Sederet Inovasi yang Lahir dari Perguruan Tinggi

Senin, 10 Januari 2022 - 15:11 WIB
loading...
Sederet Inovasi yang Lahir dari Perguruan Tinggi
Motor listrik buatan mahasiswa Universitas Budi Luhur. Foto/Dok/Kemendikbudristek
A A A
JAKARTA - Perguruan tinggi semakin banyak melahirkan inovasi-inovasi yang berguna di tengah masyarakat. Tidak hanya di bidang kesehatan namun juga di bidang teknologi hingga pangan. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki SDM yang mumpuni untuk menciptakan karya bernilai tinggi.

Di awal pandemi misalnya, perguruan tinggi pun bergerak untuk mencari solusi. Universitas Gadjah Mada ( UGM ) contohnya, mereka membuat GeNose untuk mendeteksi virus Covid-19 melalui hembusan nafas. Atau Universitas Padjajaran (Unpad) yang melahirkan rapid test antigen CePAD.



Inovasi dari kampus pun semakin berkembang seiring adanya dukungan dari pemerintah maupun swasta. Sementara itu, pada 5-6 Januari 2022, Ditjen Diktiristek menggelar pameran inovasi perguruan tinggi di gedung D Kemendikbudristek.

Pameran ini diikuti oleh tujuh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gunadarma, Binus University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Budi Luhur serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).



Masing-masing kampus membawa produk inovasi yang sudah berhasil dikembangkan dan dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat. Bahkan beberapa di antaranya telah mendapat penghargaan. Berikut deretan inovasi dari kampus yang dipamerkan.

1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
ITS memamerkan produk unggulan mereka berupa Immersive ITS dan Robot Medical Assistant ITS (RAISA). Immersive ITS adalah suatu fasilitas di mana mahasiswa dan dosen dapat melaksanakan perkuliahan secara online melalui suatu ruang kelas virtual.

Sedangkan RAISA merupakan medical assistant untuk membantu tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit merawat pasien, terutama pasien Covid-19. Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, RAISA menjembatani komunikasi antara dokter dan pasien di rumah sakit dari jarak yang jauh. Hingga saat ini, RAISA sudah dihilirisasi dan digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia dan juga Wisma Atlet Jakarta.

2. Binus University
Inovasi berupa robot lainnya juga dibawa oleh Binus University dengan karya NAYAKALARA. Ini merupakan inovasi berbentuk robot yang bisa digunakan sebagai food delivery, monitoring robot, dan disinfectant robot. Sampai saat ini robot-robot karya mahasiswa Binus tersebut sudah diproduksi hingga 20 buah dan sudah didonasikan ke 9 Rumah Sakit yang membutuhkan.

3. Universitas Gunadarma
Robot Vio Smart Robot UVC, Follow Me Smart Cart, dan Telemedicine Robot dari Universitas Gunadarma pun tak kalah menarik. Ketiga jenis robot tersebut mampu memberikan bantuan yang berbeda bagi penggunanya. Robot Vio Smart Robot UVC digunakan sebagai pembunuh kuman dan virus dengan cara memancarkan sinar UVC ke beberapa titik.

Follow Me Smart Cart berfungsi sebagai keranjang belanja otomatis yang akan mengikuti gerakan penggunanya sehingga tidak kontak langsung dengan benda tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Sedangkan Telemedicine Robot merupakan virtually interactive meeting robot antara dokter atau nakes guna mempersingkat waktu dan jarak.

4. Universitas Indonesia (UI)
Inovasi lain yang lahir untuk penanganan Covid-19 yaitu Flocked Swab dari UI. Karya ini merupakan inovasi swab stick untuk mengambil sampel dengan melakukan teknis tes usap Covid-19 pada jalur nasofaring. Selain itu, Covent-20 sebagai ventilator untuk memberikan bantuan pernapasan secara mekanis kepada pasien untuk mempertahankan oksigenasi.

5. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Selanjutnya, UGM membawa produk-produk inovasi di bidang kategori kesehatan, yakni beragam obat herbal yang beberapa di antaranya sudah memiliki izin dan sudah beredar luas di rumah sakit. Selain itu, UGM juga memiliki beberapa inovasi lain seperti M-Treat, Ventilator ICU, dan Gemouth Aerosol Sution.

6. IPB University
Sementara di bidang pertanian dan pangan, IPB berhasil mengembangkan karya One Village One CEO (OVOC) yakni pengembangan sumber daya manusia di beberapa titik desa yang nantinya akan langsung didanai oleh IPB dalam mengembangkan inovasi.

Produk yang sudah berhasil dibuat pun beragam mulai dari produk makanan seperti permen jahe, manisan jahe, sirup buah arbei, abon ikan dan juga keripik. Selain itu, terdapat produk pertanian seperti pupuk organik dan tanaman hias.

7. Universitas Budi Luhur
Terakhir, Motor Listrik BL-SEV01 dari Universitas Budi Luhur. Motor listrik buatan mahasiswa Universitas Budi Luhur tersebut merupakan kendaraan roda dua yang memanfaatkan tenaga baterai sebagai daya utamanya. Jika baterai sudah habis dapat diisi ulang dengan memanfaatkan listrik yang ada di rumah masing-masing pengguna.

Selain itu juga sudah berhasil diuji coba dengan didatangkan langsung ke sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Koordinator Substansi Umum, Kerja Sama, dan Humas Sekretariat Ditjen Diktiristek Yayat Hendayana menyampaikan, kegiatan pameran tersebut diselenggarakan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa perguruan tinggi Indonesia mampu menciptakan produk inovasi.



Terutama inovasi di bidang kesehatan untuk membantu mengatasi permasalahan yang diakibatkan pandemi virus Corona, dan produk teknik yang lahir untuk mendukung program pemerintah yaitu Bangga Buatan Indonesia.

“Kegiatan pameran terbatas ini ditujukan untuk masyarakat terkait inovasi yang dihadirkan oleh perguruan tinggi. Pameran kali ini sudah didukung oleh beberapa perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Selain itu, kami juga turut mengundang sivitas akademika di sekitar Jabodetabek yang sudah hadir bersama kita saat ini,” ujarnya melalui siaran pers.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)