Tak Ambil Jurusan Usai Lolos SNMPTN 2022, LTMPT Pastikan Sanksi Tegas untuk Sekolah
loading...
Ketua LTMPT Mochamad Ashari saat konferensi pers pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 di Kemendikbudristek. Foto/SINDOnews/Bachtiar Rojab
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT ) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada pukul 15.00 sore tadi. Para peserta, sudah dapat mengecek pengumuman tersebut di laman utama atau laman masing-masing perguruan tinggi.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari mengingatkan, peserta yang telah lolos SNMPTN agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diterima. Karena, hal tersebut akan berdampak pada sekolah.
"Ada kemungkinan Perguruan tinggi menerapkan sanksi. Ini keketatan tinggi, bahkan ada 1% sudah diterima tidak dimasukan," ujar Ashari dalam jumpa pers, Selasa (28/3/2022).
Menurut Ashari, dengan jumlah mahasiswa baru yang tidak mengambil kursinya di PTN, hal tersebut akan membuat pihak kampus kewalahan karena harus mencari pengganti serta mendata kembali siapa yang tidak mengambil kursi tersebut.
"Ini menjadi repot karena harus mencari, itu akan mengganggu. Selain dia ada kerugian tidak bisa ikut UTBK, kemudian perguruan tinggi juga repot mengisi yang kosong," ucapnya.
Lanjutnya, hal tersebut membuat perguruan tinggi tidak segan-segan memberi sanksi kepada pihak sekolah. "Sehingga ada perguruan tinggi yang ada sanksi, tapi itu kebijakan masing-masing perguruan tinggi," jelasnya.
Kendati demikian, Ashari menegaskan bahwa sejatinya, kewenangan sanksi tersebut bukan berasal dari pihak LTMPT. "Kalaupun ada sanksi, itu bukan kebijakan dari LTMPT," tegasnya.
Seperti diketahui, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyebut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 mencapai 612.049 pendaftar dari berbagai sekolah di Indonesia.
Ketua II LTMPT Eduart Wolok mengatakan, dari total keseluruhan pendaftar yang berjumlah 612.049 tersebut, terdapat 120.643 mahasiswa baru yang diterima di 125 Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Meski demikan, Eduart berharap, dengan 80% peserta yang tidak diterima, hal tersebut tidak menjadikan calon mahasiswa yang ingin meraih kampus impiannya tidak patah semangat karena masih ada jalur-jalur lain.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari mengingatkan, peserta yang telah lolos SNMPTN agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diterima. Karena, hal tersebut akan berdampak pada sekolah.
"Ada kemungkinan Perguruan tinggi menerapkan sanksi. Ini keketatan tinggi, bahkan ada 1% sudah diterima tidak dimasukan," ujar Ashari dalam jumpa pers, Selasa (28/3/2022).
Menurut Ashari, dengan jumlah mahasiswa baru yang tidak mengambil kursinya di PTN, hal tersebut akan membuat pihak kampus kewalahan karena harus mencari pengganti serta mendata kembali siapa yang tidak mengambil kursi tersebut.
"Ini menjadi repot karena harus mencari, itu akan mengganggu. Selain dia ada kerugian tidak bisa ikut UTBK, kemudian perguruan tinggi juga repot mengisi yang kosong," ucapnya.
Lanjutnya, hal tersebut membuat perguruan tinggi tidak segan-segan memberi sanksi kepada pihak sekolah. "Sehingga ada perguruan tinggi yang ada sanksi, tapi itu kebijakan masing-masing perguruan tinggi," jelasnya.
Kendati demikian, Ashari menegaskan bahwa sejatinya, kewenangan sanksi tersebut bukan berasal dari pihak LTMPT. "Kalaupun ada sanksi, itu bukan kebijakan dari LTMPT," tegasnya.
Seperti diketahui, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyebut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 mencapai 612.049 pendaftar dari berbagai sekolah di Indonesia.
Ketua II LTMPT Eduart Wolok mengatakan, dari total keseluruhan pendaftar yang berjumlah 612.049 tersebut, terdapat 120.643 mahasiswa baru yang diterima di 125 Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Meski demikan, Eduart berharap, dengan 80% peserta yang tidak diterima, hal tersebut tidak menjadikan calon mahasiswa yang ingin meraih kampus impiannya tidak patah semangat karena masih ada jalur-jalur lain.
(mpw)
Explore More