Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Keren untuk Bantu Isolasi Mandiri

Jum'at, 05 November 2021 - 00:43 WIB
loading...
Mahasiswa UI Rancang...
Tim mahasiswa UI dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) meluncurkan aplikasi Isolasinfo. Foto/Dok/Humas UI
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) meluncurkan aplikasi Isolasinfo. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk kepedulian mahasiswa dalam menjaga kesehatan fisik di masa pandemi Covid-19. Khususnya dalam membantu masyarakat yang menjalani isolasi mandiri tanpa gejala dan gejala ringan.

Aplikasi ini diinisiasi oleh Shakira Amirah (FKUI 2020), beserta tim mahasisw a FKUI yaitu Emir Gibraltar Faisal (FKUI 2020), Emanuel Verrel Didy (FKUI 2020), Theresia Feline Husen (FKUI 2020), Fransisca Yohanna Priscilla (FKUI 2020), Isyah Rahma Dian (FKUI 2020) dan Andito Mohammad WIbisono (FKUI 2019).



Beserta tim mahasiswa dari Fasilkom UI yaitu Muhammad Faishal Ammar WIbowo (Fasilkom UI 2017), Ali Yusuf (Fasilkom UI 2017), Arief Darmawan (Fasilkom UI 2017), Mutia Rahmatun Husna (Fasilkom UI 2017) dan Salsabila Hava Qabita (Fasilkom UI 2017).

Kolaborasi dalam merancang aplikasi ini, tim mahasiswa UI tersebut disupervisi oleh dokter dan dosen dari FKUI-RSCM serta Fasilkom UI. Aplikasi ini mendapatkan hibah pengmas skema penugasan dekan dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI 2021.

Menurut Ketua Tim Pengabdi Isolasinfo Prasandhya Astagiri Yusuf, tujuan diluncurkannya aplikasi ini ke masyarakat sebagai wadah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di masa pandemi. Sekaligus memberi informasi serta mengedukasi mengenai Isolasi Mandiri serta tetap menjaga kesehatan fisik serta mental dari penggunanya.



Pengguna dapat juga mengakses berbagai layanan telemedicine, mencari bantuan profesional, serta mencari berbagai nomor hotline yang mungkin diperlukan di masa pandemi Covid-19. Edukasi yang terdapat dalam aplikasi ini sudah disupervisi oleh dokter-dokter terbaik di FKUI-RSCM, serta melibatkan IDI Jakarta Pusat sebagai mitra kolaborasi, sehingga menjamin keabsahan informasi tersebut.

Fitur yang ditawarkan pada aplikasi ini meliputi:
1. Fitur asesmen untuk mengetahui gejala atau kondisi yang dialami pengguna dari hari ke hari
2. Fitur nutrisi untuk membantu para penggunanya memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Fitur pengingat minum obat atau vitamin
4. Fitur edukasi mengenai isolasi mandiri yang ditampilkan dengan kartu dan infografis menarik
5. Fitur olahraga yang berisi edukasi olahraga, asesmen sebagai syarat untuk melakukan olahraga, dan olahraga yang dapat dikerjakan selama melakukan isolasi mandiri
6. Fitur well-being untuk menjaga kesehatan mental melalui edukasi dan jurnaling, dan
7. Fitur forum dimana para pengguna bisa saling bercerita dan menyemangati antara satu dengan yang lainnya.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyampaikan aplikasi ini merupakan terobosan dari mahasiswa lintas disiplin yaitu FK dan Fasilkom yang didukung oleh UI.

“Di era digital hal seperti ini menjadi suatu tuntutan dari masyarakat. Adanya aplikasi ini, dapat menginspirasi untuk membuat berbagai macam aplikasi yang sejenis kedepannya dengan penyakit-penyakit lain baik penyakit diabetes melitus, hipertensi, dll,” katanya melalui siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Wakil Dekan Fasilkom UI bidang pendidikan, penelitian, dan kemahasiswaan Ari Saptawijaya menambahkan, aplikasi ini merupakan respon dari kejadian yang berlangsung selama 1,5 tahun dengan tanggapan baik yang diberikan oleh mahasiswa dalam wujud nyata berupa kontribusi dalam pengembangan suatu aplikasi Isolasinfo.

Direktur IMERI FKUI Direktur IMERI FKUI Prof. dr. Badriul Hegar mengatakan, Isolasinfo ini menjadi sebuah inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat dan juga praktisi kesehatan bahkan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien yang terinfeksi virus covid 19.

”Hasil karya ini dikerjakan secara konvergensi ada FKUI, Fasilkom, Pusat Riset, Rumah Sakit, dan Organisasi Profesi. Hasil karya ini diakui dan diterapkan oleh IDI sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pasien covid selama menjalankan isolasi mandiri,” ujarnya.

Menurut Direktur RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dr. Lies Dina Liastuti, aplikasi ini harus menjadi sesuatu yang sustainable atau berkepanjangan dengan manfaat baik untuk pelayanan atau pendidikan.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)