UGM: Pendampingan Psikologi Dibutuhkan untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru

Kamis, 09 Desember 2021 - 06:01 WIB
loading...
UGM: Pendampingan Psikologi...
Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bencana erupsi Gunung Semeru menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam bagi ribuan warga yang terdampak dan kini tinggal di lokasi pengungsian. Tidak hanya kehilangan harta benda dan rumah namun juga kehilangan anggota keluarga yang meninggal. Rasa kehilangan tersebut akan menimbulkan trauma psikologis.

Olah karena itu, diperlukan pendampingan psikologi bagi warga terdampak, disamping kepastian ketersediaan bantuan kebutuhan pokok dan lokasi pengungsian yang memadai bagi mereka untuk bisa berkumpul, saling berbagi dan saling mendukung.

Baca juga: IPB University Rebut Juara Umum Abdidaya 2021

“Selain sandang dan pangan, kebutuhan sekarang ini lebih difokuskan pada mereka yang keluarganya masih terpencar untuk memastikan informasi keselamatannya dan posisi keberadaan anggota keluarga, saya kira itu kebutuhan jangka pendek yang harus direspons,”kata Dekan Psikologi UGM Dr. Rahmat Hidayat melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Selasa (7/12).

Bagi korban yang kehilangan tempat tinggal atau rumahnya yang masih tertimbun maka lokasi menjadi tempat pengungsian diharapkan bisa memadai bagi mereka untuk bisa istirahat dan berkumpul.

“Tempat pengungsian sebaiknya yang memadai untuk istirahat, tempat berkumpul keluarga bisa berbagi kesedihan dan saling mendukung. Sehingga memberikan waktu untuk mereka mengkonsolidasi diri,” paparnya.

Baca juga: Ini 17 Jurusan Teknik dengan Prospek Kerja Menjanjikan

Menurut Rahmat, warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru dan sudah kehilangan harta, kerabat dan anggota keluarga dalam masa darurat sekarang ini menghadapi situasi yang berat karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang berbeda dengan situasi normal sebelumnya.

Meski demikian, trauma psikologi yang dialami warga akan berdampak dalam jangka panjang karena bencana erupsi merupakan tipe bencana dengan kejadian tiba-tiba yang menimbulkan dampak yang juga mendadak.

“Rasa kehilangan ini akan menimbulkan tingkat stres sendiri dan menimbulkan beban psikologis. Seperti pengalaman korban saat menyelamatkan diri dari awan panas, mendengar suara atau terpapar awan panas akan menimbulkan dampak psikologis tersendiri,” katanya.

Bagi orang dewasa, kemampuan penyesuaian diri dan mampu menerima rasa kehilangan meski butuh waktu yang lama adalah sebuah kondisi reaksi yang wajar. Namun, yang perlu dilakukan adalah memberikan tempat yang memadai bagi mereka agar berkonsolidasi satu sama lain.

“Kita harus memberikan dukungan dan kehadiran dalam banyak hal terutama soal kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda, kebutuhan pangan, papan dan kebutuhan kecil yang tidak terpikirkan oleh kita,” jelasnya.

Sedangkan untuk anak-anak, menurut Rahmat, sebaiknya diberikan tempat bagi mereka agar bisa beraktifitas dan bermain. Sebab, anak-anak belum sepenuhnya memahami terhadap kondisi yang dihadapi, namun harus menjalani kehidupan yang berubah dalam waktu cepat. ”Posisi kita adalah mendukung dan memberikan dukungan dengan kebutuhan pokok jangka pendek yang diberikan,”pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Alasan Mulyono Tinggalkan...
Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini
Riwayat Pendidikan Mulyono,...
Riwayat Pendidikan Mulyono, Tinggalkan UGM Hingga Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Militer
Kisah Dewi Agustiningsih,...
Kisah Dewi Agustiningsih, Anak Sopir Lulusan SMP Jadi Doktor Termuda UGM dan Jabat Dosen ITB
PIS Buka Beasiswa Crewing...
PIS Buka Beasiswa Crewing Talent Scouting, Lulus Dikontrak Jadi Pelaut di Kapal Pertamina
Siti Fadila, Wisudawan...
Siti Fadila, Wisudawan Termuda UGM yang Raih Gelar Magister di Usia 22 Tahun
Ini Jalur Masuk UGM...
Ini Jalur Masuk UGM untuk Calon Mahasiswa Tidak Mampu, Cek Jadwal Pendaftarannya
Kisah Mulyono Tinggalkan...
Kisah Mulyono Tinggalkan UGM karena Lihat Taruna Gagah Pakai Seragam Tentara
Jokowi Tunjukkan Ijazah...
Jokowi Tunjukkan Ijazah SD hingga UGM ke Penyelidik Polda Metro Jaya
Profil Kasmudjo, Dosen...
Profil Kasmudjo, Dosen Pembimbing Akademik Jokowi di UGM
Rekomendasi
Respons Kondisi Ekonomi...
Respons Kondisi Ekonomi RI Terkini, Luhut Sebut Wajar Melambat di Masa Transisi
Pasca Lawan Jepang,...
Pasca Lawan Jepang, Timnas Futsal Putri Indonesia Fokus 2 Laga Berikutnya
Waspada Perlambatan,...
Waspada Perlambatan, S&P Global Ratings Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6% di 2025
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal 2025: Timnas Futsal Putri Indonesia Takluk dari Jepang 
Aturan Penjualan dan...
Aturan Penjualan dan Kemasan Rokok dalam PP 28/2024 Bikin Petani Tembakau Was-was
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Berita Terkini
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Jadwal Terbaru SPMB...
Jadwal Terbaru SPMB Jatim 2025 SMA & SMK Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
KJP Plus Tahap 1 2025...
KJP Plus Tahap 1 2025 Cair, Apa Saja Barang yang Bisa Dibelanjakan?
Infografis
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Berhasil Difilmkan untuk Pertama Kalinya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved