Doni Monardo: Orang Tua Dibenarkan untuk Tak Izinkan Anaknya ke Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim sejak awal sebelum diputuskannya kekarantinaan kesehatan. Dia mengatakan Nadiem Makarim mendapatkan beberapa masukan dari orang tua murid saat itu.
"Dan waktu itu anak-anak masih sekolah," ujar Doni Monardo dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR melalui virtual, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: JPPI Sebut Langkah Pemerintah Membuka Sekolah Kebijakan Galau)
Doni Monardo mengungkapkan karena kerja sama dan koordinasi yang baik maka Nadiem Makarim beberapa bulan lalu memutuskan untuk belajar dari rumah masing-masing murid. Keputusan Nadiem Makarim saat itu merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Belajar dari rumah menjadi bagian yang diprioritaskan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.
Doni Monardo menjelaskan baru-baru ini Nadiem Makarim memutuskan untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah wilayah zona hijau atau aman dari penyebaran COVID-19.
"Dari jumlah siswa yang ikut atau terdaftar, maka peserta didik ini hanya 6 persen dari seluruh anak murid di Indonesia, jadi sangat kecil. Dan ini pun para orang tua murid dibenarkan untuk tidak mengizinkan anaknya bila keberatan untuk mengikuti cara belajar tatap muka," jelas mantan Danrem 061/Surya Kencana ini. (Baca juga: Rapid Test di Panti Jompo di Rembang Hasilnya Mengejutkan, 6 Orang Reaktif Covid-19)
Sedangkan tahun ajaran baru, kata Doni Monardo, tetap dimulai pada bulan Juli yang akan datang. "Jadi, langkah-langkah yang telah dikeluarkan Kemendikbud adalah sebuah langkah yang sangat tepat, yang juga sesuai arahan presiden, pendidikan harus hati-hati. Kemudian juga kegiatan ini hanya bisa dimulai untuk pendidikan menengah atas, sedangkan sekolah dasar dan pendidikan yang lebih rendah belum bisa dimulai, menunggu waktu yang tepat," pungkasnya.
"Dan waktu itu anak-anak masih sekolah," ujar Doni Monardo dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR melalui virtual, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: JPPI Sebut Langkah Pemerintah Membuka Sekolah Kebijakan Galau)
Doni Monardo mengungkapkan karena kerja sama dan koordinasi yang baik maka Nadiem Makarim beberapa bulan lalu memutuskan untuk belajar dari rumah masing-masing murid. Keputusan Nadiem Makarim saat itu merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Belajar dari rumah menjadi bagian yang diprioritaskan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.
Doni Monardo menjelaskan baru-baru ini Nadiem Makarim memutuskan untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah wilayah zona hijau atau aman dari penyebaran COVID-19.
"Dari jumlah siswa yang ikut atau terdaftar, maka peserta didik ini hanya 6 persen dari seluruh anak murid di Indonesia, jadi sangat kecil. Dan ini pun para orang tua murid dibenarkan untuk tidak mengizinkan anaknya bila keberatan untuk mengikuti cara belajar tatap muka," jelas mantan Danrem 061/Surya Kencana ini. (Baca juga: Rapid Test di Panti Jompo di Rembang Hasilnya Mengejutkan, 6 Orang Reaktif Covid-19)
Sedangkan tahun ajaran baru, kata Doni Monardo, tetap dimulai pada bulan Juli yang akan datang. "Jadi, langkah-langkah yang telah dikeluarkan Kemendikbud adalah sebuah langkah yang sangat tepat, yang juga sesuai arahan presiden, pendidikan harus hati-hati. Kemudian juga kegiatan ini hanya bisa dimulai untuk pendidikan menengah atas, sedangkan sekolah dasar dan pendidikan yang lebih rendah belum bisa dimulai, menunggu waktu yang tepat," pungkasnya.
(kri)