Polbangtan-BPP Gumukmas Kenalkan CSA ke Pelajar lewat Kepramukaan Bhakti Saka

Kamis, 09 Juni 2022 - 23:34 WIB
loading...
Polbangtan-BPP Gumukmas Kenalkan CSA ke Pelajar lewat Kepramukaan Bhakti Saka
Polbangtan Malang dan BPP Gumukmas Kabupaten Jember-Jawa Timur menggelar Kepramukaan Bhakti Saka Taruna Bumi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Politeknik Pembangunan Pertanian ( Polbangtan ) Malang dan BPP Gumukmas Kabupaten Jember-Jawa Timur menggelar Kepramukaan Bhakti Saka Taruna Bumi. Kegiatan ini dalam rangka pengembangan, pendampingan, dan pengawalan teknologi
Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP.

Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Jember, tepatnya di Desa Jombang, Kecamatan Jombang. Kegiatan tersebut juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler bagi 350 siswa kelas III MAN 3 Jember dan 7 Mahasiswa semester V Polbangtan Malang.



Sosialisasi CSA yang dilaksanakan BPP Gumukmas mengajarkan kepada para siswa dan mahasiswa tentang bagaimana cara pembuatan pupuk organik padat, pupuk organik cair, pestisida nabati dan cara membuat baglog untuk budidaya jamur tiram.

Setelah pengarahan dan sosialisasi kegiatan para siswa MAN 3 Jember dibagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing kelompok mendapat pengawalan bimbingan praktek teknologi CSA SIMURP

Koordinator BPP Gumukmas Murdoso Mulyo menyampaikan salah satu tujuan yang ingin diraih pada kegiatan ini adalah memperkenalkan dan menarik minat generasi hijau atau generasi muda pada dunia pertanian yang notabene kurang diminati oleh para pemuda.

"Tanpa diduga ternyata para siswa juga menyambut antusias kegiatan ini," ujarnya.

Murdoso berharap agar sosialisasi CSA SIMURP dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah menengah atas lainnya yang berada di bawah jangkauan wilayah kerja BPP Gumukmas

Di akhir acara Murdoso mengatakan bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan pada siswa-siswi di sekolah-sekolah menengah atas lainnya yang berada pada wilayah kerja BPP Gumukmas.

“Kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti pada hari ini saja akan ada kesinbunangan dimasa yang akan datang, pungkasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, CSA sangat penting unuk menghadapi perubahan iklim ekstrem dan memicu serangan hama penyakit tanaman di berbagi wilayah. “Climate Smart Agriculture dapat menyelamatkan produksi pertanian kita,” ujar Mentan dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2022).

Dia mendorong berbagai inovasi dan teknologi seperti Climate Smart Agriculture atau CSA untuk menghadapi perubahan iklim.

Apalagi dengan adanya dampak perubahan iklim yang saat ini semakin ekstrem, seperti cuaca yang tidak menentu akibat kekeringan, hujan dengan curah tinggi serta terus menerus yang mengakibatkan banjir, ledakan hama dan penyakit bisa menyebabkan gagal panen.

“Krisis iklim juga menyebabkan perubahan pola musim hujan dan kemarau yang semakin tidak menentu dapat mempengaruhi kegiatan budidaya tanaman serta produktivitas pertanian turun, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas, produksi dan mutu hasil pertanian,” ujar Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi memberikan apresiasi kepada penyuluh dan petani di seluruh Indonesia, termasuk BPP Gumukmas Kabupaten Jember, sebagai lokasi SIMURP telah mendukung transformasi BPP Menjadi Kostratani.

“Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis Teknologi Informasi serta BPP yang mampu memberikan contoh dalam penerapan CSA tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas.Dengan melatih kelompok tani, tentunya menjadi sangat strategis sebagai sarana untuk memberdayakan petani dalam mengatasi dampak perubahan iklim, penguasaan teknologi ramah lingkungan serta persaingan global yang tdak dapat dihindari lagi,” tutur Dedi.

Dedi mengatakan, dengan kemajuan teknologi, saat ini petani dapat memanfatkan teknologi tepat guna khususnya dalam pemanfaatan alat tanam padi menggunakan mesin transplanter, alat panen dengan combine hardvester, mesin pengolah lahan berupa traktor roda 2 dan roda 4. Hasilnya tentu lebih efektif dan efisien, sehingga petani yang telah dilatih dapat menularkan pada petani lainnya," ujarnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)