Keren, Tim Spektronics ITS Sabet 2 Juara di Ajang Internasional

Senin, 25 Oktober 2021 - 11:37 WIB
loading...
Keren, Tim Spektronics...
(dari kiri) Subtim Spektronics NG terdiri dari Abdul Quddus Al Kahfi dan Bernardus Krisna Brata, serta Subtim Spektronics N1 terdiri dari Wahyu Febianto dan M Rafli Revansyah. Foto/Dok ITS
A A A
JAKARTA - Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) kembali mendulang prestasi berskala internasional. Pada ajang the Institution of Engineers Malaysia (IEM) Chemical-E-Car Presentation Competition, tim Spektronics bersama dua mobil canggihnya berhasil mengantongi juara kedua dan keempat.

Setelah sebelumnya berhasil meraih posisi Runner Up di Jerman, beberapa waktu lalu, perolehan juara pada kompetisi di Malaysia kali ini menjadi kemenangan keenam bagi tim Spektronics selama 2021. Hal tersebut merupakan raihan prestasi yang sangat membanggakan bagi tim Spektronics, serta bagi ITS sendiri secara umum.



Kompetisi IEM Chem E-Car sendiri merupakan perlombaan mobil prototipe yang diselenggarakan IEM bersama University College Sedaya International (UCSI), Malaysia. Pengumuman pemenang dilakukan secara daring.

Dalam ajang ini, berbagai tim berlomba untuk membuat inovasi prototipe mobil autonomous berbasis reaksi kimia yang dapat berhenti sendiri pada jarak yang telah ditentukan sebelumnya, dan terdapat tantangan berupa mobil harus dapat menendang bola ke gawang dan menjatuhkan pinball.

Dalam laga internasional ini, tim Spektronics mengirimkan dua subtim andalannya. Subtim pertama adalah Spektronics N1 diketuai oleh Wahyu Febianto (Departemen Teknik Elektro, 2020) dan beranggotakan M Rafli Revansyah (Departemen Teknik Kimia, 2020). Tim ini dimanajeri oleh Naning Retno Astuti (Departemen Teknik Kimia, 2019) dan dibimbing oleh Prof Setiyo Gunawan.



Wahyu mengatakan, karena diadakan secara online, kompetisi yang berlangsung dari tanggal 13 - 23 Oktober ini dialihkan secara teknis lombanya berupa video presentasi disertai animasi prototipe mobil dan diakhiri dengan sesi kuis dan pertanyaan.

Bersaing dengan 27 tim lainnya, Spektronics N1 sendiri mempunyai mobil dengan tema simple and different, di mana simple merujuk ke cara kerja sistem geraknya, dan different merujuk pada satu-satunya tim yang memanfaatkan putaran turbin untuk menggerakan roda.

Spektronics N1 memiliki inovasi dalam model turbin, yaitu dengan membuat 3D pelton water turbine yang bekerja sama dengan Tridiku Surabaya. “Kemudian, kami menggunakan idler gear untuk mengubah arah rotasi gear pada rotary pusher, jadi roda dan rotary pusher memiliki arah rotasi yang berbeda,” katanya melalui siaran pers, Senin (25/10/2021).

Guna menjawab tantangan, Wahyu menuturkan, N1 menggunakan reaksi konsentrasi tinggi untuk menghasilkan oksigen tetapi masih di range aman untuk menghasilkan tekanan tinggi. Dari gas yang bertekanan tinggi itu akan mendorong air di dalam water vessel, yang mana saat water vessel kedap didorong oleh udara maka air akan keluar menuju turbin.

Turbin yang dipakai ke roda sebesar 2:5 (turbin berputar 2 kali, roda berputar 5 kali), dan rasio turbin ke idler gear 2:17. Jadi karena rasio antara turbin, roda, dan rotary pusher adalah 2:5:17, maka semakin cepat turbin berputar, semakin cepat juga mobil berjalan. Di sisi lain, semakin cepat juga rotary pusher berputar.

“Karena putaran rotary pusher itu cepat, jadinya bola akan ditendang dengan kencang juga oleh rotary pusher, ini juga sekaligus menjadi kelebihan dari N1,” tuturnya bangga.

Selain dari Spektronics N1 yang berhasil meraih juara kedua, terdapat subtim Spektronics NG yang berhasil membawa pulang juara keempat. Spektronics NG mengajukan prototipe mobil bertenagakan listrik dari thermoelectric generator dan sistem autonomous menggunakan hidrolik, sehingga mobil dapat berhenti sendiri pada jarak yang ditentukan.

Diketuai oleh Bernardus Krisna Brata (Departemen Teknik Kimia, 2020), subtim kedua ini beranggotakan Abdul Quddus Al Kahfi (Departemen Teknik Kimia, 2020), dengan Manager Tim oleh Rahardian Mahendra Daniswara (Departemen Teknik Material ,2019) dan Juwari ST MEng PhD selaku penasehat.

Mahasiswa yang akrab disapa Bernard ini menjelaskan, cara kerja dari mobil NG adalah dengan mereaksikan dekomposisi hidrogen peroksida pada sisi panas dan untuk sisi dingin menggunakan es batu yang diserut.

“Dengan perbedaan suhu dapat menciptakan listrik dan listrik tersebut akan menggerakan dinamo yang menyebabkan mobil akan berjalan,” ujar pemuda kelahiran 2002 ini.

Perbedaan kedua mobil dari N1 dan NG sendiri adalah dari sistem mobilnya. Bernard mengungkapkan, NG membawakan mobil bertenagakan Thermoelectric Generator yang memanfaatkan perbedaan panas, sedangkan Spektronics N1 yang membawakan mobil bertenagakan tekanan (Pressurized Car). “Sistem autonomous dari kedua mobil ini juga berbeda, di mana Spektronics NG menggunakan sistem hidrolik sedangkan Spektronics N1 menggunakan perhitungan tekanan dalam reaktor,” terangnya.

Ia berujar jika sebenarnya mobil ini cukup bagus karena cara kerjanya yang sangat mudah dimengerti banyak orang, akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan yaitu beratnya. “Berat pada mobil ini menjadi tugas yang harus dievaluasi supaya kedepannya kami bisa menggunakan lebih sedikit tenaga,” ungkapnya.

Di akhir, Bernard berharap tim Spektronics ITS mampu mencapai hasil yang terbaik pada lomba-lomba yang akan datang dan mengembangkan inovasi yang ditemukan sampai matang. Untuk itu, ia juga berharap banyak pihak luar yang mendukung, supaya tim dapat mengukir nama harum almamater tercinta dan bangsa Indonesia di kancah internasional.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2881 seconds (0.1#10.140)