PresUniv-Universitas Dhyana Pura Sinergi Gelar Konferensi Internasional ICFBE 2021

Rabu, 03 November 2021 - 22:45 WIB
loading...
PresUniv-Universitas...
PresUniv dan Universitas Dhyana Pura kembali menggelar International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2021. Foto/Dok/PresUniv
A A A
JAKARTA - President University (PresUniv) dan Universitas Dhyana Pura kembali menggelar International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2021. Ini adalah tahun ke-5 penyelenggaraan ICFBE.

Diawali pada 2017, kegiatan ini akan terus berlanjut setiap tahunnya. Jika selama tiga tahun pertama ICFBE diselenggarakan secara offline, pada 2020, akibat pandemi Covid-19, dilakukan secara online.



Tahun ini, konferensi internasional tersebut dilakukan secara hybrid. Sebagian kecil panitia menempati lokasi di Hotel Grand Inna Kuta di Badung, Denpasar, Bali, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Mereka harus sudah divaksin, menjalani tes PCR dan menerapkan 3M. Sementara, ratusan peserta dan pembicara lainnya hadir secara online.

IFCBE, yang merupakan ajang berbagi pengetahuan dan hasil riset tentang perusahaan keluarga, ini melibatkan peserta dan pembicara dari kalangan pemerintahan, akademisi, dan dunia bisnis.

Di antaranya, Gubernur Bali I Wayan Koster; Prof Ki-Chan Kim, Professor of Management Catholic University of Korea; Prof Ruth Rentschler, Professor Art & Cultural Leadership dari University of South Australia; Hariyadi Sukamdani, Chairman Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI); Edhijanto W Taufik yang juga founder PT Mandaya Sehat; serta Servatius Bambang P, pemilik PT Kutus Kutus Herbal.



"Melalui ICFBE 2021, saya berharap kita dapat saling bertukar informasi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta hasil riset tentang bagaimana perusahaan-perusahaan keluarga dapat bertahan dan memulihkan dirinya dari ancaman pandemi Covid-19,” kata Prof Jony Oktavian Haryanto, Rektor PresUniv saat membuka konferensi internasional tersebut.

Untuk tahun ini, lanjut Jony, ICFBE memilih tema On the Path to Recovery: Leadership, Resilience and Creativity. “Tema tersebut kami pilih, karena saat ini masih banyak perusahaan, termasuk perusahaan keluarga, yang tengah berjuang untuk memulihkan diri setelah selama hampir dua tahun diterjang pandemi Covid-19. Di sini, kepemimpinan (leadership), daya tahan (cesilience) dan kreativitas (creativity) betul-betul diuji dan memainkan peran yang sangat penting,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Jony mengutip riset McKinsey (2014) yang menyebut pentingnya peran perusahaan keluarga dalam perekonomian dunia. Menurut McKinsey, 80% Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara di dunia ternyata berasal dari perusahaan keluarga. Lalu, dari seluruh perusahaan yang ada di dunia, 60%-nya masih dimiliki oleh keluarga. Mereka ini memainkan peran penting, karena rata-rata perusahaan keluarga mampu membukukan pendapatan USD1 miliar (Rp14,5 triliun).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2927 seconds (0.1#10.140)