3 Mahasiswa Unair Rancang Perangkat IoT untuk Distribusi Vaksin Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa prodi Otomasi Sistem Instrumentasi (OSI) Fakultas Vokasi (FV) Unair raih juara 3 pada Olimpiade Vokasi Indonesia (Olivia) 2021 kategori lomba industri bidang piranti cerdas. Tim mencetuskan ide mengenai safety monitoring dan tracking untuk transportasi distribusi vaksin.
Ketua Tim Astrai Next Gen Halid Misfal memaparkan, vaksin Covid-19 menjadi sebuah kebutuhan yang krusial untuk mengatasi pandemi. Ia ingin memastikan proses distribusinya aman melalui perangkat IoT yang dibuatnya bersama tim.
“Jadi kita menciptakan sebuah perangkat IoT untuk monitoring suhu dan kelembapan saat pendistribusian vaksin,” terangnya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Jumat (26/11/2021).
Dalam hal ini, tim menawarkan sensor temperatur suhu pada cold chain Thermo King sehingga bisa terbaca kualitas vaksin selama perjalanan.
Pasalnya, sambung Halid, sifat vaksin Covid-19 sendiri sangat sensitif terhadap suhu udara. Sebagai contoh vaksin Covid-19 dari Pfizer yang harus disimpan dalam suhu -25 sampai -15â—¦C.
Sementara untuk memantau keberadaan vaksin agar tujuannya terarah hingga ke tempat pelaksanaan vaksinasi, Halid dan tim juga menawarkan fitur lain.
“Kami juga menambahkan fitur Tracking GPS untuk pelacakan cold chain (rantai dingin) secara realtime, dan semua bisa dipantau melalui aplikasi android yang telah kami development,” imbuhnya.
Selanjutnya mengenai terbentuknya tim, Halid menyebutkan bahwa mereka sebelumnya memang tergabung dalam satu komunitas bernama Astrai Robotic Team.
Ketua Tim Astrai Next Gen Halid Misfal memaparkan, vaksin Covid-19 menjadi sebuah kebutuhan yang krusial untuk mengatasi pandemi. Ia ingin memastikan proses distribusinya aman melalui perangkat IoT yang dibuatnya bersama tim.
“Jadi kita menciptakan sebuah perangkat IoT untuk monitoring suhu dan kelembapan saat pendistribusian vaksin,” terangnya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Jumat (26/11/2021).
Dalam hal ini, tim menawarkan sensor temperatur suhu pada cold chain Thermo King sehingga bisa terbaca kualitas vaksin selama perjalanan.
Pasalnya, sambung Halid, sifat vaksin Covid-19 sendiri sangat sensitif terhadap suhu udara. Sebagai contoh vaksin Covid-19 dari Pfizer yang harus disimpan dalam suhu -25 sampai -15â—¦C.
Sementara untuk memantau keberadaan vaksin agar tujuannya terarah hingga ke tempat pelaksanaan vaksinasi, Halid dan tim juga menawarkan fitur lain.
“Kami juga menambahkan fitur Tracking GPS untuk pelacakan cold chain (rantai dingin) secara realtime, dan semua bisa dipantau melalui aplikasi android yang telah kami development,” imbuhnya.
Selanjutnya mengenai terbentuknya tim, Halid menyebutkan bahwa mereka sebelumnya memang tergabung dalam satu komunitas bernama Astrai Robotic Team.