Tingkatan Kualitas Keilmuan di Kampus, UPI Masih Kekurangan Puluhan Profesor
loading...
A
A
A
BANDUNG - Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) masih kekurangan puluhan profesor atau guru besar untuk berbagai bidang keilmuan. Tahun ini UPI akan menggenjot persentase profesor minimal 10 persen dari total dosen.
Sekretaris Dewan Guru Besar UPI Aan Komariah mengatakan, saat ini ada 129 guru besar aktif di UPI. Namun, jumlah tersebut diakuinya, belum mencapai 10 persen dari total jumlah dosen di UPI yang mencapai 1.500 orang.
"Kalau 10 persen dari 1.500 dosen, artinya kami perlu sekitar 149 profesor. Memang ada 12 emeritus, namun mereka hanya bisa diperpanjang hingga usia 79," jelas dia di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (17/5/2022).
Kendati masih kurang, pihaknya terus berusaha meningkatkan effort mendorong lektor kepala agar menjadi guru besar. Pihaknya mengakui, untuk menjadi guru besar tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Tahun ini, UPI berusaha menggenjot para dosen untuk menjadi guru besar. Setidaknya diharapkan tahun ini bisa terpenuhi hingga 10 persen. Salah satunya, UPI akan mengukuhkan tujuh guru besar pekan ini.
Sesi pertama Rabu, 18 Mei 2022 mengangkat empat pemikiran dari empat Profesor yang akan dikukuhkan yaitu Prof. Dr. Drs. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Linguistik Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI Tentang Peranan Linguistik dalam Pendidikan Bahasa Jepang (BJ).
Kedua, Prof. Dr. Nina Sutresna, M.Pd Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Sosiologi Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI Tentang Wanita dan Olahraga dalam Dimensi Sosial.
Pemikiran ketiga yang disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. A. Sobandi, M.Si., M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Pengelolaan Dan Implementasi Education 4.0 di Pendidikan Tinggi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Manajemen Perkantoran;
Pemikiran keempat yang disampaikan oleh Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., M.B.A Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Agile Social CRM: Penciptaan Kerterlibatan Pelanggan Di Era Ekonomi Digital
Sesi kedua Kamis 19 Mei 2022 dalam penyelenggaraan pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia mengangkat tiga pemikiran yaitu (1) pemikiran pertama yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Janah Sojanah, M.Si Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Era New Normal.
Pemikiran kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Nani Sutarni, M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Pengembangan Mutu Pendidikan Manajemen Untuk Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan;
Pemikiran ketiga yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Nurjanah, M.Pd Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI Tentang Implementasi ICT Dalam Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0.
Sekretaris Dewan Guru Besar UPI Aan Komariah mengatakan, saat ini ada 129 guru besar aktif di UPI. Namun, jumlah tersebut diakuinya, belum mencapai 10 persen dari total jumlah dosen di UPI yang mencapai 1.500 orang.
"Kalau 10 persen dari 1.500 dosen, artinya kami perlu sekitar 149 profesor. Memang ada 12 emeritus, namun mereka hanya bisa diperpanjang hingga usia 79," jelas dia di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (17/5/2022).
Kendati masih kurang, pihaknya terus berusaha meningkatkan effort mendorong lektor kepala agar menjadi guru besar. Pihaknya mengakui, untuk menjadi guru besar tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Tahun ini, UPI berusaha menggenjot para dosen untuk menjadi guru besar. Setidaknya diharapkan tahun ini bisa terpenuhi hingga 10 persen. Salah satunya, UPI akan mengukuhkan tujuh guru besar pekan ini.
Sesi pertama Rabu, 18 Mei 2022 mengangkat empat pemikiran dari empat Profesor yang akan dikukuhkan yaitu Prof. Dr. Drs. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Linguistik Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI Tentang Peranan Linguistik dalam Pendidikan Bahasa Jepang (BJ).
Kedua, Prof. Dr. Nina Sutresna, M.Pd Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Sosiologi Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI Tentang Wanita dan Olahraga dalam Dimensi Sosial.
Pemikiran ketiga yang disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. A. Sobandi, M.Si., M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Pengelolaan Dan Implementasi Education 4.0 di Pendidikan Tinggi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Manajemen Perkantoran;
Pemikiran keempat yang disampaikan oleh Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., M.B.A Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Agile Social CRM: Penciptaan Kerterlibatan Pelanggan Di Era Ekonomi Digital
Sesi kedua Kamis 19 Mei 2022 dalam penyelenggaraan pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia mengangkat tiga pemikiran yaitu (1) pemikiran pertama yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Janah Sojanah, M.Si Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Era New Normal.
Pemikiran kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Nani Sutarni, M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Tentang Pengembangan Mutu Pendidikan Manajemen Untuk Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan;
Pemikiran ketiga yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Nurjanah, M.Pd Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI Tentang Implementasi ICT Dalam Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0.
(mpw)