Beasiswa Girls in Tech Indonesia Dibuka, Buruan Daftar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Girls in Tech Indonesia kembali membuka program beasiswa Girls in Tech Scholarship yang didanai penuh Education New Zealand dan bekerja sama dengan Remote Skills Academy. Pendaftaran program beasiswa Girls in Tech (GIT) kembali dibuka untuk publik pada tanggal 20 Mei hingga 30 Juni 2022.
Diketahui, Remote Skilss Academy merupakan penyelenggara program pendidikan bagi mereka yang ingin bekerja secara online dan juga Code Avengers, sebuah perusahaan pembelajaran online asal New Zealand sebagai penyedia modul program Introduction to Phyton.
Program beasiswa ini dihadirkan kembali sebagai komitmen untuk terus mendukung kemajuan perempuan Indonesia dalam bidang teknologi. Nantinya akan dipilih 12 perempuan muda Indonesia untuk mengikuti pelatihan dalam bidang Product Management & Data Analytics.
Baca: Ini 6 Beasiswa Luar Negeri Tanpa Syarat TOEFL, Bisa Dicoba
Co-Managing Director Girls in Tech Indonesia Aulia Halimatussadiah mengatakan, seiring berkembangnya teknologi permintaan sumber daya manusia di bidang teknologi juga semakin banyak. Perkembangan e-commerce dan startup di Indonesia yang pesat juga menjadi salah satu faktor tingginya permintaan akan talenta-talenta digital di bidang ini.
“Saya percaya bahwa teknologi tidak mengenal gender, siapapun bisa berkembang, siapapun bisa maju dan berkarier di bidang teknologi, termasuk perempuan tanpa latar belakang pendidikan berbasis teknologi sekalipun,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (21/6/2022).
Teknologi adalah salah satu sektor dengan partisipasi perempuan yang lebih rendah dibanding dengan industri lainnya, dan kurangnya presensi perempuan di sektor ini dapat mempengaruhi kontribusi keseluruhan mereka terhadap laju ekonomi di Indonesia. Menurut hasil riset dari Boston Consulting Group, Indonesia memiliki tingkat partisipasi perempuan terendah pada perusahaan teknologi (22%) dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand yang memiliki persentase tertinggi perempuan dalam tenaga kerja teknologi (42%) dan diikuti oleh Singapura dengan 41%.
Dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak, ini artinya masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan Indonesia di bidang teknologi. Hal ini yang melatarbelakangi Girls in Tech Indonesia kembali menyelenggarakan program beasiswa ini untuk memberikan kesempatan perempuan berkembang di bidang teknologi.
Regional Director Asia Education New Zealand Ben Burrowes mengatakan, sebagian besar pekerjaan akan segera membutuhkan keterampilan teknologi canggih di negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Melalui kegiatan ini, Education New Zealand ingin lebih banyak perempuan memiliki keterampilan digital dan teknologi praktis yang dapat membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengambil pekerjaan di bidang ini.
“Selain itu, kami juga ingin memberikan kesempatan bagi para penerima beasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari institusi New Zealand melalui kerja sama kami dengan Code Avengers,” ujarnya.
Diketahui, Remote Skilss Academy merupakan penyelenggara program pendidikan bagi mereka yang ingin bekerja secara online dan juga Code Avengers, sebuah perusahaan pembelajaran online asal New Zealand sebagai penyedia modul program Introduction to Phyton.
Program beasiswa ini dihadirkan kembali sebagai komitmen untuk terus mendukung kemajuan perempuan Indonesia dalam bidang teknologi. Nantinya akan dipilih 12 perempuan muda Indonesia untuk mengikuti pelatihan dalam bidang Product Management & Data Analytics.
Baca: Ini 6 Beasiswa Luar Negeri Tanpa Syarat TOEFL, Bisa Dicoba
Co-Managing Director Girls in Tech Indonesia Aulia Halimatussadiah mengatakan, seiring berkembangnya teknologi permintaan sumber daya manusia di bidang teknologi juga semakin banyak. Perkembangan e-commerce dan startup di Indonesia yang pesat juga menjadi salah satu faktor tingginya permintaan akan talenta-talenta digital di bidang ini.
“Saya percaya bahwa teknologi tidak mengenal gender, siapapun bisa berkembang, siapapun bisa maju dan berkarier di bidang teknologi, termasuk perempuan tanpa latar belakang pendidikan berbasis teknologi sekalipun,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (21/6/2022).
Teknologi adalah salah satu sektor dengan partisipasi perempuan yang lebih rendah dibanding dengan industri lainnya, dan kurangnya presensi perempuan di sektor ini dapat mempengaruhi kontribusi keseluruhan mereka terhadap laju ekonomi di Indonesia. Menurut hasil riset dari Boston Consulting Group, Indonesia memiliki tingkat partisipasi perempuan terendah pada perusahaan teknologi (22%) dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand yang memiliki persentase tertinggi perempuan dalam tenaga kerja teknologi (42%) dan diikuti oleh Singapura dengan 41%.
Dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak, ini artinya masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan Indonesia di bidang teknologi. Hal ini yang melatarbelakangi Girls in Tech Indonesia kembali menyelenggarakan program beasiswa ini untuk memberikan kesempatan perempuan berkembang di bidang teknologi.
Regional Director Asia Education New Zealand Ben Burrowes mengatakan, sebagian besar pekerjaan akan segera membutuhkan keterampilan teknologi canggih di negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Melalui kegiatan ini, Education New Zealand ingin lebih banyak perempuan memiliki keterampilan digital dan teknologi praktis yang dapat membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengambil pekerjaan di bidang ini.
“Selain itu, kami juga ingin memberikan kesempatan bagi para penerima beasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari institusi New Zealand melalui kerja sama kami dengan Code Avengers,” ujarnya.