaga atau waktu dan kurangnya inovasi teknologi yang diterapkan sehingga kurang menarik untuk dilakukan oleh masyarakat. Sehingga perlu solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
“Itulah ide awal kami mengembangkan sistem hidroponik My Farm ini,” paparnya.
Khakam Ma’ruf menjelaskan sistem pertanian ini menggunakan prinsip hidroponik sebagai media tanamnya, terpadu dengan kolam ikan yang berada di bawah hidroponik sehingga mudah diterapkan pada lahan yang terbatas.
“My Farm memanfaatkan energi sinar matahari sebagai penyuplai air pada hidroponik. Pada bagian bawah My Farm terdapat kolam ikan dan pada bagian atasnya merupakan media tanam hidroponik. Sistemnya nanti air dari bawah kolam ikan akan di sirkulasi ke tanaman sebagai sistem penyiraman,” katanya.
Selain itu My farm memanfaatkan pupuk alami dari kotoran ikan yang terfilter sehingga kotoran ikan dapat termanfaatkan dan tidak menggangu pertumbuhan ikan.
Assadullah Al Kafah Alam menambahkan, sistem ini juga mengembangkan budi daya perikanan sekaligus sistem filtrasi pengolahan airnya.
“Pada My Farm juga di lengkapi sistem monitoring dengan Internet of Things (IoT) seperti monitoring pH, suhu air dan kadar oksigen terlarut sehingga memiliki kualitas air yang bagus” ungkapnya.
Sedangkan prinsip kerja dari My Farm yaitu dengan membuat suatu konsep pertanian sederhana yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar tempat tinggal.
My Farm sendiri merupakan penggabungan antara media tanam sayuran menggunakan media hidroponik yang terintegrasi dengan kolam ikan dengan memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti dan alternatif energi yang dipakai.
Menurut Muhammad Yusri Dzal Yahya dibandingankan metode hidroponik umumya, dengan inovasi memanfaatkan IoT, My Farm memiliki keunggulan dapat diatur menggunakan smartphone. Seperti pengecekan dan pemberian nutrisi tanaman, pemberian pakan, dan pengecekan energi yang tersimpan membuat My Farm mudah untuk digunakan masyarakat.
Farm juga tidak membuat pengguna repot membersihkan kolam karena dikonsepkan memiliki penyaring kotoran otomatis dan memiliki sonar bloom sehingga merangsang tanaman agar tumbuh subur
“Melalui My Farm ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan lahan yang minim dan praktis serta ekonomis,” terangnya.
Gagasan mereka juga meraih medali emas dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) yang dihelat oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di UNY secara daring 17-21 Agutus 2021.
(mpw)