Mengenal Lembaga Pemeringkatan Perguruan Tinggi Terbaik, Nomor 1 dari Indonesia

Jum'at, 31 Desember 2021 - 11:01 WIB
loading...
Mengenal Lembaga Pemeringkatan Perguruan Tinggi Terbaik, Nomor 1 dari Indonesia
THE merupakan lembaga yang menyediakan data kinerja perguruan tinggi terbaik sejak 2004. THE membuat ranking perguruan tinggi dengan skala internasional secara berkala. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Memilih universitasterbaik memang bukan perkara yang mudah. Kamu harus memiliki pengetahuan mengenai kualitas kampus yang akan kamu pilih, baik dari segi akreditasi maupun dari ranking perguruan tinggi.

Nah, buat kamu yang masih bingung mau mendaftar ke kampus mana, kamu bisa mengecek akreditasi dan ranking perguruan tinggi yang masuk daftar pilihan kamu melalui beberapa lembaga kredibel yang melakukan pemeringkatan perguruan tinggi.



Berikut adalah beberapa lembaga kredibel yang melakukan pemeringkatan perguruan tinggi yang bisa kamu jadikan acuan dalam memilih perguruan tinggi terbaik:

1. Ditjen Dikti Kemendikbudristek
Ditjen Dikti Kemendikbudristek merupakan lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga dapat menentukan standar kualitas pendidikan tinggi nasional. Ditjen Dikti Kemendikbud memiliki empat aspek penilaian untuk menetapkan ranking perguruan tinggi nasional. Empat aspek tersebut adalah sebagai berikut:

a. Input, aspek yang berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia dan mahasiswa sebuah perguruan tinggi. Dalam aspek ini, Ditjen Dikti melakukan penilaian berdasarkan persentase dosen dengan jabatan lektor kepala dan guru besar, persentase dosen berpendidikan S-3, rasio jumlah dosen dengan jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi di industri selama minimum enam bulan.

b. Proses, aspek yang berkaitan dengan kualitas perguruan tinggi berdasarkan pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (akreditasi). Dalam aspek ini, Ditjen Dikti melakukan penilaian berdasarkan akreditasi program studi (prodi) sebuah perguruan tinggi, kerja sama perguruan tinggi terkait, pembelajaran daring perguruan tinggi terkait, kelengkapan laporan perguruan tinggi terkait di pangkalan data pendidikan tinggi (PDDikti), jumlah prodi di perguruan tinggi terkait yang sudah melaksanakan program Merdeka Belajar, jumlah mahasiswa perguruan tinggi terkait yang mengikuti program Merdeka Belajar, dan jumlah prodi perguruan tinggi terkait yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan Non-Governmental Organization (NGO).

c. Output, aspek yang menitikberatkan kepada capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh sebuah perguruan tinggi. Dalam aspek ini, Ditjen Dikti menilai sebuah perguruan tinggi berdasarkan jumlah artikel terindeks setiap dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, dan jumlah prodi yang sudah memperoleh akreditasi atau sertifikasi internasional.

d. Outcome, aspek yang menitikberatkan kepada capaian kinerja jangka panjang sebuah perguruan tinggi. Dalam aspek ini, Ditjen Dikti menilai sebuah perguruan tinggi berdasarkan kinerja inovasi, jumlah paten setiap dosen, jumlah sitasi setiap dosen, kinerja pengabdian masyarakat, dan persentase lulusan perguruan tinggi terkait yang sudah mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu enam bulan.

2. Times Higher Education (THE)
Times Higher Education (THE) merupakan salah satu lembaga yang menyediakan data kinerja perguruan tinggi terbaik sejak tahun 2004. THE membuat ranking perguruan tinggi dengan skala internasional secara berkala.

THE melakukan pemeringkatan berdasarkan tiga bidang utama kegiatan universitas, yaitu penelitian, dampak, dan pengajaran perguruan tinggi terkait. THE menggunakan13 indikator yang memberikan gambaran mengenai kinerja perguruan tinggi ke dalam empat kelompok, yaitu:

1. Pendidikan pengajaran, yang mencakup kualitas pengajaran, lingkungan belajar, dan kesiapan kerja lulusan suatu perguruan tinggi.
2. Penelitian, yang mencakup volume penelitian, pendapatan hasil penelitian dari industri, dan reputasi sitasi.
3. Pandangan internasional terhadap staf, mahasiswa, dan dosen.
4. Transfer pengetahuan dan teknologi.

3. Webometrics
Webometrics merupakan salah satu lembaga yang membuat ranking perguruan tinggi dengan skala internasional melalui volume dan konten web serta sitasi publikasi perguruan tinggi. Sistem pemeringkatan Webometrics ini seringkali disebut sebagai pemeringkatan web perguruan tinggi (Ranking Web of University).

Dalam melakukan penilaian dan menentukan ranking sebuah perguruan tinggi, Webometrics menggunakan empat indikator utama, yaitu:
1. Presence, yang dinilai berdasarkan laman web dan laman dinamik perguruan tinggi terkait, yang tertangkap oleh mesin pencarian Google.
2. Impact, yang dinilai berdasarkan jumlah tautan eksternal (backlink) yang diterima domain web perguruan tinggi (inlinks), yang tertangkap oleh mesin pencarian Google.
3. Openness, yang dinilai berdasarkan jumlah file dokumen daring dalam domain website perguruan tinggi yang tertangkap oleh mesin pencarian Google.
4. Excellence, yang dinilai berdasarkan jumlah paper ilmiah yang dipublikasikan dan terindeks di Google Scholar dan Scimago Institution Ranking.

4. QS World University Ranking (QS WUR)
QS World University Ranking (QS WUR) melakukan penilaian perguruan tinggi terbaik berdasarkan sitasi, produktivitas, dampak penelitian, dan hasil survei global yang dilakukan kepada para pengguna, lulusan, dan kalangan akademisi.

Penentuan ranking perguruan tinggi dalam QS WUR dilakukan dengan total skor dari indikator dan pembobot masing-masing indikator tersebut. Berikut adalah indikator dan pembobot dalam perankingan QS WUR:

1. Reputasi akademik, yang dinilai berdasarkan opini sekitar 100 ribu ahli atau akademisi. Reputasi akademik ini memiliki bobot nilai 40%.
2. Reputasi lulusan perguruan tinggi di dunia kerja, yang diambil dari sekitar 50 ribu responden. Penilaian ini mencakup kriteria kompetensi, inovasi, dan efektivitas kerja lulusan perguruan tinggi terkait. Reputasi lulusan perguruan tinggi di dunia kerja ini memiliki bobot nilai 10%.
3. Rasio dosen dan mahasiswa, yang diperoleh dengan membandingkan jumlah pengajar dengan mahasiswa untuk melihat efektivitas perkuliahan perguruan tinggi terkait. Rasio dosen dan mahasiswa ini memiliki bobot nilai 20%.
4. Sitasi setiap dosen, yang dilakukan untuk melihat gambaran kuantitas dan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan perguruan tinggi terkait. Sitasi setiap dosen ini memiliki bobot nilai 20%.
5. Rasio dosen internasional, yang memiliki bobot nilai 5%.
Itulah 4 lembaga kredibel dapat kamu gunakan dalam memilih perguruan tinggi terbaik.

(Penulis: Salman Hakim Darwadi)
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)