Ini Kiat Lolos Beasiswa Luar Negeri Lewat Jalur Riset

Senin, 20 Desember 2021 - 12:01 WIB
loading...
Ini Kiat Lolos Beasiswa Luar Negeri Lewat Jalur Riset
Dandi Alvayed (kiri) alumni Universitas Pertamina memperoleh beasiswa penuh magister di King Fahd University of Petroleum & Minerals, Arab Saudi. Foto/Dok/Humas UP
A A A
JAKARTA - Berkuliah di luar negeri , masih menjadi tujuan bagi sebagian besar pelajar Indonesia. Selain berpotensi menjadikan diri lebih adaptif dan fleksibel, diakui sejumlah pelajar, pengalaman berkuliah di luar negeri juga dianggap mampu memberikan networking yang luas.

Dalam survei 2021 oleh Litbang MNC Portal Indonesia (MPI), disebut 80 persen mahasiswa bermimpi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Setidaknya 76 persen menyatakan bahwa dengan belajar di luar negeri, mereka berharap memiliki cara pandang yang berbeda dan semangat belajar yang lebih tinggi. Pasalnya, semangat kompetitif ini sangat mereka butuhkan untuk bersaing di bursa kerja era pasar bebas.



Dandi Alvayed, alumni Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina Angkatan 2017, adalah satu dari sekian banyak alumni Universitas Pertamina yang berhasil meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Dandi berkesempatan melanjutkan pendidikan magister di kampus kenamaan King Fahd University of Petroleum & Minerals, Arab Saudi, dengan skema beasiswa penuh.

Berbeda dengan rekan-rekannya yang memperoleh beasiswa mancanegara melalui skema seleksi, Dandi mendapatkan beasiswa di kampus nomor satu di Arab Saudi tersebut dengan bantuan publikasi penelitian. Yuk simak tips dari Dandi untuk bisa meraih beasiswa mancanegara berikut ini.

1. Fokuskan Keahlian pada Satu Bidang yang Diminati
Selama menempuh pendidikan di Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, selain pembelajaran di kelas, Dandi juga berkesempatan untuk mendapat kuliah pakar dari para ekspertis di bidang industri. “Seringnya kami melakukan kunjungan industri serta kuliah lapangan, juga sangat membantu saya untuk memahami isu-isu riil yang sedang berkembang di industri energi saat ini. Apa tantangan dan peluangnya. Sampai kemudian saya merasa tertarik dengan isu Inorganic Scale (endapan anorganik) yang kemudian saya pilih sebagai bidang keahlian saya,” terang Dandi.



Dengan bantuan kampus, Dandi juga pernah melakukan magang industri di PT Pertamina Hulu Energi Tuban sebagai Junior Drilling and Production Engineer. “Pengalaman magang ini memberikan begitu banyak insight kepada saya. Terutama terkait dengan tantangan pengeboran migas untuk mencapai kemandirian energi nasional,” ujar Dandi

2. Rajin Menulis dan Mempublikasikan Tulisan Ilmiah
Ketertarikannya pada isu Inorganic Scale, membuat Dandi tergerak untuk mempresentasikan tulisan ilmiahnya di ajang International Symposium of Indonesian Chemical Engineering. “Salah satu penyebab rendahnya tingkat produksi sumur minyak di Indonesia, disinyalir karena adanya akumulasi endapan anorganik dekat lubang sumur. Endapan anorganik ini kemudian menghambat aliran minyak di sekitar lubang sumur. Saya sangat tertarik untuk memberikan alternatif solusi bagi permasalahan tersebut,” tutur Dandi.

Keberaniannya untuk mempublikasikan riset di level internasional, diakui Dandi, muncul saat ia mulai menjuarai berbagai ajang riset di level universitas. “Di Universitas Pertamina, ada banyak kompetisi riset diselenggarakan yang terbuka untuk umum. Beberapa kompetisi seperti Petroleum Integrated Competition (Completion) yang digagas oleh Program Studi Teknik Perminyakan misalnya, mengundang peserta dari kampus dalam dan luar negeri. Sehingga, persaingannya terasa seperti kompetisi yang dilaksanakan oleh organisasi profesional,” pungkas Dandi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)