Tergolong Jurusan Langka, Begini Prospek Kerja dan Kisaran Gaji Lulusan Astronomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahukah kamu kalau jurusan Astronomi merupakan salah satu jurusan langka di Indonesia? Jurusan kuliah yang hanya bisa ditemui satu kampus di Indonesia ini akan membawa lulusannya tidak hanya menjadi astronot namun juga berbagai peluang kerja lain yang dibutuhkan di masa depan.
Di Indonesia bahkan juga di Asia Tenggara, jurusan Astronomi hanya bisa ditemui di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB). Di fakultas ini, mahasiswa akan bisa belajar ilmu Astronomi mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktoral (S3).
Namun, ada kampus internasional yang bisa menerima kalian yang cinta dengan fenomena-fenomena yang terjadi di langit ataupun luar angkasa. Beberapa kampus internasional itu di antaranya.
1. Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat
2. Universitas Harvard, Amerika Serikat
3. Stanford University, Amerika Serikat
4. Universitas Oxford, Inggris
5. Universitas Cambridge, Inggris
6. California Institute of Technology, Amerika Serikat
7. Universitas Princeton, Amerika Serikat
Baca: Inilah Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidikan Anak
Dikutip dari laman resmi Ruangguru, berikut ini informasi mengenai jurusan Astronomi mulai dari mata kuliah hingga prospek kerjanya.
Mata Kuliah Jurusan Astronomi
Saat masuk ke jurusan Astronomi, hari-harimu di perkuliahan tak akan jauh dari mata kuliah Kimia, Fisika, dan Matematika. Memang, ketiga ilmu alam tersebut sangat diperlukan untuk memahami fenomena alam dalam rentang waktu yang ekstrim. Contohnya adalah saat menguak pembentukan unsur helium dari hidrogen melalui reaksi fusi pada inti matahari.
Nantinya, kamu akan diminta untuk memilih bidang keahlian jika telah masuk ke tahun kedua perkuliahan. Adapun bidang keahlian yang bisa kamu pilih di antaranya, Fisika Bintang, Tata Surya Galaksi, dan Kosmologi. Sementara itu, ilmu Astronomi pun terbagi dalam cabang-cabang ilmu khusus yang lebih spesifik, seperti Astronomi Praktis, Astrometri, Astrofisika, Kosmologi, Astronomi Deskriptif, hingga Astronomi Stellar. Keseluruhan ini akan kamu pelajari saat masuk ke jurusan Astronomi.
Kenapa Harus Pilih Jurusan Astronomi?
Sebelum memilih jurusan Astronomi sebagai program studi di perkuliahan kamu, pastikan kamu sudah yakin terlebih dahulu. Banyak orang yang ingin masuk ke jurusan ini berdasarkan pada kekagumannya dengan alam semesta. Padahal, itu belum cukup lho, teman-teman.
Usai lulus dari jurusan Astronomi, kamu akan menggeluti bidang ini sebagai profesi. Tentu saja, akan lebih banyak tantangan yang kamu hadapi di dunia kerja. Jadi, memilih jurusan Astronomi sebagai jurusan kuliah memang seharusnya didasari dengan rasa keingintahuan dan kemauan belajar yang tinggi.
Baca juga: Mahasiswa UPER Ciptakan BookU, Aplikasi Penyewaan Buku Keren
Sementara itu, mempelajari ilmu Astronomi ternyata memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Ilmu Astronomi membantu kita untuk mengetahui pergerakan dan persebaran benda-benda langit. Tak hanya itu, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui hitungan waktu berdasarkan peredaran matahari dan bulan.
Prospek Kerja Lulusan Astronomi
Saat lulus dari jurusan Astronomi, kamu akan diberikan gelar Bachelor of Science (BSc). Namun, beberapa universitas akan menyematkan gelar Sarjana Sains dan Seni bagi lulusan jurusan ini. Hal ini mengacu pada mata kuliah yang dipelajari yang tak jauh ilmu alam, yaitu Fisika, Kimia, Matematika, dan Biologi.
Soal pekerjaan dan prospek kerja, ada hal menarik yang harus kalian ketahui. Berdasarkan data sensus Wall Street Journal, lulusan beberapa program studi memiliki tingkat pengangguran nol persen, salah satunya adalah jurusan Astronomi.
Hal ini karena kamu memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di berbagai lembaga penelitian pemerintahan bidang astronom dan observatorium. Selain itu, ada beberapa prospek kerja jurusan Astronomi dan rentang gajinya sebagai berikut.
1. Astronot (Gaji mulai Rp980 juta per tahun hingga Rp1,27 miliar per tahun)
2. Astronom (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
3. Dosen (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
4. Lembaga penelitian (Gaji mulai Rp6 juta per bulan)
5. Lembaga pemerintah (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
6. Komunikator sains (Gaji mulai Rp4 juta per bulan).
Meski demikian, perlu kalian ingat bahwa gaji yang diperoleh akan bergantung pada pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, kamu harus siap belajar banyak untuk menambah ketiga hal tersebut saat masuk di dunia kerja.
