Kisah 2 Mahasiswa Penerima KIP Kuliah, Raih Prestasi Juga IPK Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah ada jutaan mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang merasakan kebermanfaatan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Yuliana dan Muhammad Zaini Saputra menceritakan kisah bagaimana KIP Kuliah membantu mereka bisa kuliah di perguruan tinggi.
Yuliana adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang saat ini tengah menempuh perkuliahan semester 2.
Yuliana sangat bersyukur dan berterima kasih pada pemerintah atas adanya program KIP Kuliah. Dengan bantuan pendanaan Pendidikan KIP Kuliah, Yuliana merasakan kesempatan untuk menikmati bangku kuliah yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Baca juga: Kuliah S1 Gratis di Oxford atau Cambridge dengan Jardine Scholarship, Yuk Daftar
“KIP Kuliah sangat terbantu, karena kondisi ekonomi keluarga saya, yakni ibu yang tidak bisa membiayai kuliah saya sepenuhnya, “kata mahasiswi asal Barito Kuala itu, dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (26/8/2022).
Diakui Yuliana, biaya kuliah dirinya sepenuhnya tergantung pada KIP Kuliah. Ia yang datang dari keluarga tidak mampu bisa memenuhi kebutuhan kuliah yang selama ini dijalaninya dengan bantuan pendidikan tersebut.
“Maklum, saat masih SMA tahun 2021 lalu, ayah saya yang hanya buruh tani, meninggal dunia karena korban tabrak lari. Ibu yang awalnya hanya ibu rumah tangga, akhirnya terpaksa jualan es kecil-kecilan di rumah, tentunya tidak bisa mencukupi kebutuhan kuliah saya,” jelasnya.
Menikmati bangku kuliah dengan bantuan KIP Kuliah, Yuliana pun memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kualitas pribadinya, baik sebagai mahasiswa maupun juga sebagai pribadi.
Sejak semester satu, Yuliana aktif di berbagai organisasi yang ada di kampus, seperti Korps Sukarela Palang Merah Remaja (KSRPMI) unit kampus, ikut program Pejuang Muda yang digelar Kementerian Sosial, serta ikut kegiatan keagamaan berupa Latihan Dasar Kepempimpinan Mahasiswa (LDKM) Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM) Universitas Lambung Mangkurat.
Baca juga: 10 Awardee IISMA 2022 Berangkat Studi ke Penn State University
Yuliana juga sempat mengukir prestasi. Pada Semester 1 2021 lalu, ia menjadi juara II pada lomba resensi buku korupsi yang digelar Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance (Parang) Universitas Lambung Mangkurat.
“Alhamdulillah, walaupun aktif di organisasi kampus, saya bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang pada semester I lalu mencapai 3,7, namun turun pada semester II menjadi 3,5,” katanya.
Ditanya soal penggunaan uang bantuan KIP Kuliah, Yuliana menjelaskan, dari bantuan Rp5,7 juta per semesternya, ia alokasikan setiap bulannya sekitar Rp900 ribu-an. “Rp450 ribu untuk biaya kos, Rp300 ribu biaya makan atau belanja, sisanya ditabung untuk keperluan kuliah,” kata Yuliana yang punya cita-cita menjadi guru tersebut.
Bantu Ekonomi Keluarga
Kebermanfaatan bantuan pendidikan KIP Kuliah juga dirasakan Muhammad Zaini Saputra, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Negeri Banjarmasin.
Mahasiswa semester lima ini sudah menghadapi perceraian orang tuanya saat masih duduk di kelas 4 sekolah dasar dan Zaini ikut ibunya. Seusai ditinggalkan cerai ayahnya, ibundanya kemudian mencari nafkah dengan berjualan ikan asin di Pasar Subuh Sekumpul, Martapura.
Dengan kondisi seperti itu, Zaini mengakui sangat terbantu dengan adanya KIP Kuliah yang diterimanya 2020 lalu. Uang bantuan KIP Kuliah digunakan Zaini untuk biaya kuliah. Namun diakui, sebagiannya juga digunakan untuk menambah modal usaha ibunya untuk jualan ikan asin.
“Sebagian saya gunakan untuk beli novel yang jadi salah satu hobi saya,” ujarnya.
Zaini pun bersyukur atas bantuan KIP Kuliah tersebut. Dia pun berkomitmen untuk memanfaatkan bantuan KIP Kuliah sebaik-baiknya. Komitmen Zaini itu dibuktikan dengan prestasi akademik dan non akademik yang diraihnya.
Untuk prestasi akademik, pada semester 4 ini, Zaini mampu mencapai IPK 3,85. Sedangkan prestasi non akademik, Zaini menyalurkan hobinya selama ini yakni bermain game dengan mengikuti ajang e-sports. Bahkan 2022 ini, Zaini akan menjadi ketua komunitas e-sports Politeknik Negeri Banjarmasin. Kegiatannya menggelar lomba e-sports antar kelas.
“Kita juga akan menyelenggarakan lomba antar kampus dimana kita menyusun acaranya dan menyeleksi nama-nama pemainnya, “lanjutnya.
Prestasi yang sudah diraih Zaini di kegiatan e-sports yakni mengikuti lomba poli e-sports yang digelar Politeknik Negeri Sriwijaya pada tahun 2021 lalu. “Sebetulnya bukan prestasi secara pribadi, tetapi lebih pada prestasi kelompok, “katanya.
