Teliti Ubi Jalar, Mahasiswi UEU Raih Medali di Global Competition for Life Science

Senin, 25 April 2022 - 15:42 WIB
loading...
Teliti Ubi Jalar, Mahasiswi...
Tim Mahasiswa Bioteknologi Universitas Esa Unggul (UEU) berhasil meraih medali ajang Global Competition for Life Science (Glocolis). Foto/Dok/Humas UEU
A A A
JAKARTA - Tim Mahasiswa Bioteknologi Universitas Esa Unggul ( UEU ) berhasil meraih medali ajang Global Competition for Life Science (Glocolis) pada kategori Bioinformatic yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA).

Tim yang terdiri dari Alfero Putra Iryanto, Kevin Febrianus Moda, Farah Zafirah Putri, Feren Stevany Wiranata dan Zindi An Umillah patut berbangga karena bertarung dengan 167 tim yang berasal dari 11 negara.

Baca juga: Mahasiswa Pascasarjana IPB Terpilih Menjadi Peneliti Dunia, Ini Sosoknya

Rektor Universitas Esa Unggul , Dr.Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, IPU., mengaku bangga dan mengapresiasi para mahasiswa Prodi Bioteknologi yang telah meraih penghargaan di ajang tersebut, selain itu apresiasi juga diberikan kepada Prodi Bioteknologi UEU sebagai Prodi yang menaungi para mahasiswa tersebut.

"Saya bangga dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada 5 mahasiswa Bioteknologi UEU yang telah berjuang di kompetisi bergengsi Indonesia Young Scientist Association, semoga hasil ini dapat kembali ditingkatkan di sejumlah ajang bergengsi lainya baik skala nasional maupun internasional," terang Arief Kusuma.

Alfero Putra Iryanto salah satu mahasiswa Biotek UEU menerangkan dalam ajang tersebut project timnya membahas terkait pengembangan ubi jalar tahan virus berbasis genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika. Kevin pun menerangkan keunggulan dari riset project tim Biotek UEU ialah tiga bidang biologi molekuler sekaligus.

Baca juga: Ini Sederet Jurusan Kuliah Paling Dibutuhkan Dunia Kerja, Cek Infonya di Sini

"Sangat bersyukur kita mampu memberikan hasil yang maksimal di ajang tersebut, kalau dari analisis kita sih keunggulan project kita itu karena menerapkan 3 bidang biologi molekuler sekaligus (genomic, transcriptomic, proteomic), dan proses pembuatan project ini selama 3 bulanan," terangnya.

Alfero meneruskan produk dan karya yang dibuatnya bertujuan untuk memprediksi keberadaan suatu gen sekaligus meng"edit" Supaya virus tidak aktif, kalau gen itu ibarat sinyal masuk buat virus, kalau dia tidak aktif si virus tidak bisa menginfeksi, hasilnya ubi jalar jadi tahan virus.

"Gampangnya di situ kita mau memprediksi keberadaan suatu gen sekaligus mengedit supaya dia tidak aktif, kalau gen itu ibarat sinyal masuk buat virus, kalau dia ga aktif si virus ga bisa menginfeksi, hasilnya ubi jalarnya jadi tahan virus," ucapnya.

Dirinya pun mengatakan Kendala dari penyelesaian project ini lebih kepada pengumpulan database genome ubi jalar yang sangat langka di Indonesia, selain itu spesifikasi peralatan seperti laptop yang kurang mendukung karena tingkat analisis yang berat.

"Sulitnya itu pas kumpulin database kandidat gen sama menyiapkan data genome ubi jalar, penelitiannya masih sedikit apalagi di indonesia. Selain itu kita juga harus punya jaringan sama spec laptop yang mempuni karna analisisnya lumayan berat," terangnya.

Kevin bersama teman-teman timnya memilih ubi jalar dijadikan penelitian Sebetulnya karena dari segi nutrisi ubi jalar di Indonesia itu sangat bagus, dan ada tiga mahasiswa Biotek UEU yang meneliti kandungan senyawa di sejumlah daerah di Indonesia.

