Bersaing dengan 352 Tim Dunia, UI Raih Gold Medal Prizes di iGEM Competition 2021

Jum'at, 26 November 2021 - 07:35 WIB
loading...
Bersaing dengan 352 Tim Dunia, UI Raih Gold Medal Prizes di iGEM Competition 2021
Universitas Indonesia (UI). Foto/Dok/Humas UI
A A A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) mencatat prestasi di ajang International Genetically Engineered Machine Competition (iGEM) 2021 di Paris, Perancis (4-14 November 2021). Sebanyak 14 mahasiswa UI lintas fakultas yang tergabung dalam tim iGEM UI berhasil mempersembahkan Gold Medal Prizes bagi UI.

Ini merupakan Gold Medal keempat yang UI dapatkan dalam penyelenggaraan iGEM setelah keikutsertaannya di ajang tersebut dari tahun 2013. Tahun ini, kompetisi iGEM melibatkan lebih dari 352 tim yang berasal dari seluruh dunia.



iGEM merupakan kompetisi sintetik biologi tahunan yang diadakan oleh iGEM Foundation, sebuah organisasi non-profit internasional yang berpusat di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Sejarah iGEM berawal dari student project yang dilakukan di kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang kemudian dikembangkan hingga akhirnya menjadi kompetisi sintetik biologi terbesar di dunia

Tim UI terdiri dari 9 mahasiswa Fakultas Kedokteran, yaitu Kevin Tjoa, Fransiskus Mikael C., Angelina Clarissa, William Nathaniel, Benedictus Ansel S., M. Afif Naufal, Firda Izzain B., Violine Martalia, Teshalonica Mellyfera.



Selain itu, tim juga terdiri dari mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu Samuel Febrian Wijaya, Gert Antonio Tobing, dan Hans Mahadhika, serta Madelstein Melhan (Fakultas Teknik), dan David Su (Fakultas Kedokteran Gigi).

Tahun ini, Tim UI mengangkat proyek berjudul Helicostrike. Helicostrike merupakan proyek yang berfokus untuk merancang E.coli yang dapat menghancurkan biofilm H.pylori dan membunuhnya.

“Kami membuat desain cara kerja dimana bakteri E.coli kami modifikasi dengan metode biologi sintetik sehingga dapat membunuh bakteri H.pylori pada sistem pencernan manusia yang merupakan salah satu faktor penyebab ulkus peptikum, gastritis kronik dan kanker lambung pada saluran pencernaan,” ujar Ketua Tim Kevin Tjoa melalui siaran pers, Kamis (25/11/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3740 seconds (0.1#10.140)