Melibatkan Universitas dan Relawan, Kemenkominfo Gelar Literasi Digital di Banda Aceh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo ) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) melaksanakan kegiatan Training of Trainers (ToT) Literasi Digital di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini diikuti 45 peserta dari Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), sahabat difabel Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU), dan Gerakan Pemuda Sehat Aceh (GPS).
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia pada 2021 menemukan, Indonesia masih berada dalam kategori Sedang dengan angka 3.49 dari 5,00. Oleh karena itu, Kemenkominfo pun memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca: 54 Perguruan Tinggi Adu Kehebatan di Kontes Robot Indonesia 2022
Sekretaris Dinas Kominfo, Informatika, dan Statistik Kota Banda Aceh T. Taufik Mauliansyah menyampaikan, hasil dari kegiatan ini dapat mewujudkan masyarakat yang cakap teknologi dan media digital dengan benar dan bertanggung jawab. Serta turut melibatkan masyarakat inklusif dengan melaksanakan kegiatan literasi digital secara mandiri bersama anggota komunitasnya.
“Proses transfer knowledge literasi digital ini perlu melibatkan seluruh stakeholder di suatu kawasan, baik negara, provinsi, maupun kabupaten atau kota. Misalnya dengan melibatkan komunitas kepemudaan, komunitas keagamaan, komunitas perempuan, komunitas difabel, komunitas karyawan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan stakeholders lainnya,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (2/7/2022).
Sementara Tenaga Ahli Kemenkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital Donny Budhi Utoyo menyampaikan, literasi digital ini tidak hanya Kemenkominfo yang memiliki peran untuk mewujudkannya. Namun juga diperlukan kolaborasi dengan multi stakeholder.
Baca juga: Juri Ardiantoro: LPTK-Perguruan Tinggi yang Mendidik Calon Guru Sudah Tidak Ada
Ketua RTIK Aceh Fakhrullah Maulana membekali peserta dengan materi kecakapan digital. Sedangkan CEO Next Generation (NXG) Indonesia Khemal Andrias membawakan materi etika digital dan budaya digital. Materi-materi yang diberikan nantinya dapat peserta sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan gunakan sebagai paparan di kegiatan mandiri mereka.
Selain dibekali materi 4 pilar literasi digital, perwakilan Tim Literasi Digital Kemkominfo Ivana Maida juga memaparkan bagaimana cara peserta dapat berkolaborasi dalam program komunitas literasi digital segmen kelompok masyarakat.
Dalam program tersebut, peserta diberikan pembekalan bagaimana membuat proposal kegiatan serta rekomendasi kegiatan yaitu; menyelenggarakan lokakarya/webinar/talkshow berdasarkan 4 pilar literasi digital yang diharapkan dapat diikuti minimal 50 orang peserta, berkolaborasi dengan komunitas lain yang memiliki kesamaan baik sasaran maupun kegiatan, dan melakukan peningkatan kapasitas internal untuk meningkatkan literasi digital.
Untuk diketahui, Training of Trainers (ToT) ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta dan dilaksanakan selama satu hari di hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital segmen kelompok masyarakat dapat diakses melalui media sosial Instagram @siberkreasi.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia pada 2021 menemukan, Indonesia masih berada dalam kategori Sedang dengan angka 3.49 dari 5,00. Oleh karena itu, Kemenkominfo pun memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca: 54 Perguruan Tinggi Adu Kehebatan di Kontes Robot Indonesia 2022
Sekretaris Dinas Kominfo, Informatika, dan Statistik Kota Banda Aceh T. Taufik Mauliansyah menyampaikan, hasil dari kegiatan ini dapat mewujudkan masyarakat yang cakap teknologi dan media digital dengan benar dan bertanggung jawab. Serta turut melibatkan masyarakat inklusif dengan melaksanakan kegiatan literasi digital secara mandiri bersama anggota komunitasnya.
“Proses transfer knowledge literasi digital ini perlu melibatkan seluruh stakeholder di suatu kawasan, baik negara, provinsi, maupun kabupaten atau kota. Misalnya dengan melibatkan komunitas kepemudaan, komunitas keagamaan, komunitas perempuan, komunitas difabel, komunitas karyawan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan stakeholders lainnya,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (2/7/2022).
Sementara Tenaga Ahli Kemenkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital Donny Budhi Utoyo menyampaikan, literasi digital ini tidak hanya Kemenkominfo yang memiliki peran untuk mewujudkannya. Namun juga diperlukan kolaborasi dengan multi stakeholder.
Baca juga: Juri Ardiantoro: LPTK-Perguruan Tinggi yang Mendidik Calon Guru Sudah Tidak Ada
Ketua RTIK Aceh Fakhrullah Maulana membekali peserta dengan materi kecakapan digital. Sedangkan CEO Next Generation (NXG) Indonesia Khemal Andrias membawakan materi etika digital dan budaya digital. Materi-materi yang diberikan nantinya dapat peserta sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan gunakan sebagai paparan di kegiatan mandiri mereka.
Selain dibekali materi 4 pilar literasi digital, perwakilan Tim Literasi Digital Kemkominfo Ivana Maida juga memaparkan bagaimana cara peserta dapat berkolaborasi dalam program komunitas literasi digital segmen kelompok masyarakat.
Dalam program tersebut, peserta diberikan pembekalan bagaimana membuat proposal kegiatan serta rekomendasi kegiatan yaitu; menyelenggarakan lokakarya/webinar/talkshow berdasarkan 4 pilar literasi digital yang diharapkan dapat diikuti minimal 50 orang peserta, berkolaborasi dengan komunitas lain yang memiliki kesamaan baik sasaran maupun kegiatan, dan melakukan peningkatan kapasitas internal untuk meningkatkan literasi digital.
Untuk diketahui, Training of Trainers (ToT) ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta dan dilaksanakan selama satu hari di hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital segmen kelompok masyarakat dapat diakses melalui media sosial Instagram @siberkreasi.
(nnz)