Hobinya dalam bermain game dan sports ini tidak sekadar hanya mengisi waktu luang. Zaini punya komitmen dan cita-cita untuk menjadikan e-sports sebagai andalannya untuk mencari penghasilan kelak.
Yuliana adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang saat ini tengah menempuh perkuliahan semester 2.
Yuliana sangat bersyukur dan berterima kasih pada pemerintah atas adanya program KIP Kuliah. Dengan bantuan pendanaan Pendidikan KIP Kuliah, Yuliana merasakan kesempatan untuk menikmati bangku kuliah yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Baca juga: Kuliah S1 Gratis di Oxford atau Cambridge dengan Jardine Scholarship, Yuk Daftar
“KIP Kuliah sangat terbantu, karena kondisi ekonomi keluarga saya, yakni ibu yang tidak bisa membiayai kuliah saya sepenuhnya, “kata mahasiswi asal Barito Kuala itu, dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (26/8/2022).
Diakui Yuliana, biaya kuliah dirinya sepenuhnya tergantung pada KIP Kuliah. Ia yang datang dari keluarga tidak mampu bisa memenuhi kebutuhan kuliah yang selama ini dijalaninya dengan bantuan pendidikan tersebut.
“Maklum, saat masih SMA tahun 2021 lalu, ayah saya yang hanya buruh tani, meninggal dunia karena korban tabrak lari. Ibu yang awalnya hanya ibu rumah tangga, akhirnya terpaksa jualan es kecil-kecilan di rumah, tentunya tidak bisa mencukupi kebutuhan kuliah saya,” jelasnya.
Menikmati bangku kuliah dengan bantuan KIP Kuliah, Yuliana pun memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kualitas pribadinya, baik sebagai mahasiswa maupun juga sebagai pribadi.
Sejak semester satu, Yuliana aktif di berbagai organisasi yang ada di kampus, seperti Korps Sukarela Palang Merah Remaja (KSRPMI) unit kampus, ikut program Pejuang Muda yang digelar Kementerian Sosial, serta ikut kegiatan keagamaan berupa Latihan Dasar Kepempimpinan Mahasiswa (LDKM) Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM) Universitas Lambung Mangkurat.
Baca juga: 10 Awardee IISMA 2022 Berangkat Studi ke Penn State University
Yuliana juga sempat mengukir prestasi. Pada Semester 1 2021 lalu, ia menjadi juara II pada lomba resensi buku korupsi yang digelar Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance (Parang) Universitas Lambung Mangkurat.
“Alhamdulillah, walaupun aktif di organisasi kampus, saya bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang pada semester I lalu mencapai 3,7, namun turun pada semester II menjadi 3,5,” katanya.
Ditanya soal penggunaan uang bantuan KIP Kuliah, Yuliana menjelaskan, dari bantuan Rp5,7 juta per semesternya, ia alokasikan setiap bulannya sekitar Rp900 ribu-an. “Rp450 ribu untuk biaya kos, Rp300 ribu biaya makan atau belanja, sisanya ditabung untuk keperluan kuliah,” kata Yuliana yang punya cita-cita menjadi guru tersebut.
Bantu Ekonomi Keluarga
Kebermanfaatan bantuan pendidikan KIP Kuliah juga dirasakan Muhammad Zaini Saputra, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Negeri Banjarmasin.
Mahasiswa semester lima ini sudah menghadapi perceraian orang tuanya saat masih duduk di kelas 4 sekolah dasar dan Zaini ikut ibunya. Seusai ditinggalkan cerai ayahnya, ibundanya kemudian mencari nafkah dengan berjualan ikan asin di Pasar Subuh Sekumpul, Martapura.
Dengan kondisi seperti itu, Zaini mengakui sangat terbantu dengan adanya KIP Kuliah yang diterimanya 2020 lalu. Uang bantuan KIP Kuliah digunakan Zaini untuk biaya kuliah. Namun diakui, sebagiannya juga digunakan untuk menambah modal usaha ibunya untuk jualan ikan asin.
“Sebagian saya gunakan untuk beli novel yang jadi salah satu hobi saya,” ujarnya.
Zaini pun bersyukur atas bantuan KIP Kuliah tersebut. Dia pun berkomitmen untuk memanfaatkan bantuan KIP Kuliah sebaik-baiknya. Komitmen Zaini itu dibuktikan dengan prestasi akademik dan non akademik yang diraihnya.
Untuk prestasi akademik, pada semester 4 ini, Zaini mampu mencapai IPK 3,85. Sedangkan prestasi non akademik, Zaini menyalurkan hobinya selama ini yakni bermain game dengan mengikuti ajang e-sports. Bahkan 2022 ini, Zaini akan menjadi ketua komunitas e-sports Politeknik Negeri Banjarmasin. Kegiatannya menggelar lomba e-sports antar kelas.
“Kita juga akan menyelenggarakan lomba antar kampus dimana kita menyusun acaranya dan menyeleksi nama-nama pemainnya, “lanjutnya.
Prestasi yang sudah diraih Zaini di kegiatan e-sports yakni mengikuti lomba poli e-sports yang digelar Politeknik Negeri Sriwijaya pada tahun 2021 lalu. “Sebetulnya bukan prestasi secara pribadi, tetapi lebih pada prestasi kelompok, “katanya.
Hobinya dalam bermain game dan sports ini tidak sekadar hanya mengisi waktu luang. Zaini punya komitmen dan cita-cita untuk menjadikan e-sports sebagai andalannya untuk mencari penghasilan kelak.
(nnz)