Kisah Refi, Anak Petani yang Kuliah Gratis di UGM dari Jalur SNMPTN

Kamis, 21 Juli 2022 - 09:58 WIB
loading...
Kisah Refi, Anak Petani yang Kuliah Gratis di UGM dari Jalur SNMPTN
Mahasiswi UGM Refi Nurani Nurohmah bersama orang tuanya. Foto/Tangkap layar laman UGM.
A A A
JAKARTA - Refi Nurani Nurohmah dikenal sebagai sosok yang berprestasi di antara siswa SMKN 1 Wonosari, Gunungkidul. Prestasi dari anak seorang petani ini berlanjut hingga diterima di Universitas Gadjah Mada ( UGM ) melalui jalur SNMPTN .

Refi juga pernah medali emas Olimpiade Nasional 2022 pernah ia raih, di samping deretan gelar juara lainnya yang ia peroleh baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Meski memiliki prestasi yang mentereng, Refi sempat menetapkan hati untuk tidak melanjutkan pendidikan selepas tamat sekolah menengah karena keterbatasan ekonomi keluarganya, hingga salah satu guru mendorongnya untuk mendaftar kuliah melalui jalur SNMPTN.

Baca: Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Informatika Internasional 2022

Kini ia menjadi salah satu mahasiswa Program Studi D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Sekolah Vokasi UGM, dan masuk dalam golongan penerima UKT 0.

“Sebenarnya dari awal nggak ada rencana untuk kuliah, lulus SMK langsung cari kerja. Saya tahunya kalau kuliah itu kan biayanya banyak, terus saya mikir orang tua saya, mereka sudah tua dan pekerjaan tidak menetap,” katanya, dikutip dari laman UGM, Kamis (21/7/2022).

Guru sekolahnya mendorong Refi untuk melanjutkan kuliah, setelah ia memperoleh peringkat satu secara paralel pada saat penentuan siswa yang eligible untuk mengikuti SNMPTN. Perkataan sang guru membekas di pikirannya sehingga akhirnya ia mulai mencari informasi dan memberanikan diri berbicara ke orang tuanya terkait rencana kuliah.

“Kata guru saya, sayang kalau kesempatan itu nggak diambil, lebih baik coba mendaftar saja daripada besok menyesal,” ucapnya.

Ayah Refi, Satiran, sehari-hari bertani di ladang kecil miliknya. Sebagian hasil ladang berupa singkong, kacang tanah, beras, dan jagung mereka konsumsi sendiri untuk makan sehari-hari, dan selebihnya ia jual sebagai pemasukan bagi keluarganya.

Berbagai pekerjaan serabutan pun ia lakoni bersama sang istri, Surminah, untuk mencari tambahan pemasukan. Terkadang mereka ikut bekerja di ladang milik orang lain, mencabuti rumput dan melakukan pekerjaan lainnya dengan bayaran Rp20 ribu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2329 seconds (0.1#10.140)