Di Indonesia bahkan juga di Asia Tenggara, jurusan Astronomi hanya bisa ditemui di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB). Di fakultas ini, mahasiswa akan bisa belajar ilmu Astronomi mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktoral (S3).
Namun, ada kampus internasional yang bisa menerima kalian yang cinta dengan fenomena-fenomena yang terjadi di langit ataupun luar angkasa. Beberapa kampus internasional itu di antaranya.
1. Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat
2. Universitas Harvard, Amerika Serikat
3. Stanford University, Amerika Serikat
4. Universitas Oxford, Inggris
5. Universitas Cambridge, Inggris
6. California Institute of Technology, Amerika Serikat
7. Universitas Princeton, Amerika Serikat
Baca: Inilah Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidikan Anak
Dikutip dari laman resmi Ruangguru, berikut ini informasi mengenai jurusan Astronomi mulai dari mata kuliah hingga prospek kerjanya.
Mata Kuliah Jurusan Astronomi
Saat masuk ke jurusan Astronomi, hari-harimu di perkuliahan tak akan jauh dari mata kuliah Kimia, Fisika, dan Matematika. Memang, ketiga ilmu alam tersebut sangat diperlukan untuk memahami fenomena alam dalam rentang waktu yang ekstrim. Contohnya adalah saat menguak pembentukan unsur helium dari hidrogen melalui reaksi fusi pada inti matahari.
Nantinya, kamu akan diminta untuk memilih bidang keahlian jika telah masuk ke tahun kedua perkuliahan. Adapun bidang keahlian yang bisa kamu pilih di antaranya, Fisika Bintang, Tata Surya Galaksi, dan Kosmologi. Sementara itu, ilmu Astronomi pun terbagi dalam cabang-cabang ilmu khusus yang lebih spesifik, seperti Astronomi Praktis, Astrometri, Astrofisika, Kosmologi, Astronomi Deskriptif, hingga Astronomi Stellar. Keseluruhan ini akan kamu pelajari saat masuk ke jurusan Astronomi.
Kenapa Harus Pilih Jurusan Astronomi?
Sebelum memilih jurusan Astronomi sebagai program studi di perkuliahan kamu, pastikan kamu sudah yakin terlebih dahulu. Banyak orang yang ingin masuk ke jurusan ini berdasarkan pada kekagumannya dengan alam semesta. Padahal, itu belum cukup lho, teman-teman.
Usai lulus dari jurusan Astronomi, kamu akan menggeluti bidang ini sebagai profesi. Tentu saja, akan lebih banyak tantangan yang kamu hadapi di dunia kerja. Jadi, memilih jurusan Astronomi sebagai jurusan kuliah memang seharusnya didasari dengan rasa keingintahuan dan kemauan belajar yang tinggi.
Baca juga: Mahasiswa UPER Ciptakan BookU, Aplikasi Penyewaan Buku Keren
Sementara itu, mempelajari ilmu Astronomi ternyata memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Ilmu Astronomi membantu kita untuk mengetahui pergerakan dan persebaran benda-benda langit. Tak hanya itu, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui hitungan waktu berdasarkan peredaran matahari dan bulan.
Prospek Kerja Lulusan Astronomi
Saat lulus dari jurusan Astronomi, kamu akan diberikan gelar Bachelor of Science (BSc). Namun, beberapa universitas akan menyematkan gelar Sarjana Sains dan Seni bagi lulusan jurusan ini. Hal ini mengacu pada mata kuliah yang dipelajari yang tak jauh ilmu alam, yaitu Fisika, Kimia, Matematika, dan Biologi.
Soal pekerjaan dan prospek kerja, ada hal menarik yang harus kalian ketahui. Berdasarkan data sensus Wall Street Journal, lulusan beberapa program studi memiliki tingkat pengangguran nol persen, salah satunya adalah jurusan Astronomi.
Hal ini karena kamu memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di berbagai lembaga penelitian pemerintahan bidang astronom dan observatorium. Selain itu, ada beberapa prospek kerja jurusan Astronomi dan rentang gajinya sebagai berikut.
1. Astronot (Gaji mulai Rp980 juta per tahun hingga Rp1,27 miliar per tahun)
2. Astronom (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
3. Dosen (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
4. Lembaga penelitian (Gaji mulai Rp6 juta per bulan)
5. Lembaga pemerintah (Gaji mulai Rp5 juta per bulan)
6. Komunikator sains (Gaji mulai Rp4 juta per bulan).
Meski demikian, perlu kalian ingat bahwa gaji yang diperoleh akan bergantung pada pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, kamu harus siap belajar banyak untuk menambah ketiga hal tersebut saat masuk di dunia kerja.
(nz)