Kisah Rein, Masuk Unpad di Usia Belia Kini Jadi Wisudawan Termuda

Rabu, 08 Juni 2022 - 09:09 WIB
loading...
Kisah Rein, Masuk Unpad di Usia Belia Kini Jadi Wisudawan Termuda
Kisah Rein, masuk Unpad di usia belia kini jadi wisudawan termuda. Foto/Tangkap layar laman Unpad.
A A A
JAKARTA - Rein Vidya Banafsha pada 2018 lalu tercatat sebagai mahasiwa baru termuda Universitas Padjadjaran ( Unpad ) yang diterima di Fakultas Kedokteran. Kini, Rein mendapatkan predikat sebagai wisudawan termuda dengan usia 19 tahun 4 bulan pada Upacara Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2021/2022.

Rein Vidya Banafsha lulus dari FK Unpad pada Februari 2022 lalu. Ia berhasil menyelesaikan studi Sarjana dengan waktu 3,5 tahun. Ia pun berkesempatan mengikuti wisuda secara luring dari Grha Sanusi Hardjadinata Unpad.

“Perasaannya senang banget jadi wisudawan termuda, (mudah-mudahan) bisa menginspirasi orang,” ujar Rein, dilansir dari laman Unpad, Rabu (8/6/2022).

Baca: Mahasiswa UGM Raih Juara 1 Desain Kendaraan Listrik di Ajang Formula E Jakarta

Rein berhasil diterima di FK Unpad melalui jalur SBMPTN . Perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini mantap memilih program studi Kedokteran Unpad di pilihan pertama. Gayung bersambut, ia pun diterima menjadi mahasiswa Unpad pada usia 15 tahun 10 bulan.

Sejak duduk di bangku SMP, Rein sudah mengikuti kelas percepatan. Ia pun menyelesaikan studi di SMPN 5 Tasikmalaya dalam waktu dua tahun. Masuk ke SMAN 1 Tasikmalaya, Rein juga mengikuti kelas percepatan dan kembali lulus dalam dua tahun.

Diterima di FK Unpad dengan usia yang cukup belia, Rein sempat berpikir bahwa kuliah di Kedokteran sangat berat. Secara perlahan, ia mencoba menikmati masa-masa kuliahnya. “Lumayan susah belajar di FK, tetapi kalau dinikmati prosesnya akan bisa melewati itu semua,” imbuhnya.

Baca juga: Sempat Terpuruk, Mahasiswa UGM Tunanetra Ini Buktikan Bisa Jadi Wisudawan Terbaik

Kondisi pandemi Covid-19 memaksa Rein dan mahasiswa Unpad lainnya untuk melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring. Ada perbedaan signifikan antara kuliah tatap muka dengan kuliah daring. Tantangan terbesarnya ketika harus melakukan praktikum.

“Praktik online jadi lebih kurang (menangkapnya), karena lebih menempel kalau offline,” jelasnya.

Tantangan lainnya adalah harus rajin mengatur waktu dan mengerjakan tugas secara mandiri. “Kalau dulu waktu offline, biasa ketika ada tugas bisa mengerjakan bareng-bareng bersama teman. Kalau online jadi tantangan tersendiri,” kata ReinVidya Banafsha.

Meski demikian, Rein berhasil melewati masa studi Sarjananya dengan baik. Selanjutnya, ia akan menempuh Pendidikan Profesi Kedokteran untuk mendapatkan gelar dokternya. Ia pun mantap untuk melanjutkan studinya ke pendidikan Spesialis.

“Terima kasih Unpad sudah berjasa dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak harapan bangsa. Semoga Unpad bisa makin maju dan terjaga nama baiknya,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)