"Karena dari segi nutrisi ubi jalar di indo itu bagus banget mas, ada 3 mahasiswa biotek yang neliti kandungan senyawa di ubi jalar dari belasan provinsi, ternyata tinggi antioksidan, antibakteri dan zat gizi lain, tapi ternyata data kementan produksinya turun terus dari 2018 terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah, setelah di cek ternyata terserang virus," ucapnya.

Dirinya berharap penelitian ini bisa dilanjutkan sampai tahap aplikasi ke bibit, untuk nantinya bisa uji kelayakan dan jadi bibit unggul komersil, sehingga harapan akhirnya produksi ubi jalar di Indonesia bisa meningkat dan membantu menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk di konsumsi.

"Mudah-mudahanpenelitian kami ini dapat berdampak kepada masyarakat dan tim kami mampu menghasilkan karya-karya berupa penelitian yang dapat membanggakan Universitas Esa Unggul, dan di November nanti kita diundang untuk ikut di salah satu event international, semoga hasilnya maksimal," tutupnya.

Program studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul adalah Program Studi Bioteknologi pada jenjang pembelajaran sarjana (strata 1/S1) yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan sampai tahap sarjana Bioteknologi, dengan gelar lulusan S.Si.

Program Studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul memiliki keunggulan dan karakteristik Bioteknologi Kesehatan dan Pangan yang berbasis Bioechonomics dan Biotechpreneurship dengan mengaplikasikan Bioengineering, Nanoteknologi, dan Bioinformatika.

Program Studi Bioteknologi yang berbasis Bioeconomics berarti mengembangkan ilmu Bioteknologi menjadi suatu karya atau produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta bermanfaat bagi masyarakat, dalam bidang Kesehatan dan Pangan. Dengan memadukan biotechpreneurship dan Bioengeering dari sumber daya alam hayati Indonesia sehingga dihasilkan produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
Untar Siapkan Lulusan...
Untar Siapkan Lulusan Berkualitas lewat Sertifikasi Profesi
Perbedaan 3 Nama Panggilan...
Perbedaan 3 Nama Panggilan Pelajar Sekolah Kedinasan, Taruna, Praja, dan Mahasiswa
Kemitraan UI dan UC...
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
Prestasi Membanggakan...
Prestasi Membanggakan Pelajar Indonesia di Asia Youth International Model United Nations 17th Bangkok
Mahasiswa DKV MNC University...
Mahasiswa DKV MNC University Kunjungi IDDC, Perluas Pengetahuan tentang Desain dan Industri Kreatif
Gaya Komunikasi Prabowo...
Gaya Komunikasi Prabowo Dinilai Lugas dan Nasionalistik
UNJ Dorong Kesadaran...
UNJ Dorong Kesadaran SDGs lewat Kegiatan Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Lingkungan
Mahasiswi ITB Ditangkap...
Mahasiswi ITB Ditangkap Gara-gara Meme Prabowo dan Jokowi
Rekomendasi
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Pensiun usai Duel Terence Crawford: Pertarungan Terakhir
Pep Guardiola Dipecat...
Pep Guardiola Dipecat Usai Gagal Bawa Manchester City Juara Piala FA?
Prabowo Tahu Ada Penegak...
Prabowo Tahu Ada Penegak Hukum Diancam hingga Dibuntuti
4 Pati TNI Angkatan...
4 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, Nomor 2 Lulusan AAU 1988
Kota AS Ini Secara Resmi...
Kota AS Ini Secara Resmi Kibarkan Bendera Palestina di Kantor Pemerintahan
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Dinilai Layak Diganti
Berita Terkini
3 Sekolah Kedinasan...
3 Sekolah Kedinasan Terbaik di Makassar, Lulusannya Jadi Calon PNS
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
FHCI BUMN: Ini Kriteria...
FHCI BUMN: Ini Kriteria Peserta yang Lolos RBB 2025 ke Tes Online Tahap 2
Ini Persyaratan Prapendaftaran...
Ini Persyaratan Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025 dan Ikuti Langkah Mudahnya
UGM Sediakan 3.670 Kursi...
UGM Sediakan 3.670 Kursi untuk Mahasiswa Baru di Jalur Mandiri 2025, Segera Daftar!
Perpusnas Luncurkan...
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi dan Relima
Infografis
Aksi Premanisme Makin...
Aksi Premanisme Makin Marak Terjadi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved