Kisah Robert John Pope, Wisudawan Asal Australia yang Pelajari Islam di UMM

Jum'at, 21 Januari 2022 - 10:06 WIB
loading...
Kisah Robert John Pope, Wisudawan Asal Australia yang Pelajari Islam di UMM
Dr. Robert John Pope, M.Pd.I., wisudawan ke-102 UMM yang berhasil menyelesaikan studi doktoral di bidang Pendidikan Agama Islam. Foto/Dok/Humas UMM
A A A
JAKARTA - Ada wajah warga asing yang menghiasi wisuda ke-102 Univesitas Muhammadiyah Malang ( UMM ). Ia adalah Dr. Robert John Pope, M.Pd.I. yang berhasil menyelesaikan studi doktoral di bidang Pendidikan Agama Islam. Sebelumnya, Robert juga telah menyelesaikan pendidikan magister agama Islam-nya di kampus yang sama, yakni Kampus Putih.

Robert yang merupakan warga Renmark, Australia juga berkesempatan memberikan sambutan mewakili para wisudawan yang hadir. Ia menjelaskan berbagai hal yang didapat semenjak ia berkuliah di Kampus Putih. Tidak sekadar ilmu saja, tapi juga perspektif dan pengalaman unik selama menimba ilmu di Malang.



Dalam kesempatan wisuda Kamis (20/1) tersebut, Robert menyampaikan bahwa Kampus Putih telah memberikannya perspektif baru lewat program Pendidikan Agama Islam yang telah ia selesaikan. Adalah sebuah hal unik ketika seorang bule boleh dan bisa belajar Islam di universitas Islam. Menurutnya, ada dua hal yang ia pelajari dari UMM. Pertama, yakni mengenai perbedaan yang dianggap sebagai sesuatu yang positif. Setiap orang seyogyanya bisa memahami dan mengerti perbedaan dengan baik, bukan malah saling menyalahkan.

Ia bahkan menyebutkan salah satu ayat dalam surat al-Hujurat yang menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia itu dengan banyak suku dan bangsa. Tidak lain tidak bukan untuk saling mengenal dan memahami. “Bukan saling menuduh apalagi mencurigai. Perbedaan menurut saya adalah sebuah keniscayaan yang harus dimengerti bersama. Saling bahu membahu dalam kebaikan sehingga mampu menjadi manusia seutuhnya,” tegas Robert.



Kedua, ia menyebut bahwa Kampus Putih telah mengajarkan untuk tidak takut berpikir kritis. Tidak boleh berhenti pada pemikiran yang stagnan tapi harus bergerak ke pemikiran yang dinamis. Dengan begitu, manusia dapat menghasilkan banyak inovasi dan manfaat bagi sesama. Ia juga mengajak para wisudawan yang hadir untuk menjadi seorang global citizen. Yakni pribadi yang berani untuk berinteraksi dengan orang-orang berbeda. Tidak terbatas hanya dengan mereka yang memiliki kultur, agama dan bangsa yang sama.

“Sekali lagi, selamat telah menyelesaikan salah satu bagian perjalanan akademis kita. Ini adalah satu dari beragam perjalanan akademis yang akan kita tempuh. Semoga sukses dan menjadi orang yang bermanfaat bagi semua,” ungkapnya mengakhiri.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)