Ini Keuntungan Studi Lanjut di Amerika dengan Beasiswa LPDP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat menjadi salah satu destinasi yang paling banyak dituju mahasiswa internasional termasuk Indonesia. Adanya program beasiswa salah satunya beasiswa LPDP menjadi pintu masuk untuk kuliah di negara adidaya tersebut.
Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan webinar series bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Unair USA.
Webinar yang dilakukan melalui Zoom Meeting tersebut menghadirkan Tubagus Rifaiz lulus dari Cornell University, dan Rifqi Luthfan lulusan Columbia University. Hadir pula Syarifatul Umam lulusan Maryland University.
Tubagus Rifaiz yang merupakan alumni Unair 2009 menjelaskan mengenai LPDP itu sendiri. LPDP, lanjutnya, dikeluarkan Kementerian Keuangan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan S2, S3, dan riset di luar negeri dengan tujuan untuk membangun tenaga ahli yang akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
Tubagus juga menyatakan, para pelajar di Amerika Serikat dengan beasiswa LPDP nantinya akan memiliki LPDP Network. Di sana, lanjut Tubagus, nantinya pelajar akan saling berbagi dan tukar pengalaman.
Baca: Jangan Lupa! Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022 Dibuka Besok
Tubagus juga menjelaskan, pelajar di Amerika dengan beasiswa LPDP akan memiliki visa F-1. Visa ini dapat mendukung untuk melamar di perusahaan di Amerika dan bisa diperpanjang untuk bekerja.
Selain itu, terang Tubagus, keuntungan belajar di Amerika Serikat tidak hanya dari sisi pendidikan namun juga dari sisi pengalaman kerja yang akan didapatkan.
“Setelah kita belajar di US, misalnya aku belajar dua tahun, setelah lulus kita bisa langsung apply kerja di Amerika dan dapat tunjangan satu tahun kerja di Amerika,” katanya melansir laman Unair di unair.ac.id, Kamis (24/2/2022).
“Misalnya jurusanku STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics, Red) bisa punya tambahan dua tahun kerja di Amerika, jadi tanpa harus membuat visa baru total 3 tahun tunjangan visa kerja di Amerika,” lanjutnya.
Sementara lulusan Columbia University Rifqi Luthfan menyampaikan berbagai keuntungan ketika melanjutkan studi di Amerika. Keuntungan itu antara lain banyaknya program yang ditawarkan dan sudah memiliki reputasi internasional, pengalaman belajar yang fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-masing pelajar.
Baca juga: Quipper-Untar Ajak Ratusan Siswa Kembangkan Potensi Diri
Selain itu, Rifqi menyebut, belajar di Amerika akan dapat merasakan fasilitas teknologi yang terbaru. Hal ini dikarenakan banyak teknologi terbaru yang muncul pertama kali di Amerika.
“Banyak peluang buat bisa kerja, selain itu waktu balik ke Indonesia bisa open doors, maksudnya kita sudah punya label kuliah di US itu bisa membuka peluang dan berkarir di banyak tempat. Di US jaringan alumninya kuat, dan pengalaman internasional yang bagus untuk CV,” jelasnya.
Selanjutnya Rifqi menjelaskan tips memilih kampus. Hal paling penting sebelum memilih kampus adalah harus tahu apa yang ingin dipelajari. Di Amerika terdapat dua jenis gelar yaitu akademik seperti MS, MA, dan PhD, dan gelar profesional seperti MBA, LLM, MEng, MSW, dan sebagainya.
Di Amerika, lanjutnya, banyak pilihan program studi untuk mendapatkan ilmu dan gelar sesuai dengan bakat. “Banyak pilihan kampus, pertama kita harus tahu lingkungan kampus yang akan kita pilih, apakah di kota besar atau kecil, iklimnya, kampus yang fokus atau yang lebih umum perspektifnya,” tuturnya.
Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan webinar series bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Unair USA.
Webinar yang dilakukan melalui Zoom Meeting tersebut menghadirkan Tubagus Rifaiz lulus dari Cornell University, dan Rifqi Luthfan lulusan Columbia University. Hadir pula Syarifatul Umam lulusan Maryland University.
Tubagus Rifaiz yang merupakan alumni Unair 2009 menjelaskan mengenai LPDP itu sendiri. LPDP, lanjutnya, dikeluarkan Kementerian Keuangan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan S2, S3, dan riset di luar negeri dengan tujuan untuk membangun tenaga ahli yang akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
Tubagus juga menyatakan, para pelajar di Amerika Serikat dengan beasiswa LPDP nantinya akan memiliki LPDP Network. Di sana, lanjut Tubagus, nantinya pelajar akan saling berbagi dan tukar pengalaman.
Baca: Jangan Lupa! Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022 Dibuka Besok
Tubagus juga menjelaskan, pelajar di Amerika dengan beasiswa LPDP akan memiliki visa F-1. Visa ini dapat mendukung untuk melamar di perusahaan di Amerika dan bisa diperpanjang untuk bekerja.
Selain itu, terang Tubagus, keuntungan belajar di Amerika Serikat tidak hanya dari sisi pendidikan namun juga dari sisi pengalaman kerja yang akan didapatkan.
“Setelah kita belajar di US, misalnya aku belajar dua tahun, setelah lulus kita bisa langsung apply kerja di Amerika dan dapat tunjangan satu tahun kerja di Amerika,” katanya melansir laman Unair di unair.ac.id, Kamis (24/2/2022).
“Misalnya jurusanku STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics, Red) bisa punya tambahan dua tahun kerja di Amerika, jadi tanpa harus membuat visa baru total 3 tahun tunjangan visa kerja di Amerika,” lanjutnya.
Sementara lulusan Columbia University Rifqi Luthfan menyampaikan berbagai keuntungan ketika melanjutkan studi di Amerika. Keuntungan itu antara lain banyaknya program yang ditawarkan dan sudah memiliki reputasi internasional, pengalaman belajar yang fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-masing pelajar.
Baca juga: Quipper-Untar Ajak Ratusan Siswa Kembangkan Potensi Diri
Selain itu, Rifqi menyebut, belajar di Amerika akan dapat merasakan fasilitas teknologi yang terbaru. Hal ini dikarenakan banyak teknologi terbaru yang muncul pertama kali di Amerika.
“Banyak peluang buat bisa kerja, selain itu waktu balik ke Indonesia bisa open doors, maksudnya kita sudah punya label kuliah di US itu bisa membuka peluang dan berkarir di banyak tempat. Di US jaringan alumninya kuat, dan pengalaman internasional yang bagus untuk CV,” jelasnya.
Selanjutnya Rifqi menjelaskan tips memilih kampus. Hal paling penting sebelum memilih kampus adalah harus tahu apa yang ingin dipelajari. Di Amerika terdapat dua jenis gelar yaitu akademik seperti MS, MA, dan PhD, dan gelar profesional seperti MBA, LLM, MEng, MSW, dan sebagainya.
Di Amerika, lanjutnya, banyak pilihan program studi untuk mendapatkan ilmu dan gelar sesuai dengan bakat. “Banyak pilihan kampus, pertama kita harus tahu lingkungan kampus yang akan kita pilih, apakah di kota besar atau kecil, iklimnya, kampus yang fokus atau yang lebih umum perspektifnya,” tuturnya.
(nz)